/ado yang agak tasakek saketek pas manjawek Pak IP ko, masalah program Keluarga Berencana?.....
jadi pertanyaannyo apakah inyo mandukuang KB apo indak alun tajawek lai do..

/Eri Bagindo Rajo wrote:
Makasih Yesi. Top IP&MK

------------------------------------------------------------------------
*Dari:* Yesi Elsandra <yesi.elsan...@gmail.com>
*Kepada:* rantaunet@googlegroups.com
*Terkirim:* Sel, 15 Juni, 2010 20:11:11
*Judul:* [...@ntau-net] MENIMBANG 5 KANDIDAT GUBERNUR SUMBAR

MENIMBANG 5 KANDIDAT GUBERNUR SUMBAR

By: Dr Yesi Elsandra

Sangat menarik debat kandidat gubernur Sumbar yang ditayangkan TV One
semalam. Kelima kandidat telah memaparkan visi, misi dan
janji-janjinya. Telah terlihat pula kelebihan dan kekurangan
masing-masing kandidat. Mana kandidat yang visoner, optimis mampu
membangun Sumbar dan mengerti SWOT Sumbar sangat terlihat jelas. Mana
kandidat yang pesimis, emosional, tidak visioner, gagap menghadapi
persoalan dan kurang memiliki kapasitas juga terlihat. Itulah gunanya
diadakan debat untuk melihat tidak saja foto (yang selama ini terlihat
di jalan-jalan) tetapi juga ”isi kepala” kandidat.

Ada satu yang kurang dari kelima kandidat, yaitu kepeduliannya
terhadap pemberdayaan perempuan, pendidikan perempuan dan parenting.
Tidak ada kandidat yang menyatakan keberpihakanya kepada ibu
menyususi, dan proteksi terhadap bahaya produsen susu formula yang
menyalahi etika yang telah ditetapkan WHO dan UNICEF. Tak apalah, saya
bisa memaklumi, mungkin karena waktunya yang sangat terbatas.

Saya mencoba ”manyigi” satu persatu kandidat kita sebagai tanggapan
pribadi seorang rakyat jelata yang memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap pemberdayaan perempuan, pendidikan dan kesehatan untuk
perempuan serta anak-anak, parenting, ekonomi dan politik.

1.    Fauzi Bahar
Menurut saya Bapak Fauzi Bahar belum waktunya memimpin Sumbar. Selain
baru saja dilantik jadi walikota Padang, PR beliau terhadap kota
Padang masih sangat banyak. Biarlah kita beri kesempatan kepadanya
untuk membenahi kota Padang yang masih ”bagasilemakpeak” pasca gempa
30 September.

Lagi pula, warga kota Padang masih sangat membutuhkan orang seperti
Pak Fauzi yang berani melawan PEKAT yang sangat sulit diberantas
khususnya warung remang-remang di pantai Padang. Jika pak Fauzi
berhasil, tiket Gubernur akan sangat mudah kelak diraihnya. Tapi
sekali lagi tidak sekarang.

2.    Endang Irzal
Prestasi Pak Endang dalam memajukan Semen Padang perlu kita apresiasi.
Dalam debat kemaren Pak Endang mengatakan BUMD Sumbar belum profitabel
seperti yang diharapkan. Yang bagus katanya baru Semen Padang dan Bank
Nagari. Jika begitu, menurut saya Pak Endang tenaganya lebih
dibutuhkan untuk fokus membangun BUMD yang rugi terus itu supaya bisa
besar dan untung seperti Semen Padang. Karena yang penting bukan
menjadi apa kita, tetapi apa yang bisa kita perbuat untuk kemaslahatan
orang banyak.

Ada satu hal yang menarik dari Pak Endang. Yaitu foto SBY yang lebih
besar dari dirinya disetiap baliho. Dalam political marketing ini bisa
kita terjemahkan sebagai besarnya dukungan SBY. Namun dalam komunikasi
politik dapat kita artikan sebai ketidak-PEDE-an Pak Endang. Satu lagi
indikasi kurang baik dari hal ini adalah lemahnya kelak bargaining Pak
Endang atas kebijakan-kebijakan pusat atas otonomi daerah karena Pak
Endang ada dalam jemari SBY.

Selain itu yang menarik dari Pak Endang adalah ketika ia kurang siap
menjawab pertanyaan penelis Ichsanudin Noorsy yang juga seorang
pengamat ekonomi. Ketika ”diserang” Ichsanudi tampaknya Pak Endang
kurang bisa mengontrol emosinya. Salah satu comment di “Endang Irzal
Fan's Club For Gubernur Sumbar Pilihan Kita Semua” di Facebook
mengatakan : ”Ambo melihat karakter pak Endang dalam debat kurang
santun... maaf, gaya bos bana. Kok harga semen padang naik ketika
gempa?! ndak bisa dituntaskan...”  kecek Sutan Sati.
Gaya bos tentu tidak cocok untuk seorang Gubernur, karena hakekatnya
pemimpin itu bukan bos yang harus dilayani, tetapi pemimpin yang
bekerja untuk melayani masyarakat.

Nah bagaimana dengan tiga orang profesor kita?

3.    Prof. DR. Ediwarman
Jujur saja, saya baru mengenal nama Prof. Ediwarman setelah pencalonan
beliau sebagai cawagub. Mungkin saya yang kurang informasi (maklum,
belum setahun di Padang). Saya juga tidak punya referensi mengenai
track record nya selama ini. Misalnya sejauh mana ketokohanya, sejauh
mana kemampuan leadershipnya, sejauh mana kontribusinya selama ini
kepada Sumbar dll.

Saya mencari informasi tentang beliau dan saya dapatkan beliau adalah
dosen di UMSU Uuniversitas Muhamadiah Sumater Utara) dan pengacara.
Alamatnya Jl. Koto Baru II No. 44, Medan, Sumatera Utara.
http://www.padangkini.com/berita/single.php?id=6416

Jika selama ini Prof Ediwarman bermukin di Medan, besar kemungkinan
beliau kurang memahami kondisi Sumbar. Berat bagi kita memberi amanah
kepada orang yang belum mengenal SWOT Sumbar, sulit bagi kita
menjadikanya pemimpin jika track recordnya selama ini belum terekam
jelas dan belum juga terlihat kiprahnya selama ini memajukan Sumbar.

4.    Prof. Marlis Rahman

Prof kita yang satu ini adalah incumbent yang saat ini memimpin
Sumbar. Seperti kita ketahui, pasca diangkatnya Pak Gamawan Fauzi
menjadi menteri dalam negeri, maka posisi gubernur Sumbar dijabat oleh
Prof. Marlis Rahman.

Sumbar dengan segala kekayaan alamnya membutuhkan pemimpin muda yang
cerdas, energik, mau bekerja keras dan visoner. Bukan karena dia tidak
cerdas (buktinya bisa jadi profesor), tapi menurut saya Prof. Marlis
sudah terlalu tua (68tahun) untuk memimpin Sumbar.

Saya heran kenapa Golkar tidak belajar dari kesalahannya pada “urang
gaek awak” Pak Harto tahun 1997. Golkar ketika itu masih mempercayakan
tampuk kekuasaan kepada Pak Harto yang sudah uzur. Sekarang kok dibuat
lagi kesalahan yang sama. Saya khawatir, jika nanti terpilih, dan
Prof. Marlis tidak mampu mengendalikan kepemimpinannya kelak dia
dijatuhkan masyarakat secara hina seperti Pak Harto, hilang semua budi
baik.

Sudah selayaknya orang seperti Prof. Marlis mengayomi, memberikan
kesempatan kepada yang muda dan menjadi guru bagi kita semua. Kasihan
kita kepada orang yang sudah sangat tua tapi masih kita dzolimi dengan
pekerjaan berat memimpin Sumbar sebuah daerah rawan gempa. Biarlah
Guru Besar Unand ini istrihat menikmati hari tuanya bersama istri,
anak-anak dan cucu tercinta. Alah mah, jan dipasoan bana, ibo wak dek
e....

5.    Prof. Irwan Prayitno

Profesor muda kita ini kiprahnya tidak saja nasional tapi juga sudah
internasional. Ia merupakan satu dari 100 tokoh nasional. Kita dapat
memaklumi waktu yang terbatas dalam debat kemaren tidak memberikan
100% rasa keingintahuan kita tentang ”isi” seluruh kandidat. Tapi saya
dapat melihat dari kelima kandidat hanya Prof Irwan yang paling
terlihat cerdas, mengerti masalah, visioner, dan optimistis membangun
Sumbar.

Mungkin karena track recornya yang sudah tidak diragukan lagi sebagai
anggota DPR dan kepedulianya kepada pendidikan serta ketaatanya dalam
beragama menjadikanya lebih pantas dan layak menjadi gubernur Sumbar.
Selain muda dan cerdas, Prof. Irwan terlihat sekali memahami Sumbar
luar dalam.

Dari situs padangtoday.com saya membaca dukungan terhadap Profesor
Irwan sudah tidak terbandung lagi. Dukungan terus mengalir dari
berbagai tokoh muda Sumbar. Menurut saya Prof. Irwan layak mendapat
dukungan itu karena memang hanya beliau yang dapat kita ”harok an”
membangun Sumbar.

Setelah membaca, mendengar, berinteraksi, melihat debat, meninmbang
dan sebagainya, maka keluarlah pendapat saya ini. Saya bukan anggota
tim sukses siapa-siapa, pendapat saya ini murni karena tingginya
harapan saya dan besarnya cinta saya kepada Sumbar. Maka saya menilai
yang pantas dan layak memimpin Sumbar ke depan hanyalah Profesor Irwan
Prayitno!!!

Mohon maaf jika kita berbeda pendapat, jan berang lo ndak. Kemukokan
sajo kalau ado pendapaek nan labiah rancak.

Wasalam

Dr. Yesi Elsandra (35 tahun)

Ibu Rumah Tangga
Konselor Laktasi
Pemerhati Perempuan dan anak-anak preschool
Penggiat Smart Parenting
Pemerhati Politik dan Ekonomi
Dosen

--
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ <http://groups.google.com/group/RantauNet/%7E>
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi;
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

--
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ <http://groups.google.com/group/RantauNet/%7E>
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

--
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke