Ini beritanya pak, kebetulan saya yang buat. Sebenaranya ini berita biasa saja, 
hanya saja diambil alinea pertamanya oleh si pembuat selebaran untuk 
menjelekkan calon gubernur marlis rahman, ditambahkan oleh si pembuat selebaran 
gara-gara keterlambatan ini  ada bunganya yang mengendap di bank hingga puluhan 
miliar dan tuduhan mark up untuk dana kampanye dari bantuan gempa.Namanya juga 
selebaran gelap,
salam,
Yanti (36 th)-Padang



Dana Gempa Sumatera Barat Tahap I Baru Cair 17,83 
Persen 
Jum'at, 28 Mei 2010 | 11:09 WIB
 
TEMPO Interaktif, Padang — Dana untuk 
rehabilitasi dan rekonstruksi gempa 30 September 2009 di Sumatera Barat 
yang dikucurkan dari pemerintah pusat sejak Desember 2009 sebesar Rp 
313,9 miliar baru cair sebesar 17,83 persen.

Dari siaran pers 
yang dikirim Humas Tim Pendukung Teknis (TPT) Rehab-Rekon BNPB Sumatera 
Barat menyebutkan, bantuan untuk korban rumah rusak berat dan sedang 
yang dianggarkan Rp 114,5 miliar baru terealisasi 9,13 persen.

Sedangkan Infrastruktur dan Lintas Sektor, 80 persen, Irigasi 20 persen, Air 
Minum dan
Sanitasi 20 persen, dan Gedung Pemerintah 20 persen. 

Lainnya Sektor Kesehatan dengan anggaran Rp 22,76 miliar baru 
terealisasi 12 persen.
Ekonomi Produktif dan Pertanian 46 persen, 
Perkebunan 66 persen, Perikanan
5,9 persen, Perdagangan dan Industri Kecil 34 persen. Sedangkan dana 
pendampingan telah dihabiskan 38 
persen.

Lambatnya pencairan dana Pemulihan Dini ini karena 
prosedurnya masuk dulu ke APBD Sumatera Barat melalui Peraturan 
Gubernur. Dana bantuan APBN melalui anggaran BNPB (Badan Nasional 
Penanggulangan Bencana) terpaksa dimasukkan dulu ke APBD Sumatera Barat 
atas permintaan gubernur.

Koordinator TPT BNPB Sumatera Barat 
Sugimin Pranoto mengatakan, dana Pemulihan Dini atau Tahap I tersebut 
merupakan kunci untuk pengucuran dana Tahap II. "Dari progres kerja 
awalnya agak lamban karena mekanisme peraturan gubernur sangat 
menganjal, tapi sekarang sangat lancar, semoga tak tersendat-sendat 
lagi," katanya, Jumat (28/5).

Ia mengatakan Badan Nasional 
Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana akan menyalurkan langsung 
bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk korban gempa di Sumatera 
Barat Tahap II sebesar Rp 2 triliun ke masyarakat.

Administrasi Keuangan Tim Pendukung Teknis (TPT) Rehab-Rekon BNPB Roy Rahendra 
mengatakan, pola bantuan Tahap II yang direncanakan langsung dari BNPB 
ke Kelompok Masyarakat dilakukan setelah mengevaluasi Tahap I.

"Mekanisme bantuan akan sedikit bergeser, setelah mengevaluasi tahap I, 
kita pilih yang paling cepat, langsung ke Kelompok Masyarakat (Pokmas) 
dari BNPB," kata Roy Rahendra.

Disebutkan, dana Tahap II 
sebesar Rp 2 triliun sebagian besar dialokasikan untuk bantuan rumah 
rusak berat dan sedang. Kemudian pembangunan kantor dan infrastruktur 
milik pemerintah.

"Dana untuk ekonomi produktif dan kesehatan 
seperti dikucurkan pada Tahap I tak ada lagi, sedangkan total nilai 
bantuan untuk rumah Rp 1,9 triliun, ditambah dengan dana pendampingan 
masyarakat dan institusi," katanya. Disebutkan, menunggu penyelesaian 
pencairan dana Tahap I, proses dana Tahap II akan dimulai pada September hingga 
November 2010. 
 Febrianti 



________________________________
From: Muzirman -- <muzir...@gmail.com>
To: muzir...@gmail.com; rantaunet <RantauNet@googlegroups.com>
Sent: Tue, June 29, 2010 6:39:45 AM
Subject: [...@ntau-net] Black Campaign CaGub Sumbar.-


Panitia Pengawas Usut 4 Pencetak Selebaran Black Campaign Calon Gubernur 
Sumatera Barat 
(Komentar rang Rantau, kalau di kutip dari Majalah Tempo, tentu bukan 
pencemaran ? nah kalau ditambahkan bumbu2 lain selain dari Majalah Tempo, 
itunyalah yg dinamakan pencemaran, Adakah sanak2 yg punya copian Majalah Tempo 
Mei tsb, mohon di forwardkan, spy kita bisa mendiskusikan mana yg 
fitnah/pencemaran, dan mana yg menyebarkan berita yg tlh ada sebelumnya. Wass. 
Muzirman Tanjung).
----------------------------------------------------------
 
 
Senin, 28 Juni 2010 | 23:56 WIB
TEMPO Interaktif, Padang: Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Kepala Daerah 
Kota Padang sedang mengusut empat pencetak selebaran yang menjelekkan salah 
satu calon gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman. Selebaran tersebut dibuat 
dari penggalan berita di Tempo Interaktif pada akhir Mei lalu tentang bantuan 
gempa Sumatera Barat yang baru cair 17,83 persen.

Sebelumnya, Senin (28/6) pukul 00.00 WIB Poltabes Padang sudah menangkap 4 
pelaku dan menyita 60 rim selebaran siap edar di sebuah percetakan di Jalan 
Ujung Gurun yang menjelekkan Marlis Rahman, gubernur Sumatera Barat yang juga 
calon gubernur yang diusung Partai Golkar.

Ketua Panwas Pilkada Padang Mahyudin mengatakan pihaknya sedang memproses kasus 
pelanggaran Pilkada ini dan paling lambat 7 hari akan dilimpahkan ke Penegakan 
Hukum Terpadu di Poltabes Padang.

“Temuan ini adalah laporan dari seorang warga yang membeli pena disebuah 
percetakan di Ujung Gurun, dia melihat ada selebaran black campaigne pada salah 
seorang calon gubernur, lalu dia melapor ke Panwas dan tempat itu langsung kita 
datangi,” kata Mahyudin, Senin (28/6).

Di percetakan di Jalan Ujung Gurun itu ditemukan 60 rim selebaran siap edar. 
Pada selebaran tercetak judul ”Marlis Rahman sengaja menghambat turunnya 
bantuan gempa bagi rakyat Sumbar”. 

Disana dikutip satu alenia berita Tempo Interaktif Mei lalu tentang bantuan 
gempa yang baru cair 17,83 persen dari dana bantuan rehabilitasi gempa Sumatera 
Barat tahap pertama sebesar Rp313,9 miliar.

Dalam selebaran itu dikutip disebutkan Marlis Rahman mengambil untung dari dana 
bantuan gempa dari bunga 7 bulan terlambatnya pengucurannya. Dalam selebaran 
itu Marlis Rahman sebagai gubernur juga dituduk mark up besar-besaran proyek 
bantuan gempa.
”Selebaran itu dicertak dalam satu kertas yang akan dipotong dua, jadi kalau 
beredar menjadi 120 ribu selebaran, pihak percetakan dapat order 100 ribu rim 
dengan dana Rp10 juta, yang sedang kami usut saat ini adaah si pemberi order,” 
kata Mahyudin.

Mahyudin mengatakan, tim kampanye gubernur Marlis Rahman kemarin juga sudah 
melaporkan temuan ini ke Panwas. Terkait selebaran Black Campaign terhadap 
dirinya, siang tadi Marlis Rahman menggelar jumpa pers di gubernuran.

Ia mendesak polisi untuk segera memproses pencemaran nama baik tersebut secara 
hukum agar suasana pilkada menjadi kondusif dalam memasuki masa tenang dan 
menjelang hari pemilihan 30 Juni mendatang. 

Marlis menegaskan tidak mungkin ia mendapatkan bunga dari bantuan gempa karena 
langsung disalurkan ke kabupaten dan kota.
FEBRIANTI 
-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.



      

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke