Pak Eri yth. Iyo alah sasuai kito, memang kalaulah dapek kaji sako-pusako dapek pulo dikatangahkan. Ado babarapo diskusi dulu masalah tanah (ulayat) iko dapek dimasuakkan dalam kajian budaya, mungkin dapek menjadi bahan. Wassalam, -datuk endang
--- On Sun, 12/13/09, Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com> wrote: Assalamu'alaikum Datuak Endang dan Sidang Palanta lapau RN yang mulia Datuak Endang ambo tidak membedakan atau menyamakan puak melayu dgn urang minangkabau . Yang ambo sampaikan adolah konsep nan datuak sadang pelajari yaitu CULTURE dalam pengertian ANTROPOLOGI. Sistem Nilai dan kepemilikan/ PROPERTI dalam puak melayu dan urang MINANGKABAU, mengenal Ke pemilikan TRIBE dan properti pribadi sebagai pemilikan HOUSEHOLD dan atau Family atau PERSONAL. Dalam kondisi kini kepemilikan utama adalah TANAH yang bernilai ekonomi sekarang dan MASA DEPAN. Sebagai bahan bahasan CULTURE atau BUDAYA dari pak MOCHTAR NAIM, ambo usulkan agar TANAH iko di BICARAKAN. Jadi issue ambo bukan puak melayu dan urang MINAGKABAU, tapi kepemilikan tanah sebagai PERTAHANAN BUDAYA dimasa sekarang dan masa DEPAN. Contoh kasus adolah SUKU SAKAI di antaro PEKANBARU, MINAS & DURI sampai tahun 1980, dan suku SAKAI sekarang. Alah indak TANAH sukunyo, lah tageser BUDAYAnyo. ALAH hilang sakai dari sapanjang jalan PAKANBARU DURI. Jan nanti MINANGKABAU akan bernasib sarupo itu pulo handaknyo, itu nan ambo CAMEHKAN , Datuak Endang. Jadi Datuak, BUDAYA ----- TANAH ------ SUKU ----- EKONOMI merupakan faktor2 nan sebaiknyo dibahas dek pak MN, (terserah bagaimana URUTANnyo), dengan memperhatikan dinamika; KAPITALIST GLOBAL, KETERBUKAAN Komunikasi dan MONETERISME. BUDAYA tidak hidup dalam isolasi, makonyo sebaiknyo membahas budaya tidak bisa hanya BUDAYA tok. Semua kajian ini ambo harap , mendasari arah PENGKAJIAN Minangkabau tahun 2025 sampai 2050, yang akan di laksanakan para CADIAK PANDAI dan urang gadang gadang Minangkabau. Ambo sabagai rakyat badarai hanyo ma usulkan sajo. Wassalamu'alaikum WW Erinos Muslim Tanjung (52) Ingin MINANGKABAU tetap eksis. Bukan hanya dongeng sarupo BANGSA VIKING. Dari: Datuk Endang <datuk_end...@yahoo.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: sulita...@yahoogroups.com Terkirim: Sab, 12 Desember, 2009 22:15:45 Judul: Re: Bls: [...@ntau-net] MAKALAH "POTENSI BUDAYA MINANGKABAU..." Sanak Eri yth. Saya senang sanak sudah bisa membedakan antara puak Melayu dan Minangkabau, dan juga membangun persamaan di antara keduanya. Perbedaan ini telah kita ulas panjang lebar dalam banyak diskusi, namun mengenai persamaan belum terlalu banyak diulas. Sanak menyebutkan salah satu persamaannya adalah dalam mempertahankan tanah wilayat, untuk puak Minangkabau telah cukup jelas aturan adat yang mengatur hal tersebut. Namun untuk puak Melayu saya belum terlalu jelas, mudah-mudahan sanak mau menjelaskan lebih lanjut. Hal lain dari persamaan adalah menyangkut diaspora genealogis. Kita harus mengakui bila diaspora Melayu jauh lebih luas dan lebih lama, walau akhirnya menjadi parsial dan tidak terkait. Untuk diaspora Minangkabau untuk wilayah rantau yang berdekatan memang masih bisa diikat, namun untuk rantau yang jauh seperti Negeri Sembilan, hanya menyangkut sistem nilai tertentu. Hal lain yang perlu diperhitungkan adalah cultural sites orang Minang sangat kuat, dan menjadi modal dalam pengembangan budaya ke depan. Saya tidak terlalu khawatir, mengingat bila selama ini saja sudah banyak terjadi distorsi adat-budaya namun rasa keMinangan itu masih ada, terutama bagi masyarakat di perantauan. Sehingga memang perlu juga kita pikirkan dan kembangkan model dan tipe pengembangan adat-budaya dalam kondisi tercerabut dari ranah. Sementara demikian dulu lebih kurangnya. Wassalam, -datuk endang --- On Wed, 12/9/09, Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com> wrote: Assalamu'alaikum WW pak MN, sidang palanta lapau RN yang mulia. Saketek dari ambo; Jangan sampai WARGA puak MELAYU & MINANGKABAU tercerabut dari TANAH. Dinamika dunia saat ini, baik ditinjau dari sisi sosial, politik maupun budaya, sangat di pengaruhi oleh MONETERISME. Apo pun nan di kakok/ di karajokan/direncanakan ber ujung atau berpangkal pado DUIT/UANG/FULUS/DANA. Suka atau tidak suka FENOMENA ini merupaka salah satu tantangan setiap suku bangsa /bangsa di dunia. Faktor lain nan ikut berperan menentukan adolah TERBUKA nyo KOMUNIKASI. Sehingga baik sistem nilai maupun sistem kekerabatan nan ado dalam puak MELAYU, ikut terimbas keterbukaan komunikasi. Faktor lain lagi adolah sistem KAPITALIST Global, sangat berperan dalam menentukan arah dan wacana pemikiran ummat manusia, melalui pembentukan issue, trend/mode, arah konsumerisme, arah POLA PIKIR, manipulasi informasi, tekanan keuangan, tekanan politik, tekanan militer, pado zaman sebelumnya TIDAK begitu mengkhawatirkan (walupun ada dan terjadi). Dalam kaitan dinamika 3 faktor tadi ; MONETERISME, KOMUNIKASI, KAPITALIST GLOBAL, Bagaimana PUAK MELAYU ini akan bertahan?? Pertahanan pertama bagi warga PUAK MELAYU adolah mempertahan setiap jengkal TANAH yang di miliki oleh INDIVIDU warga suku, maupun TANAH yang menjadi milik bersama (TANAH ULAYAT). Sakian pak MN. Wassalamu'alaikum WW Erinos Muslim Tanjung Maajak urang minang mempertahankan TANAH RANAH MINANGKABAU -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe