Masalh keraguan tetang kebenaran sejarah Minangkabau pernah jadi debatan seru 
waktu saya masih sekolah di SMA II bukitinggi, waktu itu Pak datuak guru Civik 
(the best one gurunyang ada dalam deretan guru guru hebat yang saya tetap ingat 
dan respek) mengatakan suku yang paling tidak punya kepastian sejarah adalah 
Minangkabau. katanya semua sejarah selalu pakai kiasan misalnya...wakatu 
gunuang marapi sagadang talua itiak... tampa ada bukti pasti kapan kah itu, 
mulai dari zaman dunia tenggelam zaman nabi Nuh kah????. tapi saya ingat sekali 
2 jam pelajaran itu kami bebas mendebat dan pak guru bertindak sebagai pemicu 
dengan posisi negatif dan berakhir semuanya tetap bangga sebagai si Minang. 

Soal tidak didapatnya bukti otentik itu karena komitmen pendahulu itu pasti dan 
100% tampa keraguan, begitu animisme berubah jadi Islam yang jadi hukum pasti 
untuk suku minang maka segala hal yang berkaitan dengan masa lampau 
dilenyapkan. Emang penting banget prasasti atau apalah itu namanya dibanding 
semangat ke Minagkabauan yang pasti lebih dibutuhkan untuk tetap dijaga.

Juga pernah ada debat seru ketika ada seorang laki laki minang (dia sarjana 
hukum) ingin menggugat adat tentang turunan harta, ternyata dia badunsanak sado 
laki laki jadi nggak ikhlas harta nya jatuh ke sepupu perempuannya. bapak saya 
juga bersaudara 5 semuanya laki-laki, tapi nggak masalah tuh semua harta nenek 
jatuh ke sepupu perempuan, kan bukan harta pencarian silahkan aja.

Hal hal seperti itu akan terus datang silih berganti dengan motivasi yang macam 
macam. Percaya saja, meski zaman berubah tentu life style ke minagkabauan juga 
berubah asal hal hal utama tidak dihilangkan, itu kita jaga sama sama bukan 
diperdebatkan. Hal yang pasti adalah Minangkabau hanya pasti hilang dari muka 
bumi ketika tidak ada lagi urang minang yang beragaman Islam, itu yang paling 
pasti atau mau dicolak colek juga....

Tapi itu tugas para ahli sejarah lah menilai idealkah gaya Minagkabau atau 
tidak tapi rasanya kalau satu hal saja yaitu anak dipangku kemakan dibimbiang 
pastinya tidak akan ada cerita miris banyak mahasiswi di padang jadi ayam, 
banyaknya anak kurang gizi, seharusnya minagkabau bisa jadi contoh baik untuk 
yang lain. Bagaimana caranya tentu mulai dari kelompok kecil kecil masing 
masing keluarga lalu sesuku lalu senagari lalu sa minagkabau. Semanagat mencari 
jatiiri minang dalam konteks kekinian tentu baik dengan saran jangan meyigi 
kelemahan coba gali kekuatan tentu hasilnya lebih positif.

 

 

 


Subject: [...@ntau-net] MENGGUGAT MINANGKABAU???
Date: Wed, 18 Nov 2009 09:29:26 +0700
From: syafr...@mkpi.panasonic.co.id
To: rantaunet@googlegroups.com
CC: ardiansyah1...@gmail.com







MITOS MINANGKABAU - Dari Sudut Pandangan Seorang Mahasiswa  
 
Tulisan oleh ARDIANSYAH  (ardiansyah1...@gmail.com),  disiarkan dalam akhbar 
Singgalang  ,  03 Mei 2009  (  8 Jumadil Awal 1430 H  )
(  Penulis artikel ini adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra 
Universitas                                                                     
          Andalas  ) 


                    MENGGUGAT  MINANGKABAU

KEINGINAN untuk merevitalisasi kejayaan Minangkabau pada era kontemporer adalah 
sebuah semangat utopis yang hanya didasari pada semangat saja .

Mencoba menghidupkan kenangan Minangkabau dengan primodial dan seremonial 
hanyalah sebuah tindakan setengah hati . Sebut sajalah berbagai sistem unggulan 
yang dianggap berfungsi pada era Minangkabau klasik , sekarang dicoba untuk 
diangkat kembali , seperti kembali ke surau , kembali ke nagari dan sebagainya 
, semua itu adalah tindakan stagnan yang sifatnya hanya berjalan ditempat saja 
. Hal ini di latar belakangi oleh salah satu faktor yang sangat fundamentalis , 
 apakah kejayaan Minangkabau yang kita anggap sebagai masa keemasan adalah 
sebuah kejayaan yang utuh atau mungkin hanya sebuah dongeng ?

Cuba lontarkan satu pertanyaan kepada salah seorang pemuka adat , apakah benar 
adat - istiadat Minangkabau adalah sebuah pola kehidupan yang ideal ? Maka 
mereka akan menjawab dengan lipstik-lipstik sejarah , bahwa Minangkabau adalah 
sebuah etnis yang unik , ideal , beradat dan sebagainya , ini adalah pandangan 
mereka didalam menerawang Minangkabau sebagai salah satu etnis yang ideal 
didalam menata pola hidup mereka . Namun yang menjadi pertanyaan adalah , 
apakah benar semua tambo-tambo , cerita-cerita klasik mengenai Minangkabau yang 
diturunkan secara oral dari mulut ke mulut adalah sebuah kebenaran atau 
pembohongan ?

Minangkabau sekarang dengan Minangkabau pada masa tempo dulu memang sangat jauh 
berbeda , dimana dalam perbedaan tersebut telah menjadi sebuah pertentangan , 
apakah benar bahwa Minangkabau tempo dulu yang selalu dibanggakan bahkan selalu 
dijadikan referensi adalah se- buah etnis yang ideal ? Jika kita membandingkan 
Minangkabau sekarang dengan tempo dulu , kita akan melihatnya sebagai sebuah 
kebanggaan dan sebagai sebuah bayang-bayang utopis .

Yang menjadi titik permasaalahan adalah , apakah etnis Minangkabau pada tempo 
dulu yang selalu di jadikan referensi pada kehidupan sekarang adalah sebuah 
peradaban yang benar-benar ideal atau hanya sekadar dongeng belaka ?  Sebagian 
orang mungkin akan menentang bahwa Minangkabau pada masa tempo dulu bukan hanya 
sekadar dongeng belaka , namun ia adalah sebuah kebudayaan yang telah membentuk 
peradaban . Sayang nya bukti untuk mengangkat bahwa Minangkabau tempo dulu 
adalah sebuah kebudayaan yang ideal hanyalah omong kosong belaka  , hal ini 
dikarenakan pengikisan dan perubahan arus telah menghapuskan jejak-jejak 
peradaban Minangkabau . Dengan adanya penghapusan tersebut pada akhirnya telah 
melahirkan sebuah keraguan di dalam menafsirkan Minangkabau .  Sebut saja ikon 
Bundo Kanduang , mungkin sebahagian orang menganggap posisi Bundo Kanduang 
adalah seorang wanita yang dituakan di dalam Rumah Gadang , namun juga ada 
penafsiran bahwa setiap wanita Minang adalah Bundo Kanduang atau hanya sebagai 
sebuah institusi pada masa sekarang ?

Keraguan-keraguan itu semakin kuat ketika masyarakat Minang pada masa sekarang 
melihat masyarakat Minang tempo dulu sebagai dua kebudayaan yang sangat jauh 
berbeda , seolah-olah ada dinding pemisah diantara kedua nya .  Salah satu 
pemikiran yang menjadi pertentangan adalah , kenapa setiap kali kita berbicara 
mengenai Minangkabau maka akan selalu dikaitkan dengan Kerajaan Pagaruyung  ,   
jika dilihat seolah-olah ada sebuah pendoktrinan bahawa Minangkabau adalah 
Pagaruyung - Batu sangkar .  Bukankah masih banyak kerajaan-kerajaan Minang 
pada saat itu , sebut saja Kerajaan Indra Pura , Kerajaan Dharmasraya dan 
sebagainya , namun entah kenapa ikon Minangkabau selalu dikait-kaitkan dengan 
Pagaruyung-Batu sangkar .

Mencoba untuk memilah-milah antara kenyataan dengan sebuah khayalan , maka kita 
akan terbentur lagi kepada keraguan Minangkabau sebagai sebuah etnis yang ideal 
dan mungkin akan melahirkan sebuah keraguan , pada bagian mana dari Minangkabau 
yang dianggap sebagai sebuah ke- idealan . Pada bagian sistim pemerintahan , 
pola kehidupan , falsafah hidup atau hanya pada tokohnya .

Yang membuat Minangkabau bisa besar pada saat itu hingga sampai di- jadikan 
rujukan didalam kehidupan pada sekarang ini hanyalah terbatas pada penokohan .  
Minangkabau tempo dulu bisa besar bahkan bisa jadi sebuah peradaban dimulai 
dari sebuah penokohan yang menjadi pemain utama di atas panggung Minangkabau .  
Sebut saja tokoh Bundo Kanduang , Mamak , Tungku Tigo Sajarangan (  Alim Ulama  
,  Cadiak Pandai  dan Penghulu )   ,  dan sebagainya , semua itu adalah 
tokoh-tokoh yang telah mengangkat Minangkabau sebagai sebuah kebudayaan yang 
patut dibangga kan .  Namun terlepas dari itu , jika kita berbicara pada 
masyarakatnya pada saat itu , maka belum dapat pula dipastikan bahwa masyarakat 
pada saat itu adalah sebuah masyarakat yang ideal yang menjunjung ABS-SBK , 
karena pada realitinya yang menjadi dominan pada saat itu adalah tokoh dan 
bukan nya masyarakat .  Apa yang membedakan masyarakat sekarang dengan 
masyarakat Minangkabau pada tempo dulu , tentunya tidak ada perbedaan , dimana 
masih ada ketimpangan-ketimpangan yang diwariskan dari generasi mereka ,  
generasi yang dibesarkan dibawah payung Minangkabau .

Terkadang mencoba untuk memahami sebuah tambo yang selalu dijadikan referensi 
adalah sebuah pandangan yang berada diluar akal pikiran manusia ,  dimana 
seolah-olah ada pembesaran sejarah didalam penceritaannya .  Sebut saja seperti 
sebuah cerita yang mengatakan bahwa Minangkabau telah ada semenjak gunung 
Merapi sebesar telur itik , suatu hal yang kurang masuk akal jika kita mencoba 
mencari awal terbentuknya etnis Minang kabau ,  karena memang kita tidak pernah 
tahu sejak kapan gunung Merapi sebesar telur itik .  Adanya sifat 
membesar-besarkan cerita Minangkabau di dalam sebuah tambo telah menyeret 
masyarakat kepada sebuah keragu- raguan ,  apakah tambo yang selama ini 
dijadikan referensi adalah sebuah dongeng ?  
 
http://razakrao.multiply.com/journal/item/43 

                                          
_________________________________________________________________
NEW! Get Windows Live FREE.
http://www.get.live.com/wl/all
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke