Sepakat dengan yang disampaikan Da Nof

Saya besar dikeluarga PNS. Dan kemudian juga di set untuk menjadi PNS atau 
keryawan dengan hidup LOW RISK, LOW RETURN. 
Tapi saya tidak sendiri, pola pikir dan orientasi Orang Tua di zaman saya (saya 
lahir thn 1981), rata-rata seperti itu. Hingga saya kuliah dan bekerja, profesi 
enterpreneur dianggap sebagai profesi pilihan terakhir, akhinya kalau sudah 
tidak bisa bekerja atau tidak diterima bekerja sebagi PNS atau di MNC, maka 
lebih baik jualan atau usaha.
Kita boleh bangga dengan banyaknya pedagang di Pasar baru Bandung, Tanah Abang, 
atau pasar2 di kota2 besar di jawa yang didominasi orang Minang. Tapi di SUMBAR 
sendiri tidak demikian.
Alangkah indhnya, kalau para CEO tersebut, dentah melalui yayasan atau bendera 
apa, membangun sebuah lembaga studi pengembangan enterpreneurship. Artinya, 
membentuk dan mentrigger anak2 muda di berbagai daerah di Sumatera Barat untuk 
menjadi enterpreneur, mulai dari pendidikan, konsultansi sampai pada bantuan 
modal awal.


Sekedar masukan

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Mon, 12/7/09, Y. Napilus <ynapi...@yahoo.com> wrote:

From: Y. Napilus <ynapi...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: CEO TERBAIK
To: sma1...@yahoogroups.com, rantaunet@googlegroups.com
Date: Monday, December 7, 2009, 3:21 AM

Thanks Daus utk infonya. Tanpa mengurangi penghargaan ambo thd Pak Emir dan Pak 
Rinaldy, kalau pendapat pribadi, sayang buat sebagian besar kita kalau mulai 
dari perusahaan yang sudah jadi, masih start sbg pegawai, belum dianggap utuh 
sebagai saudagar... Krn resiko bisnis dan keputusannya bukan langsung di diri 
ybs, tetapi ditanggung perusahaan tempat dia bekerja... 
 
Tapi kalau pencapaiannya dimulai dari usaha sendiri, apakah babak belur dulu 
berdarah-darah atau lancar-lancar saja dengan bantuan Bank dalam 
membangun usahanya, itu lebih terkesan sbg Pengusaha atau Saudagar. Citra 
berbisnis kurang bagus krn dampak cara-cara berbisnis yang lebih sering terjadi 
selama era 32 lalu... Sehingga "pe-sosial" yang suka menyumbang dari kantong 
pribadi malah terlihat cenderung lebih diapresiasi dibanding "pebisnis" yang 
bisa membuka lapangan dan mempekerjakan lebih banyak orang...:)
 
Yang masih amat disayangkan, kurikulum kita di Indonesia masih cenderung 
membangun mental kuli alias jadi karyawan (seperti ambo iko...) dari pada 
mendorong kearah jadi pebisnis. Umumnya kita baru berbisnis kalau udah 
kepepet...! Kalau bekerja di perusahaan besar atau MNC, bangga sekali kita. 
Kalau sekolah, yang dikejar hanya untuk cari rangking... Sedangkan kawan-kawan 
yang membangun bisnis dari mulai nol, malah kurang didukung. Kecuali kalau 
mereka sudah jadi besar nanti, baru pujian bertubi-tubi. "Wah, ambo kenal bana 
tu, dulu inyo...", dstrsnya... 
 
Mari kita dukung kawan-kawan yang memulai bisnis agar ekonomi Indonesia semakin 
kuat. Pasar raksasa 250 juta orang menunggu untuk ditingkatkan kualitas dan 
kuantitasnya...! Mohon maaf sebelumnya sekiranya ada yang kurang tepat. Thanks.
 
Salam,
Nofrins

--- On Mon, 12/7/09, Firdaus HB <daus...@yahoo.com> wrote:


From: Firdaus HB <daus...@yahoo.com>
Subject: [SMA1Bkt Paduli Gampo] CEO TERBAIK
To: sma1...@yahoogroups.com, rantaunet@googlegroups.com
Date: Monday, December 7, 2009, 12:56 PM


Media Indonesia hari ini Senin 7 Desember 09 hal 14 : Emirsyah Satar BEST OF 
THE BEST CEO versi Warta Ekonomi.... Rinaldi Firmansyah memimpin PT. TELKOM 
sebagai BEST OF THE BEST COMPANY.

Prestasi Terbaik Dua CEO yg berasal dari Padang ini mempertegas bahwa Memang 
Orang Minang Berdarah Dagang.

Penjelasan P'Sofyan Jalil Mentri BUMN yg lalu mengatakan bahwa +/- 35 % CEO 
perusahaan2 besar di Indonesia dipimpin org Padang.

Bisakah para CEO berprestasi ini membangkitkan kesuksesan  kader2 Saudagar 
Minang saat ini dan mendatang ?

Bagaimana pendapat kita ?

Wassalam
Firdaus HB
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!






     







      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to