Pak Jeje, dunsanak palanta,
Mantab bana kisahnyo ko, tatagun dan baulang-ulang uni mambaco nyo....Insya Allah semua yg tersirat di kisah ko dapek awak lakuan di kehidupan sahari-hari....Luar Biasa... Mediaty Guci jkt ( uni tetty kimia 1990) Pada tanggal 27/04/10, jj_arya...@yahoo.com <jj_arya...@yahoo.com> menulis: > > NYAMUK > oleh: Aryandi @ http://www.hnsbis.com/content/nyamuk > > > Siapa sih yang kenal sama nyamuk? Rasa-rasanya inilah salah satu makhluk > yang bikin keki, sebel bahkan menimbulkan niat untuk membunuh, bahkan kadang > kala sudah matipun masih ditekan hingga hancur badannya sekecil-kecilnya... > Yah kasihan sekali dengan makhluk yang bernama nyamuk ini... Namun adakah > kita melihat lebih dalam tentang makhluk ini? > > Nyamuk dalam mencari makan, hanya lah sekedar mengisi perutnya saja. Tak > pernah ada kita lihat nyamuk menyimpan stok makanannya, sperti halnya semut, > lebah ataupun makhluk lainnya, termasuk manusia. Nyamuk *tidak pernah > rakus*, yang dia cari hanya sekedar perut kenyang saja. Setelah kenyang, > dia pun mencari tempat yang nyaman untuk nangkring sebentar sebelum saat nya > bertelur lagi di air yang tergenang... > > Dalam mendapatkan makanan, nyamuk tidak pernah saling sikut, saling iri, > berebutan ataupun bertengkar. Mereka datangnya pun ada yang satu per satu, > ada yang bersamaan, seolah-olah saling "menghimbau" satu sama lain, *sangat > akur*. Beda banget dengan kucing, anjiang, bahkan manusia sekalipun dalam > memperebutkan makanan atupun lahan makan. Pernah beberapa waktu yang lalu, > disalah satu cafe di Jakarta (Bowlfish Cafe) terjadi amuk massa hanya karena > masalah rebutan tempat makan saja. Di Batam, bahkan terjadi kerusuhan lebih > parah lagi yang berawal dari bahasa yang kurang santun dari TKA India di > perusahaan Dry Dock, perusahaan galangan kapal milik asing. > > Lihat lagi perjuangan nyamuk dalam mencari makanan. Dalam usia nyamuk yang > hanya rata-rata tiga hari, nyamuk membutuh perjuangan yang sangat berat > untuk mengisi perutnya. Hidup mati adalah tantangannya. Banyak cara yang > dilakukan nyamuk dalam menghisap darah mangsa, butuh kesabaran, menghindar > dari tepukan, ayunan raket listrik, dsb. Ada kalanya kita lihat nyamuk > begitu gigih bagaimana menembus kelambu yang dipasang saat tidur. Ketika > disempot dengan cairan antinyamuk pun, mereka melarikan diri dan akan > kembali ketika udaranya tidak tercemar lagi. Ketika makan alias menghisap > darah, terganggu karena tepukan korban, mereka terbang dan dengan sabar juga > kembali mencari tempat yang aman lagi. Seharusnya bisa belajar dalam > berusaha mencari hidup ataupun nafkah seperti nyamuk ini. *Jangan pernah > patah semangat*. > > Berkaitan dengan tulisan nyamuk (juga cacing sebelumnya), saya ingin > menyampaikan beberapa contoh kegigihan yang dilakukan oleh beberapa orang > berikut ini. Semoga ALLAH menjadikan usaha mereka sebagai pahala dalam > mencukupi kebutuhan rumah tangganya masing-masing. Amin... > > === *** Pedagang Buah/Rujak Keliling > Biasanya siang hari di perumahan kami ada pedagang rujak yang mendorong > sebuah gerobak. Sang bapak ini sudah tua, usianya diatas 40 tahunan. Yang > saya kagum dengan bapak ini adalah kegigihannya dalam mencari nafkah. Dalam > keterbatasan salah satu kaki yang dia miliki, maaf salah satu kakinya > pincang, ternyata dia selalu *berusaha dengan riang mencari nafkah setiap > hari*. Kadang saya membeli buah atau rujak dari beliau, rujaknya rujak > ulek, rasanya juga Ok. > > *** Tukang jahit > Ada tukang jahit langganan istri saya di luar perumahan kami. Kami mengenal > beliau dan keluarganya ketika menyalurkan zakat sebelum lebaran 2008, berkat > rekomendasi dari team sekurity perumahan. Tukang jahit ini sangat susah > berjalan, lantaran kakinya yang tak bisa digerakkan. Penyakit ini sudah lama > dideritanya akibat virus Polio. Usia beliau saat ini kira-kira 50 tahun. > Namun sang istri senantiasa menemaninya setiap saat, walau aktifitasnya > hanya di rumah saja. Ternyata dibalik ketidaksempurnaan bapak ini ternyata > beliau dikarunia dengan kemampuan menjahit yang sangat bagus dan rapi. Mesin > jahit beliau sudah menggunakan listrik, namun kecepatan tangan serta > insting dalam menjahit boleh dihandalkan. Alhamdulillah dengan kondisi > begini beliau bisa menghidupi keluarganya. So janganlah mengeluh, > *sesungguhnya > dibalik kesulitan ada kemudahan*. > > *** Pedagang Kaki Lima > Di depan warung adik saya di SDN 05 Petukangan Selatan ada seorang pedagang > kaki lima yang berjualan kue cubit. Menurut cerita adik saya, ternyata dia > adalah sarjana komputer. Dulu pernah bekerja di kantoran, namun karena tidak > betah dengan waktu dan rezeki yang ditetapkan tiap bulannya, dia berhenti. > *Life is a choice*, akhirnya dia berjualan dari pagi hingga siang, sore > hari dia memberikan les privat, baik untuk mata pelajaran umum ataupun > komputer. Usia nya masih relatif muda, sepertinya belum bekeluarga. Mudah2an > kelak dia menjadi pengusaha. Amin.... > Silakan baca juga pengalaman serupa pada kompas kemarin, Senin 26 April. > Ada pengusaha muda, Peter namanya, hanya lulusan SMA dan tidak > bisa menyelasaikan pendidikannya di Univ. Wim Bandung, akhirnya menjadi > pengusaha denims, yang produknya di pake group Band ngetop di Amrik sana. > Produknya adalah: http://petersaysdenim.com/home/about. > > *** Petugas kebersihan > Sudah kali ketiganya pergantian truk sampah yang masuk diperumahan kami dan > yang terakhir ini agak berbeda. Mereka berjumlah enam orang, masih muda muda > semuanya, usia lebih kurang 20 tahun. Yang satu sebagai supir, dua orang di > atas truk yang bertugas memilah dan memilih jenis sampah, dan tiga orang > yang bertugas mengambil sampai di kiri dan kanan jalan. Mereka *bekerja > sangat kompak*, bahkan di sela-sela jam istirahatnya mereka pun makan > ketoprak bersama. Untuk diperumahan kami mereka hanya mengambil di tiga blok > saja, yakni blok E, H, I/J (digabung krn sedikit warganya), tiap dua kali > seminggu. Dari blok H saja, kami menyetor tiap bulan sebanyak 800-an ribu > rupiah, belum dari blok lainnya, di perumahan lain, plus insentif/gaji > dari dinas kebersihan kabupaten serta hasil penjualan sampah plastik yang > dipilah. Apa yang mereka lakukan jauh lebih bermakna dari pada menjadi > sampah masyarakat. Tugas mereka sangat mulia, walau berkubang dengan sampah > bahkan belatung sekalipun. Jujur saja profesi seperti mereka ini membantu > menjaga kebersihan, kenyamanan dan ketentraman warga perumahan. > *** Pedagang Cabe di Pasar Induk Kramat Jati > Anto namanya, masih terhitung saudara jauh di kampuang di Lima kaum > Batusangkar. Usianya sepantaran dengan saya. Awal dia merantau, selepas > SMA ke Duri. Pernah bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta di Duri dan > terakhir di PHK akibat banyaknya demo karyawan PT Tripatra, yang berimbas > juga ke perusahaannya. Selepas itu berdagang buah dan sayuran di pasar Duri. > Selama itu dia masih single dan kos dengan teman satu kampuang. Mereka sudah > memanggil Ibu saya dengan panggilan Kak Ana, jika kangen dengan masakan > kampung, mereka sering ke rumah dan Ibu selalu menyediakan makanan untuk > mereka. > Saya baru bertemu lagi dengan Anto ini tahun lalu, dan ternyata sekarang > sudah menjadi orang yang sukses sebagai pedagang cabe di pasar Induk Kramat > jati. Sudah punya empat kios disana dan satu rumah kecil bertingkat di > seberang pasar induk tersebut. Satu kios dsana harganya lebih kurang > 200juta-an... Anto sudah bekeluarga dan anak satu orang. Lebih tepatnya saya > sebut dia *distributor cabe*, dia mengambil dari jawa dan dikirim ke > berbagai daerah di Sumatera, termasuk ke Duri. Namun dengan *kerendahan > hati *dia tetap ingin dipanggil pedagang, "manggaleh" bahasa minangnya. > Banyak perjuangan dan perjalanan hidup yang dia ceritakan kepada saya dan > adik bungsu saya, Fera ketika bertamu ke rumahnya. Istrinya pun dulu hanya > bekerja sebagai pramuniaga di salah satu swalayan di jakarta timur, berasal > dari Sitiung Sumatera barat dan keluarga biasa-biasa saja. Awal perkawinan > hidup mengontrak, pakaian pun disusun di kardus dan hanya di temani oleh > sebuah televisi saja. Saya jadi teringat dengan buku *Menikahlah, Kau Akan > Jadi Kaya*... > > *** Pedagang Kain di Cipulir > Hendri, mantan tetangga di Kreo, sahabat main badminton berasal dari Padang > Lua, Tanah Datar Sumatera Barat. Saat ini adalah salah satu pedagang di > Pasar Cipulir. Saya menyebutnya juragan tepatnya. Maklum selain punya toko > di cipulir beserta anakbuahnya, dia juga punya konveksi di Cipadu. Hendri, > lulusan dari STMN di Bukittinggi th 1993 bersama adiknya, Retes, pada tahun > 1995 sudah meraantau ke Jakarta dan membantu usaha mamak (paman, red) > di pasar Klender. Setelah kerusuhan pada 1998, toko yang ditempati terbakar. > Oleh mamaknya, mereka dibagi modal masing2 sepuluh juta per orang. Dengan > modal tersebut, akhirnya jadi pedagang di beberapa lokasi di Jakarta antara > lain di Monas, Senayan, UKI Cawang dan KB Ragunan. Hendri, yang santun, > berwajah OK dan bertubuh atletis ini, akhirnya terdampar di pasar Cipulir > dan ternyata disanalah rezekinya mengalir. Walau hanya berbeda satu tahun > dengan saya, dia memanggil saya Uda. Saya pikir, *kesantunan* seperti > inilah yang jadi modal utama Hendri dalam merintis usahanya. Usaha pakaian > jadi yang dia kembangkan, salah satu produknya TESCO (asal: Tes Ko, ini > hanyalah tes saja) ternyata berkembang. Distribusinya sudah sampai di > Indonesia Timur dengan pelanggan ketururan arab dan juga Afrika melalui > saudagar Nigeria yang ada di Tanah Abang. Hasil penjualan selama ramadhan > 2008, dia sanggup membeli beberapa ribu meter tanah di Pekanbaru dekat > kampus UNRI, begitu katanyanya. Untuk distribusi di Riau dia memberdayakan > adik-adik ataupun saudaranya yang dari kampung, sedangkan di pasar Cipulir > boleh dikatakan di lantai tiga dan empat adalah orang sekampung. Seperti > halnya nyamuk dalam mencari rezeki, mereka sangat akur, tak ada rebutan > rezeki. Begitu lah komunitas mereka yang tergabung dalam Ikatan Keluarga > Padang Luar. *Akur dan **saling mendukung*. > > > Demikianlah tulisan ini saya akhiri, semoga ada bermanfaatnya. Dan > berikhtiarlah selalu seperti nyamuk... serta yakinlah dengan > pertolongan Tuhan yang selalu dekat. Di balik sisi negatif tentang nyamuk, > juga menginspirasi banyak peluang usaha, baik skala kecil ataupun besar. > > *ARYANDI * > > -- > . > Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat > lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~<http://groups.google.com/group/RantauNet/%7E> > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet > - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan > keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe > -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe