Maaf sato lo manyolo sangenek,

Ambo juo pernah mambaco koran pada tahun 70-an, setentangan dengan asal usul 
gajah mada, dalam suatu artikel, mengatokan bahwa pada suatu seminar kebudayaan 
di palembang pada tahun 50-an (tapeknyo, ambo alah lupo). Pemakalah pada wakatu 
itu adolah ahli sejarah yang partamo adolah Mr. Muhammad Yamin wakatu itu 
sebagai mantari kabudayaan pangajaran dan pandidikan dengan judul makalah "asal 
usul mahapatih gajah mada". pembanding dan juo sebagai pemakalah adolah ahli 
sejarah nan namonyo ambo lupo dengan judul makalah "asal usul nama kerajaan 
minangkabau".

Asal usul nama kerajaan minangkabau menurut makalah yang disaampaikan adalah 
dari nama suatu daerah pertemuan dua buah sungai di daerah jambi yang bernama 
minangkabwa disanalah mula raja adityawarman mandirikan kerajaan pagaruyung 
yang diberi nama minangkabau, beliau menyangkal bahwa nama minangkabau berasal 
dari menang adu kerbau, alasannya tidak ada tertulis tanggal dan tahun berapa 
kejadian adu kerbau di prasasti.

Sedangkan dalam makalahnya Mr. M. Yamin baliau menyampaikaan bahwa maha patih 
gajah mada adalah bersal dari suatu desa yang bernama lubuk alung di 
minangkabau, alasan beliau adalah berdasarkan kosa kata nama, yaitu gajah tidak 
ada di pulau jawa. gaja hanya ada di pulau sumatera dan sedangkan kata mada 
bersal dari kosa kata bahasa minangkabau.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa gajah mada yang berasal dari lubuk alung 
ini benar-benar sesuai dengan namanya yaitu mempunyai kekuatan seperti gajah 
dan mempunayi ilmu kebal dan mada.
Pada suatu ketika gajah mada duduk termenung di sutu lapau dipinggir jalan. dia 
menerawang bercita-cita pada suatu saat nantinya saya akan menyatukan daerah 
"padang-lubuk alung dan pariman" dalam suatu kekuasan.

Tidak lama sesudah peristiwa adu kerbau, datanglah panggilan tugas untuk gajah 
mada dari ustano pagaruyung sebagai mata-mata ke tanah jawa yaitu memata-matai 
kekerajaan majapahit apakah kerajaan majapahit mentaati perjajian atau 
kompensasi kalah perang (dalam hal ini kalah adu kerbau). Diantara kompensasi 
yang harus dijalani oleh Kerjaan Majapahit yang kalah perang (adu kerbau) 
adalah bahwa pakaian resmi kerajaan yang boleh dipakai adalah hanya rompi tidak 
boleh pakai kemeja, blankon yang dulunya telornya kedepan di putar kebelakang, 
keris dulunya di tarok didepan, harus ditarok di belakang dan harus pakai kodek.

Setelah gajah mada bertugas memata-matai aturan ini ternyata kerajaan majapahit 
mematuhinya, karena kerajaan majapahit mematuhi dan keadaan kerajaan aman, 
gajah mada memutuskan untuk bertapa di dalam hutan. Didalam pertapaan gajah 
mada mendapat pirasat bahwa terjadi kekacauan di kerajaan majapahit, maka gajah 
mada memutuskan ingin membantu kerjaan untuk menumpas para pengacau sehingga 
kerajaan majapahit kembalali aman, dan raja majapahit mengangkat gajah mada 
menjadi mahapatih, serta bersumpah didepan sidang kerajaan dengan sumpah 
"palapa". Raja bertanya apa itu sumpah palapa ?, jawab gajah mada; saya akan 
menyatukan "padang lubuk alung pariaman", oh maaf maksud saya seluruh 
nusantara, kata gajah mada membetulkan.

Pernyataan M. Yamin tentang asal usul gajah mada ditampik oleh peserta seminar, 
kemudian Mr. M. Yamin bertanya, kalau tidak dari lubuk alung dari mana ?, 
sama-sama tidak kita dijumpai siapa orang tuanya, tahun berapa dan dimana 
lahirnya, di dalam prasasti hanya tertulis gajah mada keluar dari hutan 
memebela kerjaan.

Saya ingat dalam artikel yang ditulis koran tsb. kesimpulan seminar sama-sama 
tidak mengakui apa yang disampaikan oleh kedua pemekalah tsb. 

Tapi kenyataannya sampai saat ini gambar gajah mada sebenarnya adalah gambar 
wajah Mr. M. Yamin karena beliau banyak menulis-buku sejarah untuk sekolah pada 
waktu itu.

Mohon maaf apakah tulisan di dalam koran nan ambo baco pado wakatu adolah fakta 
atau anekdok.

Wassalam,
Z.  Rky. Mulie.
[lk-56-Padang]
 
 
--- In rantau...@yahoogroups.com, andikoGmail <andi.ko...@...> wrote:
>
> 
> Di Kalbar, ada juga cerita berkembang bahwa Gajah Mada dari sana.
> 
> Salam
> 
> Andiko Sutan Mancayo
> 
> Bot S Piliang wrote:
> > Apakah Gajah Mada yang dimaksud, Gajah Mada Mahapatih MAjapahit??
> > Karena ketika sewaktu saya sedang dinas di Solo dan Jogjam saya 
> > iseng-iseng menanyakan asal usul Gajah Mada, mereka pun dengan lugas 
> > mengatakan bahwa Gajah Mada berasal dari Jawa. Bapak tersebut 
> > menyebutkan nama desanya, cm saya lupa nama desanya apa.
> > HAnya saja, kalau kita telisik dari segi linguistik, kosa kata Mada 
> > dan PEnamaan Gajah dalam bahasa Jawa tidak lazim. Entahlah, mungkin 
> > Mamak dan Uda/Uni ambo yang lebih paham bisa memberi pencerahan..
---------- dipotong ----------
> >
> > Salam
> >
> > Bot Sosani Piliang
> > Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
> > www.botsosani.wordpress.com <http://www.botsosani.wordpress.com>
> > Hp. 08123885300


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke