--- On Sun, 4/4/10, Uli Kozok <ko...@hawaii.edu> wrote:


Silakan diposting ke Rantaunet.
=======================


Waktu Datuk Endang mengatakan bahwa dalam Kerajaan Malayu dan Adityawarman De 
Casparis menyinggung keberadaan Adityawarman di Bali saya agak terkejut karena 
artikel itu sudah lebih dari sekali saya baca dan saya tidak mengingat Casparis 
pernah menyinggung Bali.


Kemarin saya baca karya Casparis itu untuk yang ketiga kali dan bisa melaporkan 
bahwa Caspariis tidak menyinggung keberadaan Adityawarman di Bali. Casparis 
menyinggung C.C. Berg, tetapi hanya dalam konteks teori Berg tentang keempat 
putri Kertanagara. 


Setahu saya Casparis tidak pernah menyinggung teori C.C. Berg soal peranan 
Adityawarman di Bali itu. Hal itu jelas menunjukkan bahwa Casparis tidak begitu 
yakin dengan teori Berg. Apakah Bapak sendiri pernah membaca karangan Berg 
misalnya De Sadang Oorlog atau Herkomst, vorm en functie der Middeljavaanse 
rijksdelingstheorie? Argumentasi Berg itu sangat berbelit-belit dan kita harus 
percaya pada argumentasi bahwa Darma = Warman. Kalau kita menerima aksiom 
"Darma = Warman" maka runtulah sudah teorinya Berg. Masalahnya dengan teori 
Berg: bisa saja Berg benar, kita tidak bisa membuktikan bahwa ia salah. Saya 
lihat ada kecenderungan dari para sejarahwan untuk bersikap mendiamkan teori 
Berg atau, seperti Slamet Muljana, menyinggung bahwa teori itu ada tetapi 
"tidak perlu dipaparkan" (Sriwijawa, hal. 292).


Masalahnya sekarang dengan keberadaan Internet (sumber disinformasi terbasar di 
dunia) tiba-tiba muncul ribuan sejarahwan ngawur yang mengangkat teori itu 
menjadi "fakta" sejarah. Lihat saja sebagai contoh artikel tentang 
Aidityawarman di Wikipedia. Penulisnya ternyata menganggap dirinya cukup pintar 
untuk menulis di Wikipedia padahal artikelnya ngawur total – baik dari segi isi 
maupun dari segi bahasa. 






2010/4/2 Datuk Endang <datuk_end...@yahoo.com>







Sanak Kozok, Riri, Roni, Ridha dan peminat sejarah lainnya yth.
Terima kasih untuk unjukan referensi yang diberikan. Mudah-mudahan Kozok juga 
sudah memperoleh data di perpustakaan, dan analisisnya tentu diharapkan. 
Menurut Ridha, kiprah Adityawarman di Bali dapat dilihat pada:


Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), Babad Arya 
Tabanan dan Ratu Tabanan, Denpasar: Upada Sastra. 
Casparis, J. G. de., (1992), Kerajaan Malayu dan Adityawarman, Seminar Sejarah 
Malayu Kuno, Jambi, 7-8 Desember 1992. Jambi: Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi 
bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi, 
hlm. 235-256.

Namun selain itu saya pernah melihat tayangan di tivi beberapa tahun yang lalu 
tentang eksplorasi sejarah Adityawarman di dalam serat-serat lontar yang masih 
tersimpan.
 
Memang kesalahan ketik tentang tahun itu, dan sudah dibetulkan. Bila Pabali 
1343, berarti Sumpah Pemuda diucapkan 1342. Yang menarik adalah konsolidasi 
kekuatan militer Majapahit sejak Tribhuwanatunggadewi (1328) yang berarti juga 
masuknya Gajah Mada dalam elit penentu kebijakan Majapahit (1342-1328=14 
tahun). Bila mengandalkan resources sendiri rasanya mustahil, apalagi dalam 
waktu sesingkat itu selain membangun kredibilitas juga harus membangun kekuatan 
maritim berikut teknologinya. Dengan kata lain untuk meniatkan dan mewujudkan 
Sumpah Palapa, Gajah Mada telah mendapatkan sokongan dari eksternal Majapahit.
 
Sementara demikian dulu.
 
Wassalam,
-datuk endang
 


--- On Fri, 4/2/10, Uli Kozok <ko...@hawaii.edu> wrote:









 1. Saya kehilangan referensi tentang kembalinya Adityawarman ke Melayu pada 
tahun 1347. Dalam referensi itu juga dari tambo disebutkan kalau Adityawarman 
menggantikan posisi kakeknya (Akarendrawarman?) menjadi raja Melayu di 
Dharmasraya. 


Yang dimaksud Tribuwanaraja Mauliwarmadewa. 


 





Posisi sebelumnya di Majapahit sebagai wreddhamantri menunjukkan Adityawarman 
telah cukup senior pada masa itu. Pada penyerangan Bali (Pabali, 1242?) sebagai 
misi pertama Sumpah Palapa, Adityawarman bertindak sebagai panglima perang 
Majapahit. Saya dengar serat-serat di Bali menceritakan banyak mengenai hal ini.


Nanti saya juga akan menulis tentang Adityawarman menjadi panglima di Bali. Ini 
berdasarkan penelitian C.C. Berg, dan kebetulan sore ini saya mau ke 
perpustakaan mencari makalah Berg itu. Masalahnya Berg tidak selalu bisa 
diandalkan. 


Misalnya kita bisa baca di Sejarah Nasional Indonesia (terjemahan dari bahasa 
Indonesia - aslinya kebetulan tidak ada pada saya)



>From the many inscriptions in the Minangkabau area it is known that in the 
>middle of the fourteenth century a king ruled in Kanakamedini (gold island) 
>with the name of Adityawarman, son of Adwayawarman. This name was already 
>known from the Mañjuśri inscription from Candi Jago of 1341. it is mentioned 
>in this inscription that he accompanied Gajah Mada in subduing Bali. (Marwati 
>Djoened Poesponegoro and Nugroho Notosusanto 2008:107-08)


Dalam prasasti Manjusri itu tidak ada apa-apa yang menyangkut keteribatan 
Adityawarman dalam Pabali (ekspedisi ke Bali). Dan hal itu juga mustahil: 
Pabali dilaksanakan 1343!!
 





 
2. Sekitar 1351 (sekitar 3-4 tahun setelahnya) Adityawarman memindahkan 
pemerintahan dari Dharmasraya ke Saruaso, dan memulai sistem baru di 
Minangkabau. Di dalam tambo disebutkan kedatangan Adityawarman tidak dalam 
rombongan besar, dan setelah itu ada pertentangan di antara kaum dua datuk 
(Perpatih dan Ketemanggungan) mengenai penempatan sosial pendatang baru ini. 
Saya akan kirim terpisah tulisan tentang ini ke Kozok. Bagi saya sendiri adalah 
menarik ihwal pemindahan pusat kekuasaan ini. Pola ini sangat mirip dengan cara 
Raden Wijaya membangun (memindahkan) dinasti baru dari Kutaraja Singhasari ke 
Trowulan.


Sebelumnya sudah ada Akarendrawarman di Tanah Datar jadi bukan Adityawarman 
yang memindahkan ibukota ke Saruaso. Saya tertarik untuk membaca aslinya Tambo 
yang Bapak sebut. Diterbitkan di mana?


Salam,


U Kozok
 



-- 
Dr. Uli Kozok
Associate Professor
Indonesian-Malay Language Program
2540 Maile Way, Spalding 255
Honolulu, HI 96822, USA
Tel: +1.808. 956 7574
Fax: +1.808. 956 5978
http://www.hawaii.edu/indolang
http://bahasa.net/online



      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

Kirim email ke