Masalah paliang pelik di Negara ko adolah talampau banyak orang
basorak tampa tahu persis persoalannyo... talampau banya curiga
mancurigai, padahal tak ado bangsa yang bisa maju kalau indak saliang
manarok kepercayaan ka saudara saudaranyo...

Kalau ambo sacaro Pribadi mendukuang Dana Aspirasi 15M untuk DPR, jo
catatan sistem pengelolaannyo jaleh dan transparan, dan InsyaALLAH
setahu ambo itu nan kadisusun DPR labiah dahulu sabalun dana
ditetapkan...
yang ambo danga, dana aspirasi akan diturunkan ke pemerintah daerah
tapi diawasi oleh DPR dan jumlahnyo sasuai jumlaha anggota DPR dari
daerah tsb dan artinyo identik jo jumlah penduduk daerah tsb....
manuruik ambo iko cuma implikasi dari pemerintahan yang tidak dapat
kepercayaan dalam mangelola APBN dengan adil... dan ambo raso ide
briliant walau pun memang diakui rawan penyelewengan... tapi kalau
ndak dicubo dulu samo jo manulak peluang untuak barubah...

Ambo justru maraso sadiah mancaliak pengelolaan tak berimbang APBN
yang kasat mato dan tak paralu tanyo dopatanyokan lai...
Ba'a manuruik mamak mamak... katiko mancaliak jembatan SURAMADU labiah
jadi prioritas dibandiang Merak Bakauheni... padohal kepadatan lintas
Merak Bakauheni jauah labiah tinggi...
dan kini sadang dirancang perencanaan Jalan TOL sepanjang Pulau Jawa
yang dananyo tak terbayangkan (dari APBN)... Sumatra dapek apo..??,
Kalimantan Sulawesi Papua dapek apo...??

KITO CALIAK LAH DULU APLIKASINYO SATU RONDE SABALUN MANOLAK...


Wassalam

Nofri - 29 JKS


2010/6/15 Muzirman -- <muzir...@gmail.com>:
> No comment, bersorak para pakar meng kritisi dan rakyat akan ketidak
> setujuan Dana Aspirasi, tp ada Dana P4D, so What we can do ?, we have to
> weaken the strong and strenghen the weak, by voting for new small party.
> Antalah yuang, alah abih padi dek jawi, aka no ciluih ee.  Wass. Muzirman
> Tanjung.
> 15/06/2010 - 17:47.
>
> Golkar Jinakkan Semua Fraksi
> Akhirnya, Dana Aspirasi Disetujui DPR
> R Ferdian Andi R
>
> .
>
> INILAH.COM, Jakarta - Dana aspirasi yang sempat mendapat penolakan kini
> dengan berganti nama menjadi Program Percepatan dan Pemerataan Pembangunan
> Daerah (P4D) dan menjadi usulan resmi Badan Anggaran (Banggar). Bola kini
> berada di eksekutif. Bukti taktik Golkar canggih?
>
> Baru sepekan lalu semua fraksi-fraksi di DPR kecuali Golkar menolak usulan
> dana aspirasi, melalui keputusan Rapat Banggar Selasa (15/6) menyetujui
> rencana itu. Hanya saja, kini dengan balutan yang berbeda yakni Program
> Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Daerah (P4D).
>
> Menurut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Harry Azhar Azis, usulan
> program percepatan pembangunan daerah itu kini menjadi domain pemerintah,
> bukan lagi urusan DPR. Terkait dengan besaran angka, Harry menegaskan
> disesuaikan dengan kemampuan APBN 2011.
>
> “Yang pasti angkanya rasional,” cetusnya dicegat seusai rapat Banggar dengan
> Menteri Keuangan, Kepala Bappenas, dan Pjs Gubernur BI di Gedung DPR,
> Jakarta, Selasa (15/6).
>
> Jika menilik keterangan Harry Azhar Azis, sejatinya tidak ada perbedaan
> antara dana aspirasi dengan program percepatan dan pemerataan pembangunan
> daerah (P4D) ini yang baru diketok di Banggar DPR RI. Bedanya, dalam usulan
> baru ini, DPR tidak mematok jumlah besarannya.
>
> Berbeda dengan sebelumnya, Partai Golkar mematok angka Rp15 miliar per
> anggota DPR untuk setiap daerah pemilihan. “Kalau yang pertama kan itu
> usulan sudah dengan angka. Partai Golkar rasional, biar nanti pemerintah
> yang merumuskan,” tandasnya.
>
> Sementara Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku berterima kasih
> atas dukungan fraksi-fraksi atas usulan alokasi anggaran untuk percepatan
> daerah. Menurut Priyo, saat ini bola ada di tangan pemerintah.
>
> “Kita serahkan ke mekanisme selanjutnya. Kita tidak tahu apakah presiden
> seiya sekata, saya tidak tahu. Tapi kalau merujuk pidato presiden, ada
> uluran tangan bersahabat dari beliau,” imbuhnya.
>
> Priyo mengaku, perubahan sikap fraksi-fraksi di DPR tidak terlepas dari
> revisi konsep yang ditawarkan Partai Golkar. Menurut dia, perbaikan konsep
> diiringi penjelasan komprehensif membuat argumentasi Partai Golkar diterima
> fraksi lainnya. “Ada penjelasan utuh, akhirnya bisa diterima dengan berbagai
> argumen,” tegasnya.
>
> Sementara anggota Banggar dari Fraksi Partai Gerindra Desmon J Mahesa
> menegaskan, sejatinya di fraksi-fraksi belum deal atas usulan alokasi
> anggaran melalui program P4D. Hanya saja, dirinya tidak menampik jika hal
> itu telah menjadi kesepakatan fraksi di Sekretariat Gabungan (Setgab)
> Koalisi. “Tapi kalau dukungan Setgab bisa jadi deal. Apalah artinya
> Gerindra,” ujarnya ditemui di sela-sela rapat Banggar.
>
> Partai Gerindra sambung Desmon belum mengambil sikap. Ia menilai masih perlu
> kejelasan apakah dengan alokasi dana P4D ini terjadi perimbangan antara Jawa
> dan luar Jawa atau tidak. Di poin inilah, Partai Gerindra belum menentukan
> sikap menerima atau menolak.
>
> Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menegaskan pihaknya siap untuk
> membahas usulan dana P4D dalam proses penyusunan RAPBN 2011. Ia menyebutkan,
> memang di Panitia Kerja disepakati dana aspirasi itu tidak dibicarakan.
> “Kita sudah siap dalam proses penyusunan RAPBN 2011 lebih lanjut,” cetusnya
> dicegat seusai rapat dengan Banggar DPR RI.
>
> Rapat Banggar dengan Menkeu, Kepala Bappenas, dan Gubernur BI, sempat molor
> hingga tiga jam lamanya dari jadwal semula pukul 10.00. Banggar dan Menkeu,
> Kepala Bappenas maupun Gubernur BI melakukan pertemuan tertutup di ruang
> tunggu.
>
> Rencananya, hasil keputusan Banggar DPR akan dilaporkan dalam rapat
> paripurna Kamis (17/6) mendatang untuk selanjutnya dibawa oleh pemerintah
> untuk menjadi bahan penyusunan RAPBN 2011 yang akan dibacakan presiden pada
> pertengahan Agustus 2010 sebagai usulan resmi pemerintah. [mdr]
>
> --
> .
> Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di
> tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
>

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke