Gamawan dan (kok) Kita yang Gelisah
(sebuah tulisan mangalasau)

Semua orang berkomentar ketika Gamawan dipanggil SBY ke CIkeas untuk 
diwawancarai dan dijadikan sebagai salah satu mentreri di kabinetnya. Ada 
komentar yang mendukung habis habisan, sekedar mendukung saja dan berucap 
selamat, ada yang optimis Gamawan akan berhasil namun ada juga sebaliknya yang 
bersuara keras menentang. Apalah kita ini, Presiden bukan, penguasa bukan. 
Gamawan jadi Menteri apa urusan kita, apa untungnya bagi kita kalau Gamawan 
jadi Menteri, ada dunsanak kita yang akan diajaknya masuk ke Departemen yang 
akan dipimpinnya itu atau sebaliknya ada dunsanak kita yang akan tercampak 
kalau Gamawan duduk disana. 

Ini bukan soal sikap tidak peduli atau apalah namanya dalam bahasa Minang. Tapi 
mari bersikap biasa biasa saja, Gamawan jadi Menteri itu khan karena ada yang 
memilihnya dan sudah garis hidupnya pula bahwa pada Bulan Oktober ini dia 
dilantik jadi Menteri (Insya Allah). 

Saya mau berbagi cerita sedikit di palanta ini, dulu sekali ketika masih 
bersekolah dengan celana merah sampai biru, setap bulan Maret setelah Suharto 
kembali jadi Presiden RI, banyak orang di Padang (waktu itu) bergeduru di depan 
TV untuk menonton Suharto yang mengumumkan nama nama pembantunya. Dan kita 
waktu itu mulai dengan catatan siapa nama orang Minang, peranakan Minang, 
minantu orang minang atau berbaun minang yang jadi Menteri. Begitu bangganya 
kita akan hal itu. Bersorak keliling rumah tanda senang ada juga orang minang 
yang jadi Menteri. Bagolak benar rasa hati jika orang minang atau berbaun 
minang itu jadi menteri setiap tahun bertambah. Sampai pada suatu waktu Tuan 
Gus Dur tidak memasukkan satupun nama orang minang duduk di kabinet. KIta 
mengerutu, menyumpah bahkan mencela Gus Dur. Gus Dur kita cap lupa akan sejarah 
dan tidak memahami faktor faktor keseimbangan etnis. 

Obat luka dalam akibat "ditinggalkan" Gus Dur itu datang pada waktu Megaawati 
menggantikan Gus Dur. Pun kita dengan tanpa malunya ada yang menyebut bahwa 
Megawati itu ibunya berasal dari Minang yang merantau ke Bengkulu. Segala macam 
tali temali kita tautkan agar tersambung dan melegitimasi khayalan kita bahwa 
benarlah adanya Megawati itu beribukan wanita Minang yang merantau ke Bengkulu. 
Ada ada saja. 

Tradisi orang Minang jadi Menteri terus terpelihara hingga kini. Setelah pada 
Kabinet IB jilid I nama orang Minang masuk dalam jajaran, kali ini pun kita 
beroleh berkah (kata sebagian orang) karena orang minang ada di dalam kabinet. 

Sekarang mau apa kita orang luar ini. Saya menyebut kita orang luar karena 
bukan kita punya kuasa untuk mengiyakan atau juga meng-indak-kan keinginan SBY. 
Siapalah kita. Gamawan jadi Menteri Dalam Negeri, Patrialis, Nila A Moeloek, 
Uniang Linda, Tifatul Sembiring tentu ada untungnya bagi kita, paling tidak 
untungnya ada anak kemenakan kita, uda kita, adik kita yang jadi orang dan bisa 
keluar masuk istana. Kebanggan kata orang berbahasa indonesia. Soal dia 
berhasil atau tidak berdoa sajalah. Soal adanya tanggapan dari pengamat dia 
pantas atau belum pantas itu hak pengamat juga. Tentu mereka bicara ada 
dasarnya, atau ada referensinya. Yang menyebut Gamawan belum pantas tentu dari 
kacamatanya, dan sebaliknya juga begitu bagi yang menyebut Gamawan sudah pas 
untuk posisi itu, termasuk SBY sendiri. 

Saya tidak hendak mendukung pilihan SBY atau juga menolaknya karena saya tidak 
memilih SBY, jadi sebagai orang kalah (karena saya memilih JK) saya tentu tau 
diri dan tidak mau campur dalam urusan ini. Lagipula siapa saya, saya mengenal 
SBY, tapi SBY itu benar yang tidak kenal saya. Ha ha ha...

Hikmah dari jadi jadi menterinya Gamawan adalah seperti kata Benni, terbuka 
kesempatan bagi kaum muda minang untuk ikut berpacu menuju kursi Sumbar 1. 
Dukung sajalah Gamawan itu jadi menteri baik untuk dia dan tentu baik untuk 
sebagian kita yang mendukungnya.

Saya cuma berharap, kita orang minang ini marilah berkaca pada masa lalu dan 
merencanakan sesuatu yang lebih baik dimasa depan dengan potensi dan realitas 
sumber daya yang ada. Minang ini sudah cukup lama terpuruk. KIta harus bangkit. 
kita harus berbenah agar tidak makin tergilas.

Salam 
BLP - 33 thn Jakarta/Padang
Korban Gempa



      Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan 
jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to