dari milis sebelah :
e-voting, sebuah tamparan dari Bali

Melihat e-voting di Jembrana Bali dan kesederhanaan
penuturna dari Bupati Bali dan staf IT yang telihat,
terbayang bagaimana kesajahaan itu membuahkan
hasil yang ternilai.

Bayangkan, lompatan tak terhingga, sebuha quantum leap
bagi masyarakat pedesaan yang bahwakan pegang compi
saja belum pernah namun didisain sebuah sistem yang
memungkinkan siapa saja bisa melakukan proses voting
secara elektronik secara sederhana. Bahkan dilakukan oleh
orang-orang tua yang belum tentu bisa membaca dan
menulis.

Proses e-voting sederhana sekali, yaitu hanya terjadi dua
tahap, yaitu verifikasi data dan voting dengan touch screen
pada foto yang dipilih.

Di verifikasi data, ini smartnya, KTP tinggal diletakkan diatas
scanner da kemudian layar akan menjelaskan foto dan nama
pemilih. Proses verifikasi ini saya yakin juga didata buka hanya
untuk mengetahui keabsahan calon pemilih, juga untuk mendeteksi
pengguinaan KTP yang tidak dikeluarkan atau dididsain oleh
Kabupaten Jembrana untuk tujuan e-voting dengan menggunakan
mungkin bar-code.

Ini tentu saja bukan hanya akan membuat perkembangan bisa
diikuti secara real time, tetapi juga verifikasi pemilih yang berhak.
Hal ini dimungkinkan oleh wireless comunication system antara
pusat-pusat informasi diseluruh kabupaten Jembrana untuk
berkomunikasi data. Disain program saya yakin telah
meperhitungkan satu KTP satu suara sehingga kehawatiran KTP
atau pemilh double pasti tidak dimungkinkan tanpa proses yang
sulit karena tidak mungkin seorang pemilih yang telah memilih
di sebua tempat kemudian pergi ke tampat lain untuk memilih lagi.
Petugas yang mengawasi dari jauh proses verifikasi yang dilakukan
sendiri oleh pemilih pasti tahu atau system pasti sudah di disain untuk
memberi tahu.

Disain touch screen sungguh sebuah inovasi techno-sosial yang luar
biasa. Sangat efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah
IT devide bagi masyarakat Jembrana yang sebagian lanjut usia,
tidak berpendidikan, sudah lanjut usia, namun berhak atas pemilihan.

Teknologi touch screen dengan foto dan KTP scanner sungguh sebuah
disain system yang pantas diacungi jempol. Apalagi, pemilu kemarin
kita baru saja disuguhi tontonan tidak mutu dengan amburadulnya
DPT dan DPS. Bahkan , berita menyesakkan dada, pilkada di Jatim
pun, yang pemilu lalu bermasalah dengan DPT hingga Kapoldanya
dipanggil ke Mabes seperti penjelasan Deni Indrayana staf khusus
Presiden dalam acara debat di TV One, masih bermasalah dengan
DPS. Seakan tidak berkaca kepada pengalaman masa lalau dan
tidak ada proses pembelajaran kepada pengalaman.

Kabupaten Jembrana dengan segala kesederhaan dan kerendahan
hatinya, termasuk keterbatasan anggarannya, mampu membuat
sebuah terobosan luar biasa bagi kemajuan negeri yang layak
diangkat di tingkat dunia. Seakan menyindir pemilu yang
menghabiskan dana puluhan trilyun namun IT nya tampak segan
untuk unjuk diri.

Apa yang terjadi dengan kabupaten Jembrana seakan menampar
realita bernegara. e-voting tidak diakui karena peraturan mengatur
pemilu yang sah adalah di coblos atau di conrtreng.......; gedubraaakak !!!

Indonesiana !!! segala hal bisa terjadi

Maka, jangan pernah berpikir atau melihat daerah hanya dari Jakarta.
Lihatlah pula kiprah para BUPATI BUKAN BIASA di Kick Andy dan
bandingkan dengan keangkuhan serta kejumawaaan para penguasa
negeri seakan merekalh yang paling ............ hingga sebuah kemajuan
peradaban pun tidak diakui dan harus melalui Judicial Review.

-- 
=========== Salam Hormat ==========
Yuhefizar a.k.a Ephi Lintau
e-Learning | e-Literacy | e-Business
www.ephi.web.id
www.web1juta.com
www.sukses-bersama.com
www.pengusaha-online.com
www.e-investasi.com
e-Mail : ephi.lin...@gmail.com
Handphone  : 08126777956
================================

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke