Waalaikumsalam w.w. Sanak Lembang Alam, Terima kasih atas pencerahannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalam, Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Tue, 11/10/09, Muhammad Dafiq Saib <stlembang_a...@yahoo.com> wrote: > From: Muhammad Dafiq Saib <stlembang_a...@yahoo.com> > Subject: Cerita tentang alam nagari awak berkaitan dengan gempa dan longsor: > [...@ntau-net] Re: bukitinggi longsor > To: rantaunet@googlegroups.com > Date: Tuesday, November 10, 2009, 8:54 PM > > Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa > barakaatuhu > > Carito talambek....... > > > GEMPA SUMATERA BARAT > 30 > SEPTEMBER 2009 > Antara Musibah, Derita dan > Fakta > > Sudah > tercatat, bahwa pada hari Rabu tanggal 30 September 2009 jam > 5 lebih 16 sore gempa berkekuatan 7.6 skala Richter > menggoncang pantai barat Sumatera Barat. Kota-kota > Padang dan Pariaman berikut > kampung-kampung disekitarnya menderita kerusakan. Kerusakan > ringan sampai kerusakan sangat parah. Lebih seribu orang > terkorban dalam musibah itu. Selama berhari-hari sesudah > kejadian dahsyat ini beberapa stasiun televisi tidak > henti-hentinya mengabarkan berita disertai tayangan gambar > tentang kerusakan akibat gempa. Tayangan tentang usaha > mengeluarkan mayat-mayat yang tertimbun runtuhan bangunan. > Disamping ada juga tayangan tentang korban yang jiwanya > selamat sesudah badannya dikeluarkan dari puing reruntuhan. > Ranah Minang menangis haru > dalam derita. Bantuan datang dari mana-mana. Secara > spontan, baik melalui kelompok-kelompok perorangan atau dari > badan-badan sosial di dalam dan luar negeri. > > > Empat > hari sesudah gempa, tanggal 4 Oktober, jam tiga sore hari, > saya sampai di Bandara Minangkabau. Mulanya kedatangan saya > ini direncanakan untuk keperluan keluarga, menghadiri > perhelatan seorang kemenakan di Sawahlunto. Karena adanya > musibah gempa, saya ikut mengantarkan sumbangan untuk para > korban gempa. Ada dua kelompok yang menitipkan > sumbangan kepada saya. Yang pertama jamaah masjid Al Husna > di Kompleks Depkes II Jatibening Bekasi, di tempat saya > tinggal. Yang kedua anggota milis Rantau Net, sebuah > komunitas maya urang awak yang anggotanya > tersebar di sekeliling dunia. > > > Saya yang > datang berdua dengan istri dijemput ke Bandara oleh > kemenakan yang lain, sepasang suami istri pula. Kami akan > langsung ke Sawahlunto sore hari itu juga. Sebelum menuju > Sawahlunto, kami ditawari untuk melihat suasana kota Padang paska gempa. > Bangunan Bandara > terlihat berdiri utuh, tidak ada kesan terkena pengaruh > gempa. Ketika kami di jalan menuju kota Padang, > juga belum terlihat kerusakan yang berarti. Istri saya > sempat berkomentar, kok kelihatannya aman-aman saja. Baru > setelah berada di dalam kota terlihat beberapa buah rumah > yang runtuh. Ada yang retak-retak, ada yang > dindingnya jebol, ada yang atapnya runtuh ke tanah. Saya > menangkap sedikit keanehan. Beberapa buah rumah berjejer, > satu yang di tengah hancur sementara yang di kiri kanannya > utuh. Bagaimana mungkin yang digoyang hanya rumah yang di > tengah itu saja, tanya istri saya. Tidak ada yang bisa > menjawab. > > > Kami > kelilingi kota Padang. Kami temukan lebih banyak lagi > rumah, kantor, gedung sekolah, toko-toko dan ruko (rumah > toko), show room mobil yang runtuh. Kami > lalui daerah Pondok. Di sini kehancuran nyaris total. Kami > tidak bisa masuk ke area hotel Ambacang karena jalan di > dekat hotel itu ditutup polisi dengan police > line. Laa hawla wa laa quwwata illa > billah (tiada daya, tiada kekuatan kecuali > dengan izin Allah). Bergetar hati melihatnya. > Kemenakan kami bercerita tentang bangunan yang sekarang > terlihat satu tingkat padahal tadinya ruko bertingkat tiga. > > > > Kenapa > bangunan-bangunan itu seolah-olah sebegitu rapuh? Bisa luluh > lantak seperti itu? Sementara ada bangunan-bangunan lain di > sebelah menyebelahnya masih berdiri utuh? Saya bukan ahli > bangunan, tapi saya menduga bahwa mutu bangunan-bangunan itu > tidak sama semuanya. Mungkin ada kekeliruan teknis pada > pembuatan sebagian dari bangunan-bangunan yang runtuh itu. > > > > Sepanjang > jalan kami berbincang tentang gempa. Kemenakan itu > menceritakan keanehan gempa hari Rabu sore itu. Katanya, > getaran gempa itu tidak hanya horizontal tapi juga vertikal. > Sebuah gentong tempat beras terlempar naik turun di atas > lantai sampai akhirnya pecah, katanya. Bahkan lemari bofet > tempat menaruh barang pecah belah juga seperti dilemparkan > naik turun sehingga isinya berhamburan keluar. > > > Saya > terheran-heran mendengar cerita itu. Tiga hari kemudian, > ketika pergi mengantarkan sumbangan untuk korban gempa dan > melintas di lembah Anai, saya terkesima melihat dua bongkah > batu, yang satunya berukuran lebih kurang 2x3x3 m3 di > pinggir jalan, kira-kira satu kilometer sebelum air terjun > dari arah Bukit Tinggi. Kedua bongkah itu pastilah terjatuh > dari bukit setinggi 30 meter di atas. Seandainya ketika itu > ada sebuah tank baja melintas dan ditimpanya, pastilah tank > itu akan jadi gepeng. > > > Gempa > berkekuatan 7.6 skala Richter adalah gempa yang kuat. Bulan > Maret tahun 2007 kota Solok dan sekitarnya dilanda > gempa berkekuatan 5.8 skala Richter juga memporak-porandakan > kampung dan nagari. Banyak rumah dan bahkan masjid yang > rusak kala itu. Beberapa buah masjid ada yang rubuh kubahnya > atau hancur dindingnya. Ketika itu saya juga pergi > mengantarkan sumbangan untuk korban gempa. > > > Gempa > memang merupakan ketetapan Allah. Dalam bahasa para ulama, > gempa adalah sunatullah. Sekarang kita semakin terbiasa > dengan istilah para ahli tentang lempeng-lempeng benua yang > saling bertumbukan. Bahwa seluruh pantai barat Sumatera > sampai pantai selatan Jawa adalah daerah yang selalu > dipengaruhi oleh tumbukan lempeng-lempeng benua itu dan > merupakan daerah rawan gempa. > Ingin kita perjelas sedikit informasi tumbukan > lempeng itu dengan bahasa yang lebih sederhana. Bayangkan > sebuah jeruk bali. Jeruk yang tebal kulitnya dan di bawah > kulit itu terdapat isi buah berwarna merah yang biasa kita > makan. Seperti itulah lebih kurang keadaan bumi kita ini. > Bagian yang seperti kulit jeruk bali itu adalah lapisan atas > bumi yang terdiri dari lapisan-lapisan batuan. Bagian isi > buah berwarna merah adalah serupa dengan bagian > isi bumi yang terdiri dari lava bertemperatur sangat > tinggi. Ketika gunung berapi meletus lava ini dimuntahkan > keluar. > > > Kulit > bumi yang terlihat seolah-olah diam saja, ternyata dinamis. > Dia bergerak satu terhadap yang lain dengan kecepatan > beberapa sentimeter pertahun. Di mana titik awal pergerakannya? Di suatu > tempat dimana > bagian kulit itu lahir dan muncul ke permukaan. Tempat dia > keluar itu berupa sebuah rekahan terletak di dasar laut. > Para ahli menyebutnya ‘sea floor > spreading’ (dasar laut yang merekah). Pada bagian-bagian > tertentu lempeng-lempeng yang bergerak itu dapat saling > bertemu dan bertumbukan. Dua lempeng yang berbeda > massa dan kandungannya akan berbeda > pula reaksinya terhadap tumbukan > itu. Tumbukan lempeng yang terjadi di sebelah barat > Sumatera , dimana lempeng yang datang dari arah lautan > hindia lebih plastis, dia menekuk atau menunjam ke bawah > lempeng benua yang lebih kekar. Tempat penunjaman lempeng > ini dicirikan dengan munculnya tonjolan-tonjolan ke > permukaan. Itulah yang kita lihat sebagai pulau-pulau yang > berbaris di sebelah barat Sumatera sejak dari pulau Simeulue > di utara sampai pulau Enggano di selatan. > > > Tempat > dua lempeng bertumbukan ini adalah merupakan daerah yang > paling tidak stabil. Bagian kulit bumi yang bertumbukan ini > mengalami retak-retak, patah-patah dan masing-masing bagian > yang rekah-rekah ini, karena pengaruh panas tinggi dari > bagian dalam bumi ‘dengan mudah’ bergeser, berpindah > tempat, yang satu jatuh terhadap yang lain. Kejadian itulah > yang kita rasakan sebagai gempa. Bagian yang bergerak, > bergeser atau jatuh ini berada pada kedalaman belasan sampai > puluhan kilometer dan biasa disebut sebagai pusat gempa atau > epicenter. Sayangnya tidak ada alat yang > dapat digunakan untuk memprediksi kapan datangnya gempa, > dimana pusatnya, dan berapa kekuatannya. Para ahli hanya bisa > mencatat data statistik dari gempa-gempa > terdahulu > > Bagian > lempeng benua yang lebih kekar mengalami pula penonjolan > berupa gunung-gunung seperti yang kita temui di bagian barat > pulau Sumatera. Sebagian besar > dari gunung-gunung tersebut adalah gunung berapi > aktif. > > > Seperti > halnya gempa bumi, letusan gunung berapi juga sangat akrab > dengan daerah tempat bertemunya lempeng-lempeng benua ini. > Letusan gunung itu pernah sedemikian dahsyatnya yang > meninggalkan kawah raksasa danau Toba dan danau Maninjau > sekarang. Gunung Toba dan Gunung Maninjau purba itu meletus > sekitar 75,000 tahun yang lalu. Pada saat meletus gunung > berapi melemparkan berjuta-juta ton material keluar dari > kepundannya. Ada yang berupa bongkahan batu > berbagai ukuran, berupa pasir dan debu vulkanis. Pasir dan > debu vulkanis ini disebut sebagai ignimbrite. Penyebarannya > bisa sampai beratus-ratus kilometer dari kepundan gunung > berapi dan ketebalannya bisa sampai beratus-ratus > meter. > > > > Di > Sumatera Barat, ignimbrite ini disebut penduduk sebagai bungin putih. Dinding > tebing ngarai Sianok di > Bukit Tinggi yang berwarna putih adalah contoh yang sangat > baik. Sebagian besar Bukit Tinggi yang berbukit-bukit > diselimuti material ignimbrit yang sebenarnya sangat labil > dan mudah longsor. Penduduk menambangnya di tempat-tempat > tertentu di tebing-tebing gundukan yang menyerupai > bukit. Pasir putih ini > biasa digunakan sebagai bahan bangunan bersama-sama dengan > pasir pantai yang berwarna hitam. > > > Tumpukan pasir ignimbrit ini tidak berlapis dan > mempunyai pori-pori yang mampu menyerap air. Jadi rawan > longsor. Di bagian atas yang ditutupi oleh tanah soil, > tumbuh-tumbuhan bahkan pohon-pohonan tinggi dapat > tumbuh. > > Pada saat berkunjung ke kampung (nagari) Lubuak > Laweh tanggal 7 Oktober yang lalu, saya lihat > kampung-kampung itu tertimbun oleh pasir putih ignimbrite > ini. Bukit-bukit yang mengitari kampung-kampung itu rupanya > ditutupi oleh ignimbite yang meluncur turun dalam volume > raksasa sesudah disentakkan oleh getaran gempa. > > Apa yang dapat kita simpulkan dari tulisan > ini ? > > Semua > bagian barat Sumatera, seperti halnya bagian selatan Jawa > adalah daerah yang rawan gempa. Sudah seperti itu sejak dulu > dan akan seperti itu seterusnya. Itu sudah ketetapan Sang > Maha Pencipta. > > > Membuat > bangunan, apalagi bangunan beton bertingkat hendaklah > memperhatikan dengan sungguh-sungguh ilmu teknik sipil. > Salah penggunaan bahan seperti pemakaian kerangka besi yang > tidak tepat akan sangat fatal akibatnya. Namun ini hanya > sebatas ikhtiar. > > > Hendaklah > mengenali lokasi tempat membangun dengan baik. Hindari > tempat yang terancam kena longsoran atau bahkan kejatuhan > batu dari tempat yang lebih tinggi. Sekali lagi ini hanya > sebatas ikhtiar. > > > Banyak-banyaklah bertawakkal dan > berserah diri kepada Sang Khaliq. Dia yang telah menciptakan > bumi dan segala isinya dan Dia Maha Kuasa untuk berbuat > sekehendak Nya. Dalam hitungan beberapa puluh detik, bencana > mencekam yang menimbulkan ribuan korban bisa terjadi dengan > izin dan kekuatan Nya. > > > > > > > > ***** > > Muhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam > Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit > Tinggi > Lahir : Zulqaidah 1370H, > Jatibening - Bekasi > > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection > around > http://mail.yahoo.com > > > > > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---