Pindang Ikan Batu. By : Jepe

Setiap kali saya punya kesempatan bertugas ke  Bagansiapiapi yang merupakan Ibu 
Kota Kabupaten Rokan Hilir-Riau, selalu saja ada yang "ngangeni". dan terasa 
hambar perjalanan ke kota yang dulunya terkenal dimata dunia karena produksi 
ikannya jika saya tidak menikmati Ikan Pindang disebuah rumah makan yang 
terletak di pinggiran kota Bagan.

Rumah Makan Mutiara begitu nama tempat untuk memuaskan selera pengunjung yang 
ingin bersantap siang atau malam, RM ini spesial menghidangkan aneka masakan 
laut sebut saja asem pedes ikan kakap, kerang rebus, udang galah asam manis, 
ikan bawal kukus dan bermacam hidangan laut lainnya

Bagi saya hidangan masakan lautnya yang paling "ngangeni" di RM ini adalah Ikan 
Pindangnya, saat kami makan siang tanpa pikir panjang saya lansung memesan menu 
ini, jika dulu saya bertugas ke Bagan mampir makan di RM ini memesan Pindang 
Ikan Bawal, kali ini saya coba bertanya pada yang punya Rumah Makan

"Pak ikan apalagi yang enak di pindang" begitu tanya penuh selera saya


"Bapak perlu mencoba Pindang Ikan Batu, kebetulan kami punya ikan batu yang 
masih segar hasil tangkapan nelayan yang diantar tadi pagi" begitu jawab 
menggoda yang punya RM menawarkan pada kami

Ikan Batu ? Saya penasaran sejenis apa ikan ini dan bagaimana bentuk ikan ini, 
kaki saya langkah dari ruangan makan ala lesehan RM ini ke dapur tempat dimasak 
aneka menu pesanan pengunjung, sesampai di dapur kepala saya longokan dalam 
tempat penyimpan ikan (cool box), waww besarnya ikan batu ini mungkin beratnya 
sekitar 8 Kiloan, ikan ini berwarna keperakan dengan sisik sedikit kehitaman, 
kepala besar dengan mata yang melotot tajam. Kulit ikan batu yang bersisik ini 
tebal dengan tekstur daging yang padat berwarna "broken white" kemerahan

Puas menatap dan membolak balik ikan batu yang masih segar ini saya kembali 
bergabung dengan kawan saya yang lagi duduk santai sambil selonjoran di meja 
makan ala lesehan.

Tidak beberapa lama pelayan datang kemeja kami sambil membawa nampan besar,  
diatasnya tertonggok begitu "gagah" belanga tembikar dengan kepulan asap tipis, 
itulah dia  sosok Pindang Ikan Batu menu utama makan siang kami

Ketika di hidangkan di depan hidung kami, asap dengan aroma khas kuah pindang, 
waw!!!! begitu menggoda apalagi perut kami memang sedang bergemuruh heboh 
menahan lapar dari pagi tadi dan terguncang hebat dalam perjalanan dimana  
beberapa ruas jalan yang kami tempuh  masih dalam perbaikan dari mulai dari 
Ujung Tanjung menuju Bagansiapiapi

Ketika semua pesanan kami lengkap terhidang, tanpa berlama-lama kami raih 
mangkok masing-masing dan menyendok kuah ikan pindang dan beberapa potong ikan 
batu didalam belanga, beginilah cara "icip-icip" yang hebat dari pindang ikan 
batu yang begitu menggoda selera ini

Setelah kuah dan beberapa potong ikan batu dimangkok kasih sesendok kecil 
sambal yang telah disediakan ada dua model pertama sambal mentah cabe rawit 
yang digiling kasar satunya lagi sambal kecap cabe rawit yang juga digiling 
kasar tapi dikasih terasi, setelah diaduk menyatu kuah pindang dan sambel 
sendok kuahnya yang hangat lalu sruput..habis.... sruput lagi beberapa kali 
nikmati sensasi rasa kaldu pindang yang rasanya "nyentrum" oiiiiii

Nyentrum disini tentu rasa khas kuah pindang dari bumbu-bumbu seperti bawang 
putih utuh yang dipukul. Retak-retak tanggung, begitu juga jahe utuhnya,  lalu 
bongkol batang sereh serta rasa eksotis daun salam diperdalam dengan potongan 
tomat merah dan cabe rawit utuh mengapung yang membuat rasanya asam-asam manis 
pedas khas kuah pindang

Hasil sentruman kuah pindang ini yang seger dan pedas hanget maksud saya adalah 
menstimulan ubun-ubun. kepala, dahi dan leher berkeringat..mantapsss

Lalu cicipi daging ikan batu yang berlapis dengan kulit yang tebal, dagingnya 
padat berlapis dengan tekstur yang lembut bersama kuah pindang kunyah bersama 
nasi, rasanya..orang sunda bilang "gelok pisan euyyyy", orang minang minang 
bilang "ampun sabana sero rasonyo"

Tanpa terasa begitu lahapnya kami menyantap Pindang Ikan Batu ini ketika 
potongan ikan dalam belanga telah habis yang tersisa kuah pindang kami tak 
menyia-nyiakan kesempatan "langka" ini, kami sendok dan sendok kuah yang 
tersisa ke mangkok kami yang akhirnya didasar belanga tersisa "sampah" bumbu2 
yang saya sebutkan diatas, mangkok kami angkat lalu rapatkan kebibir sambil  
kami sruput kuahnya yang masih hangat  dengan rasa eksotis segala bumbu 
ditambah pedas sambal cabe rawit dan tentunya kuah ini telah menyatu dengan 
kaldu lemak daging ikan batu 


Puas sudah kami menyantap hidangan istimewa ini, seperti biasa jika perut sudah 
kenyang tiada kata lagi yang terucap, pasrah "kelelahan" berkeringat sambil 
menyandarkan punggung ke didinding dan kaki diselonjorkan di bawah meja lesehan.

Semakin syahdu menikmati Pindang Ikan Batu ini dengan segelas jus terung 
belanda yang dinginnya "nendang abis". 

Jika anda ke Bagansiapiapi saya rekomendasikan Pindang Ikan Batu ini layak anda 
cicipi...jika rasanya jauh seperti yang saya jelaskan diatas ketika anda 
menyicipinya kelak , entahlah  apakah selera anda yang lagi patah atau saya 
yang berkelebihan dalam "memanas-manasi" sebuah cita rasa masakan yang 
berselera, tapi yang pasti saya makan dengan 5 orang teman saya ketika ditanya 
bagaimana rasa Pindang Ikan Batu ini semuanya menjawab

"Wah..mantappp. Bin Edunnn Pak Jepe"

Salam Kuliner "Life on a plate"

Pekanbaru, 30 Oktober 2009

Fotonya bisa dilihat di FB saya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke