Assalamualaikum Wr.Wb, Yth, Para Dunsanak di Palanta,
dari teman saya, bagi dunsanak yang senang baca, silahkan dibaca, moga2 
bermanfaat.
Wassalam,
Muljadi
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Sungguh tiada keraguan dalam Firman Allah bagi orang yang berfikir

KAJIAN AL QUR’AN, 

SURAT BINTANG DAN FENOMENA ALAM (BAG. SATU)
Oleh: Arifin Mufti

“ Memang aneh", Al-Quraan, Kitab teologis tetapi judulnya beragam, yang kadang 
sebagian pembaca tidak mengerti, mengapa demikian: Ada nama hewan, nama para 
Nabi, Besi, dan sejumlah judul obyek di langit, seperti Bintang, Bulan dan 
Galaksi.
Kitab Mulia mencatat berbagai peristiwa alam yang hanya dapat dimengerti oleh 
sebagian kecil para pembaca abad ke-21. Misalnya ledakkan Supernova dan Bintang 
Ganda Sirius.” 

Klasifikasi: Sedang.

Bagi pembaca yang ingin memahami al Qur’an – khususnya yang berhubungan dengan 
fenomena alam - minimal diperlukan waktu 5 tahun. Waktu tersebut dibutuhkan, 
diluar dari memahami isi utama al Qur’an itu sendiri. Jadi memang tidak “mudah”.

Inti ajaran Kitab Suci Muslim adalah definisi Ketuhanan (Tauhid), etika dan 
moral. Ratusan ayat lainnya berbicara tentang “syari” atau “cara”, “metoda” 
bermasyarakat dan membangun manusia yang lebih beradab. Ada beberapa 
kisah-kisah, atau cerita sebagai perumpamaan yang hanya ditujukan bagi 
orang-orang yang mau berpikir, sebagai pembelajaran. Kurang lebih 900 ayat dari
6236 ayat berbicara tentang fenomena alam, atau lainnya yang hanya bisa 
dipahami jika pembaca memiliki latar belakang pengetahuan modern. Tujuannya 
untuk mendukung ajaran utamanya, Tauhid, etika dan moral. Menambah keyakinan
bagi para pembacanya yang beriman. Normalnya, ayat-ayat seperti ini, biasa 
disebut “al –mutasyabihat” (samar-samar, tidak deketahui jelas maknanya). 

Kali ini kita akan berbicara tentang fenomena alam pada al Qur’an, khususnya 
keterangan ringkas yang menggambarkan fenomena bintang dengan segala 
variasinya, yang hanya dipahami oleh sebagian pembaca generasi abad ke-21, atas 
permintaan seorang pembaca artikel sebelumnya.

Kita mulai dengan judul

Dalam judul surat, ada surat khusus yang berjudul dengan “Bintang” atau “an 
Najm”. Kemudian ada bintang khusus yang menjadi sumber energi bagi manusia (al 
insaan) disebut “As Syam” atau Matahari. Bintang yang didefinisikan berukuran 
massa sedang dengan umur rata-rata 10 miliar tahun (Sir Martin Reeves –
astronom Inggris). Setelah itu, bahan pembakarnya, hidrogen, habis. Judul surat 
lainnya adalah “al Buruuj” biasanya di terjemahkan dengan “Gugusan Bintang”, 
tidak salah. Tetapi jika kita masuk ke bidang astronomi, maka gugusan bintang
tersebut hanyalah bagian kecil dari Galaksi yang terlihat. Dengan demikian, 
jika ada pembaca memaknai dengan Galaksi, atau kumpulan miliaran bintang maka 
tidak salah juga. Judul lainnya yang sangat menarik adalah “ath-Thariq” atau 
biasa diterjemahkan dengan “Bintang Penembus” atau “Yang menembus (tsaaqib)”.
Ath Thariq, atau Bintang Tsaaqib, tidak diketahui selama berabad-abad apa 
maknanya. Apa bedanya dengan Bintang biasa? Mengapa disebut Penembus?

Ath Thariq arti harfiahnya “Yang datang malam hari” atau dari kata “Tharq” 
(ketukkan). Hanya sedikit sekali mufasir yang menterjemahkan dengan “Bintang 
Tsaqib” atau “Bintang Penembus” (Qs, 086:001-003) . Apa yang menembus?

Radiasinya yang menembus ruang angkasa hingga tiba di Bumi dalam bentuk 
“ketukkan” yang berbunyi “bip”. Menurut sejumlah ilmuwan muslim, misalnya 
Mohamed Asadi, astrofisikawan Amerika – ini adalah jenis bintang yang sangat 
spesifik – dikenal dengan Pulsar Binier – pasangan bintang yang sedang sekarat,
menjelang padam. Mereka berputar beberapa kali dalam satu detik, dan 
menghasilkan gelombang medan magnit yang jauh lebih kuat dari pada medan magnit 
Bumi. Menembus ruang angkasa, menimbulkan bunyi “bip” pada radio teleskop Bumi.
Salah satu Pulsar Binier yang popular, ditemukan tahun 1974 adalah PSR 1913+16. 
Bintang-bintang tersebut berputar 17 kali dalam satu detik, dan menimbulkan 
“ketukan”, serta radiasi (medan magnit) yang menembus. Itulah Bintang Penembus 
atau Bintang Tsaqib atau ath Thariq. Disebut dating malam hari, bukannya karena 
hanya terlihat pada malam hari, tetapi “ketukan” bisa diditeksi pada malam hari 
dimana posisi belahan Bumi berada langsung berhadap-hadapan dengan bintang 
tersebut, tanpa dihalangi Matahari (waktu siang).

Fenomena alam lainnya yang digambarkan oleh Al Qur’an adalah ledakkan 
Supernova, contohnya adalah Nebula Mata Kucing.
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi MERAH MAWAR (“wardatan”) 
seperti kilapan minyak (Qs, 055:37).

Fenomena ini hanya dapat dilihat dengan teleskop di ruang angkasa, dan tidak 
dapat dilihat dengan mata telanjang atau teleskop biasa. Fenomena alam yang 
menggambarkan ledakkan Planetary nebula, yaitu terurainya materi bintang yang 
terikat oleh gravitasi bintang yang bersangkutan. Gaya gravitasi bintang tidak
berdaya mengatasi gaya radial keluar pusat bintang – karena berhentinya secara 
tiba-tiba rangkaian reaksi fusi nuklir di pusat bintang yang bermassa sedang. 
Materi yang terlempar membentuk Nebula yang berbentuk dan berwarna seperti 
MERAH MAWAR. 
Contohnya adalah ledakkan Nebula Mata Kucing, yang fotonya banyak di Internet 
–sangat indah.

Fenomena lain yang tidak kalah menariknya adalah ledakkan Hipernova (Bintang 
Mushabiha) yang menimbukan “shahibun tsaqib” dan “shahibun mubiin”, serta 
peristiwa tabrakan dua Galaksi (tabrakan miliaran bintang) – yang digambarkan
oleh sejumlah ayat Kitab Mulia. Namun kita tidak akan membahasnyasekarang – 
karena terlalu panjang dan lebih rumit.

Kode Obyek Langit Singular

Sebagaimana model al Qur’an – untuk menambah keyakinan bagi para pembacanya 
yang beriman – judul surat yang menggambarkan obyek langit dalam bentuk 
singular, dilengkapi dengan kode 11, bilangan prima kembar juga, diluar angka
19.

Mari kita perhatikan

Ada tiga judul surat yang menggambarkan “Obyek Langit” dalam bentuk singular:
(1) Surat Bintang/an Najm nomor surat 53 dengan jumlah ayat 62, (2) Surat 
Bulan/al Qamaar nomor surat 54 dengan jumlah ayat 55, dan (3) Surat 
Matahari/asy Syam nomor surat 91 jumlah ayat 15.

Kripto atau kode terlihat ketika nomor surat dan ayatnya dijumlahkan, yaitu 
53+54+91+62+ 55+15= 330, atau 11 x 30

Ini artinya, baik posisi surat dan jumlah ayat masing-masing surat diatur 
sedemikian rupa, sehingga jumlahnya merupakan kelipatan 11. Ini luar biasa, 
karena hubungan antara kalendar Matahari dan kalendar sistem Bulan, tiap 
tahunnya, berbeda 11 hari. 

SURAT BINTANG DAN FENOMENA ALAM (BAG. DUA - HABIS). Oleh: Arifin Mufti

“ Pada surat Bintang kita akan mendapatkan contoh bintang ganda Sirius yang 
fenomenal, disebut dalam Kitab Mulia asy - Syi’ra, bintang kembar yang sangat 
massif pada rasi Canis Mayor, berikut kode yang menguatkan kebenarannya” 

Minggu, 9 Mei 2010

Klasifikasi: Sedang - Rumit

Pembaca yang ingin memahami al Qur’an secara lebih baik, terdapat lebih dari 
900 ayat yang harus ditafsirkan dengan bantuan sains modern. Tanpa itu, selain 
membingungkan juga dapat salah memaknainya. Namun demikian, ayat-ayat ini hanya 
melengkapi dan tidak mengurangi arti ajaran dasarnya. Tetapi sangat bermanfaat 
untuk memberikan keyakinan tambahan pada pembaca yang mau berpikir.

Kali ini kita akan berbicara tentang fenomena alam pada al Qur’an, khususnya 
surat Bintang atau “an Najm”.

Pada surat Bintang yang diposisikan pada nomor 53, terdapat dua lokasi 
(bintang) yang sangat spesifik. (1) Adalah lokasi terjauh di tepi alam semesta 
yang disebut “Sidratil Muntaha” ditempatkan pada ayat nomor 14, dan (2) Bintang 
Syi’ra atau SIRIUS yang ditempatkan pada ayat 49 dan isyarat peredarannya yang
berbentuk busur ada pada ayat 9. Keanehan surat ini, menurut pemahaman 
sebagaian ilmuwan Muslim, karena keterangan mi’raj Nabi (Mi’raj : Alat/tempat 
untuk naik dalam bentuk singular, atau arti bebas adalah berpetualang dari satu 
dimensi kedimensi lainnya diruang angkasa) ditempatkan pada surat Bintang . 
Tidak ditempatkan pada surat lainnya, misal pada surat Muhammad atau surat yang 
lain. Makna ini sangat dalam, tetapi kita tidak akan membahas hal ini.

Kita akan membahas Bintang Sirius pada ayat 49 dan isyarat peredarannya pada 
ayat 9.

Bintang Sirius adalah bintang yang sangat terang dilangit, keanehannya baru 
diketahui diakhir abad ke-20. Ia bintang yang peredarannya tidak teratur, 
ternyata ia adalah bintang ganda atau terdiri dari dua bintang. Bintang Sirius 
A adalah yang paling besar, lebih dekat ke Bumi, dapat dilihat dengan mata 
telanjang. Sedangkan yang satunya, adalah Bintang Sirius B, tidak terlihat
dengan mata telanjang – ia adalah bintang yang sangat massif. Masa edar Sirius 
A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka sekitar 49,9 tahun (Dept. 
Astronomi Harvard, Ottawa dan Leicester), beredar dengan lintasan seperti 
busur, sebagaimana digambarkan oleh ayat 9 pada surat Bintang. “Kebetulan yang
menarik”, isyarat tentang ini serupa atau dikodekan dengan nomor ayat, yaitu 49 
dan 9, yang menggambarkan bintang Sirius. “ Dialah Tuhan yang memiliki bintang 
“Syi’ra (Qs, 053: 049), dan “jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih 
dekat lagi “ (Qs, 053: 009). Bintang ganda Sirius beredar mengelilingi satu 
sama lainnya berbentuk busur panah.

Secara ringkas, Bintang Ganda Sirius (Alpha Canis Mayor) tampak terang dengan 
magnitude minus 1,47, terletak di rasi bintang Canis Mayor dan merupakan sistem 
bintang ganda dengan komponen primer bentang kelas A dan komponen sekunder 
bintang katai putih (bintang yang sudah kehilangan sinarnya karena kehabisan
bahan bakarnya, hidrogen).

Orang-orang Mesir kuno ribuan tahun yang lalu juga membangun lintasan piramid 
dengan mengikuti garis edar yang lurus diatas wilayah Mesir mengikuti bintang 
Sirius atau kadang-kadang disebut juga “ Bintang Anjing”

Sejumlah ilmuwan astronomi dan Fisika seperti Hawking, Sir Martin Rees, 
Muhammed Asadi, Dr. Michio Kaku dan Carl Sagan, penulis “ Contact” meyakini 
bahwa bintang seperti ini, bintang yang massif merupakan pintu masuk untuk 
menuju ke lokasi alam semesta lainnya dengan cara yang paling cepat (Worm hole 
atau membentuk Star Gate), dari satu galaksi kegalaksi lainnya yang paling jauh 
sekalipun, miliaran tahun cahaya dari Bumi. 

Sampai sini, lengkap sudah, sebagian besar fenomena bintang sudah dibahas 
secara ringkas. Mulai dari bintang biasa sekelas Matahari, tabrakan Galaksi, 
ledakkan supernova Nebula Mata Kucing (Qs, 055:37), bintang Netron yang 
menembus (ath Thaariq) dan bintang ganda Sirius pada surat Bintang (Qs, 053:49 
dan,9). Bintang terjauh dilangit ke-7, Sidratil muntaha, kita tidak bahas 
karena sulit dimengerti. Sedangkan fenomena Bintang yang sangat massif yang 
menimbulkan ledakkan Hipernova (Mushabiha) dan sinar kosmis (shihabun tsaqib), 
kita tunda – akan dijelaskan pada waktu lainnya – disaat yang tepat.

Kode Obyek Langit Dan Struktur Penempatannya

Ada sejumlah pola standar al Qur’an – untuk menambah keyakinan bagi para 
pembacanya yang beriman – dalam penempatan surat dan ayat.

Mari kita perhatikan

Penempatan ayat yang mengisyaratkan bintang Sirius ada di surat 53 ayat 9 surat 
53 ayat 49. Penjumlahan digit tersebut merupakan bilangan yang habis dibagi 
oleh 19, atau 5+3+9+5+3+4+ 9= 38, adalah 19 x 2. Dimana bilangan 19 adalah kode 
utama Kitab Mulia.
Ini artinya keterangan bintang ganda Sirius ditempatkan sedemian rupa pada 
nomor surat dan ayat tertentu, sehingga posisi surat dan ayat membentuk 
bilangan kelipatan 19.

Tentu saja ini bukan kebetulan. Karena pola ini adalah salah satu pola standar 
yang digunakan Kitab Mulia. Kita ambil contoh yang lain, misalnya ketika al 
Qur’an menjelaskan “sejumlah pemuda Nasrani yang tertidur di gua selama 300 
tahun” (Qs, 18:25) ditempatkan pada nomor surat 18 ayat 25. Jumlah digitnya
dengan keterangan 300 tahun menjadi bilangan kelipatan 19 juga, yaitu: 
1+8+2+5+3+0+ 0= 19.

Kode lebih rumit adalah ketika menjelaskan bagian Tata Surya (Solar System), 
dengan kalimat pasangan “Matahari dan Bulan” atau “ Syamsa wal Qamar”– 
ditempatkan pada 19 ayat, dan19 nomor surat yang tersebar, seperti acak – 
padahal teratur. Karena jumlah nomor surat dan ayatnya pun merupakan bilangan 
kelipatan 19 pula.

Salam
Arifin Mufti
Bandung, West Java, Indonesia.
-- 
GRATIS für alle GMX-Mitglieder: Die maxdome Movie-FLAT!
Jetzt freischalten unter http://portal.gmx.net/de/go/maxdome01

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke