Bagus sekali Ren
Akan saya simpan dalam blog agar lebih banya yang bisa membaanya
Salam
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Reni Sisri Yanti <resy_2...@yahoo.com>
Date: Wed, 5 May 2010 23:16:34 
To: <ranahmin...@yahoogroups.com>; 
rantaunet@googlegroups.com<RantauNet@googlegroups.com>; 
<saudagarmin...@yahoogroups.com>; <gejolak_m...@yahoogroups.com>
Subject: [...@ntau-net] Si Polan yang Egois dan Tak Peduli

Si Polan yang Egois dan Tak Peduli
 
Aku  mempunyai  dua orang ponakan di depok, Nadhia , kelas 3 SDIT mempunyai 
hobby main game ,sedangkan Katrina sudah kelas 2 SMP  hobby bersilancar di 
internet, hamper tiap hari mereka berebutan mengunakan komputer, sampai keluar 
peraturan kalau komputer Cuma dipergunakan hari jumat,sabtu dan minggu.
Hari jumat  Katrina nyaman main komputer karna Nadhia pergi  les sampai jam 7 
malam, hari sabtu adalah hari yang nyaman oleh  Nadhia karna hari sabtu dari 
siang sampai jam 6 sore Katrina latihan basket, nah hari minggu adalah hari 
rebutan, siapa yang duluan mengunakan komputer, sering sekali mendengar 
perkataan seperti ini, 
Kak, aku duluan dong, bentar aja kata nadhia  kebetulan si kakak yang duluan 
mengunakan komputer, enak ajah, kan aku duluan, ntar dong dedeknya, dedek mandi 
ajah dulu atau main ajah dulu sahut Katrina, kenapa ngga kakak ajah yang mandi 
duluan? Kenapa sih dek? Kan aku yang duluan, antri dong! Ah kakak, yang tua 
ngga mau ngalah ama yang kecil ( mulai sok nih anak kan?) , dedek jg kaga’ 
ngertiin kakak, yang kecil itu harus nurut dan harus ngertiin ! Kakak yg harus 
ngertiin!!! Eh dedek dong!!! Sahut2an diantara mereka sampai2 orang tua pun 
ikut2an teriak2….dedek yang sabar dong , biar kakak duluan kalau ntar dah 
selesai baru dedek main gamenya kan 1 jam ini, katanya mama,  ah mama, kakak 
mulu yang di belain, dedek napa sekali2…., kemudia  si papa nyahutin juga, 
sudah lah kak kasihlah dedeknya sebentar paling ngga lama, lama2 jg bosan,…. ah 
papa kaya’ ngga tau dedek ajah...dedek mah betah mainnya pa…ntar kalau dah 
giliran nana kaga’ mau
 digantiin….sahut Katrina.
Yah kalian berdua kaya’ si polan ajah!!!!….kataku, siapa tu si polan nte?  
Tanya mereka…. Si Polan itu seorang anak lelaki yang ayah tukang roti, nah 
suatu hari si Polan disuruh ayahnya pergi ke kota untuk membeli tepung roti. Si 
Polan itu segera berangkat berjalan kaki. Emang kotanya jaruh nte? Yah  jarak 
antara desa tempat tinggalnya dan kota cukup jauh juga yah seperti rumah kita 
ke pasar depok deh. Lalu  perjalanan ia harus melewati sebuah jembatan kecil 
seperti di jembatan serong sebelum pasar depok itu…lanjutku.

Setelah  ia tiba di ujung jembatan kecil itu. Dia melihat anak lelaki sebaya 
diseberangnya  yang berjalan ke arahnya.Anak lelaki itu dan si Polan sama-sama 
berjalan di jalur yang sama. Waktu mereka bertemu tepat di tengah-tengah 
jembatan itu mereka saling berhadap-hadapan.Si polah berhenti dan si anak itu 
juga   berhenti , mereka saling berpandangan. Si Polan  berpikir, "Wah, kurang 
ajar sekali anak ini. Dia tidak mau mengalah dan memberikan jalan padaku."
Di saat yang sama, anak lelaki lain itu berpikiran hal yang sama,
"Seharusnya dia yang mengalah dan memberikan jalan padaku."


Truss gimana dong nte? Tanya Nadhia

Yah karna tidak mau pada mengalah akhirnya mereka lama sekali  saling berdiri 
di tengah jembatan dan tak memberikan jalan. Keduanya sama-sama berpikir bahwa 
"Aku harus berteguh hati dan kuat pendirian." Keduanya saling berpandangan 
tanpa ada satupun yang berbicara atau bergerak.
Ih mau2nya mereka yah nte? Katrina ikut nimbrung….Trus ayahnya nungguin lama 
dong ? sambung nadhia?
Sampai Siang  ayah si polan  mulai cemas memikirkan mengapa anaknya belum juga 
kembali. Ayah si polan  lalu bergegas menyusul anaknya ke kota. Hingga akhirnya 
ia sampai di jembatan dan melihat si Polan dan anak laki2  itu saling berdiam 
dan berhadap-hadapan. 
Pasti dimarahin sama ayahnya deh,..kata Katrina, yah iyalah kak….sahut Nadia , 
( aku Cuma tersenyum mendengarkan mereka) lanjutin nte…kata mereka
Lalu  ayah berteriak pada si Polan "Wahai anakku, mengapa engkau berdiri di 
situ?" Si Polan  menjawab, "Anak lelaki ini menghalangi jalanku. Ia sama sekali 
tidak mau mengalah. Bagaimana aku bisa berjalan jika ia menutup jalanku?"

ayah mulai kesal lalu menarik nafas dalam2. Ia lalu berkata pada anaknya, 
"Sudahlah anakku, sebaiknya kau minggir dan segera pergi ke kota untuk membeli 
tepung. Biar ayahmu ini yang berdiri di sini menggantikanmu dan tidak 
memberikan jalan pada anak lelaki yang tidak tahu diri ini!"
Lah koq gitu sih nte? Harusnya ayah si polan mengusir ke dua2nya koq malah 
gantiin si Polan, mereka tetap panas2an dong di jembatan, papar Katrina.
Yah sama ajah dengan kalian berdua ini, rebutan computer , kalo tidak mau 
ngalah, lama2 papa dan mamamu yang akan ribut, mau seperti itu? 
Yah tante, ujung2nya ke kita….( mereka berdua cemberut )
Lalu datanglah mama mereka….dari pada ribut…mending komputernya dimatiin…dan 
kakak dan dedek mandi lalu sarapan….!!!! Kaga’ ada cerita2 main computer hari 
ini…kalo masih ribut…
Tuh kan…tante bilang apa…coba tadi….ada yg ngalah atau main berdua…kaga’ 
seperti ini kan jadinya….

Nah para sobatku…Teguh hati memang boleh. Sesekali mengalah demi tercapainya 
tujuan bukanlah hal yang tercela. Tetapi bukan berarti lalu kita harus menjadi 
tembok bagi tercapainya tujuan orang lain bukan?
Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan 
itulah andaJangan mengukur kebijaksanaan seseorang hanya kerana kepandaiannya 
berkata-kata tetapi juga perlu dinilai buah fikiran serta tingkah lakunya
Jangan menyalahartikan kegigihan dan ambisi menjadi egoisme dan ketidakperdulian
 
renny,ancol
www.renisy.blogspot.com


      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke