AslmWrWb Dari singgalang.
Aia Pacah nan tapiliah jadi pusat pemerintahan kota Padang. Wassalam fitr tanjuang lk/35/albany NY ----- http://hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=5106 Pusat Pemerintahan di Aie Pacah Padang - Singgalang DPRD Kota Padang akhirnya merekomendasikan lokasi pemindahan pusat pemerintahan di Aie Pacah melalui sidang paripurna, Kamis (12/2). Dari enam fraksi, empat di antaranya setuju pemindahan pusat pemerintahan di Aie Pacah. Sementara dua fraksi merekomendasikan di Bukit Napa. Empat fraksi yang mendukung Aie Pacah adalah Fraksi Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) dan Fraksi Persatuan Pembangunan Bulan Bintang (F-PPBB). Sementara Fraksi Gerakan Hanura dan Fraksi Golkar sepakat dipindahkan ke Bukit Napa. Dalam penyampaian pendapat akhir fraksinya, juru bicara Demokrat Gustin Pramona menyatakan bahwa dua lokasi yang disarankan Badan Pendamping Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BPRR) mempunyai sisi negatif dan positif. Namun jika dikaji lebih dalam, Aie Pacah ternyata memiliki nilai lebih dibanding Bukit Napa. Selain ketersediaan lahan, lokasi itu juga sebagian besar sudah dikuasai Pemko Padang. Sementara Bukit Napa, jika ditinjau dari sisi lokasi, memang terdapat view yang cukup indah. Namun sebagian besar tanah di sana adalah tanah warisan sehingga dikhawatirkan akan menjadi permasalahan. Selain itu, akses jalan juga kurang mendukung, sehingga membutuhkan biaya besar untuk membuka akses jalan itu. Senada dengan itu, tiga juru bicara fraksi lainnya, Pun Ardi (F-PKS), Hendri Septa (F-PAN) dan Irwan Fikri (F-PPBB) juga menyatakan bahwa lokasi di Aie Pacah memiliki keunggulan dibanding Bukit Napa. Sementara untuk Bukit Napa diusulkan untuk dijadikan pengembangan wisata dengan menyediakan lahan bagi pembangunan convention centre. Sebab dari lokasi itu pemandangan alamnya cukup indah. Berbeda dengan empat fraksi itu, Fraksi Golkar melalui juru bicaranya Jamasri menyebutkan Aie Pacah sudah tertera dalam RTRW bahwa kawasan itu merupakan kawasan perekonomian dan perindustrian. Sehingga jika pusat pemerintahan diletakkan di sana, dikhawatirkan 20-30 tahun ke depan, apa yang terjadi dengan pusat pemerintahan sekarang akan terjadi juga di sana. “Bisa saja 20-30 tahun lagi pusat pemerintahan juga akan berdampingan dengan pusat perekonomian seperti balaikota hari ini, sehingga akan menimbulkan keruwetan baru,” ujarnya. Hal yang sama dikatakan Osman Ayub, juru bicara Fraksi Gerakan Hanura. Dikarenakan ada perbedaan pendapat di antara fraksi-fraksi, Ketua DPRD Zulherman terpaksa menskor sidang untuk mencari kesepakatan. Setelah 10 menit para pimpinan DPRD, pimpinan fraksi dan pimpinan komisi melakukan rapat, akhirnya disepakati Aie Pacah ditetapkan sebagai lokasi pemindahan pusat pemerintahan. (302) -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe