*Amirah, Inginnya Ku Ceritakan Tentang Kota Para Urban*
Amirah, Inginnya ayah ceritakan tentang kota para urban. ketika matahari senja hendak pulang, merah nyala tersaput hujan tiba-tiba Ada yang memucat anakku. Gelegar pesawat membelah udara anakku, Hilang pada awan-awan yang sebentar saja menghitam Negeri ini nyaris tak lagi terduga dan semua tanda tak bermakna Apakah yang mengirim seruling Sehingga para tikus bermunculan Bahkan di sarang para kucing Sementara kita seperti harus bodoh Menghibur diri dengan opera sabun Setiap jam Apakah yang hilang ketika pencuri Pulang bagai pahlawan Senyum tampa dosanya nyaris biasa Dan sekelompok orang bersembunyi pada jubahnya Tapi semua nyaris telanjang anakku Suatu waktu nanti, jika ia tak runtuh anakku Maka itulah duniamu, kota para urban Ketika orang berlalu-lalang tak berasa Selain rasa ingin Lebih..lebih dan lebih Kau akan terasing ketika semua telah Menjadi biasa. Jakarta, 4 April 2010 Andiko Sutan Mancayo -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.