http://koran.republika.co.id/koran/52/107180/Hj_Yemmelia_Bermanfaat_Bagi_Umat
Jumat, 26 Maret 2010 pukul 15:11:00 Hj Yemmelia: Bermanfaat Bagi Umat Uswah Keluarga baginya adalah nomor satu. Ia pun telah menanamkan pendidikan agama bagi kedua putrinya sejak dini. “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain.” Sabda Rasulullah SAW itu tampaknya selalu dipegang teguh Hj Yemmelia. Di sela kesibukannya sebagai seorang birokrat di lingkungan Pemprov Banten, ibu dua putri itu mendedikasikan dirinya untuk beragam kegiatan sosial. Sejak dua tahun terakhir, Muslimah kelahiran Bukittinggi, 26 Maret 1964 itu, didaulat sebagai ketua Ikatan Keluarga Minang se-Provinsi Banten. Mantan atlet di awal 1980-an itu pun menjadi ''ibu'' bagi 800 ribu Kepala Keluarga atau sekitar 1,2 juta warga suku Minang yang menetap di Provinsi Banten. Yemmelia begitu aktif merekatkan hubungan masyarakat Minang dengan warga Banten. Menurutnya, Ikatan Keluarga Minang berkepentingan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan mereka untuk turut berpartisipasi mendukung pembangunan di Provinsi Banten. Selain menjadi ''ibu'' bagi warga Minang di rantau, istri Eddy Wiryanto ini pun menaruh kepedulian terhadap para pedagang kaki lima (PKL) di Provinsi Banten. Sejak 2007, Yemmelia didapuk menjadi penasihat asosiasi PKL di provinsi itu. Ia pun kerapkali melakukan advokasi bagi para PKL yang terancam terkena gusur. ''Jumlah PKL di Provinsi Banten itu mencapai 50 ribu orang,'' tutur pembina Artis Minang dan Seni Banten-Jakarta itu. Menurut Yemmelia, para PKL itu kerap mengadu dan meminta nasihat kepadanya ketika mendapat masalah. Untuk membantu para PKL, pembina Angkatan Muda Banten itu selalu terjun ke lapangan untuk melakukan advokasi. Yemmelia, menuturkan, sesungguhnya para PKL itu sangat mudah diatur. ''Saya selalu menekankan kepada mereka untuk tertib dan disiplin saat berjualan. Dan mereka pun menurut,'' ujar mantan Putri Citra Tingkat Nasional 1985. PKL yang berada di bawah bimbingannya, tak hanya berasal dari Minang, namun dari berbagai daerah di Tanah Air. Ia mendambakan para PKL di Provinsi Banten bisa berjualan dengan tertib. ''Misalnya, mereka berdagang dengan rapi dan tenda tempat jualannya seragam,'' ungkapnya. Sehingga, kehadiran PKL tak menimbulkan kesan kumuh dan kotor. Ia optimistis suatu saat hal itu bisa diwujudkan. Sebagai ''ibu'' para PKL, Yemmelia pun kerap kali harus turun tangan menyelesaikan konflik yang terjadi antarsesama pedagang. Semua masalah diselesaikannya dengan cara musyawarah. Kepada para pedagang yang berasal dari Minang, Yemmelia selalu mengingatkan agar mereka tak meninggalkan perintah agama, seperti shalat wajib dan puasa di bulan Ramadhan. ''Saya selalu mengingatkan agar mereka memegah tegus falsafah adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah,'' tuturnya. Yemmelia pun meminta agar di setiap kecamatan, para pedagang asal Minang bisa mendirikan mushala. Di beberapa daerah, kata dia, sudah ada paguyuban pedagang asal Minang yang mendirikan mushala untuk tempat beribadah dan bermusyawarah. Sejujurnya, Yemmelia mengaku prihatin dengan banyaknya orang Minang yang merantau dengan kondisi yang dipaksakan. ''Mereka sebenarnya, kalau ada pekerjaan di kampung tak mau merantau. Tapi karena gak ada pekerjaan dengan pendidikan dan modal yang minim mereka terpaksa mencari nafkah di rantau,'' ungkapnya. Ia pun memiliki obsesi untuk membangun Minang. Menurut Yemmelia, bila seluruh potensi yang ada di Sumatra Barat dioptimalkan, maka tak perlu warga Minang berbondong-bondong meninggalkan kampung halamannya. ''Jika diberi kesempatan saya akan membangun potensi yang ada di Sumatera Barat.'' Kiprahnya di berbagai organisasi merupakan bentuk pengabdiannya sebagai khalifah fil ardhi. ''Sejak remaja saya memang suka berorganisasi. Buat saya, hidup itu harus berguna bagi orang lain,'' papar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti Padang itu. Itulah yang membuatnya aktif dan berkarya di sejumlah organisasi. Kesibukannya bekerja dan berorganisasi tak membuatnya lupa terhadap keluarga. ''Bagi saya, keluarga itu nomor satu. Saya bisa seperti ini, karena didukung keluarga,'' ucap Yemmelia. Ia bersama suami telah menanamkan pendidikan agama dan nilai-nilai spriritual kepada anak-anaknya sejak dini. Pengurus Yayasan Majelis Taklim Albantani Banten itu pun mengajarkan kedua buah hatinya tanggung jawab. Sehingga, kedua putrinya, kelak juga akan menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. (-) -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe To unsubscribe from this group, send email to rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words "REMOVE ME" as the subject.