Absensi, ketidak hadiran anggota DPR pd periode sebelumnya mnjadi masalah,
kelihatannya sekarang berulang kembali, saya masih tetap dgn pendapat yg
sama, salah satu cara  solusi nya, adalah :

1. Tranparancy, berikan kebebasab rakyat mengetahui ttg absensi yg
hadir/tidak hadir secara terbuka . walupun UU/Peraturan nya belum ada
mudah2an bisa diciptakan, atau bisakah digunakan UU KIP (keterbukaan
Informasi Publik).
2.Dgn buklti absensi nya yg keterlalulan yg sah, maka rakyat diberikan hak
memanggil wakil nya utk dialog, debate, knp sampai bolosnya dmk banyak. Si
Annggota DPR berhak membela dirinya.
3. Kalau dlm diskusi para rakyat tidak puas dgn jawaban oknum Anggota DPR,
mereka di ajukan ke pengadilan, utk disuruh mengundurkan diri dan membela
dirinya., setelah para rakyat menandatangani petisi +/- 10-15 percent petisi
utk di recall.

4.Masalahnya Apakah UU/Peraturannya tersedia, ?ya belum susah utk
menciptakanya. , krn terjadi perang kepentingan.

Ya begitulah kita,  seorang Anggota DPR pernah berkomentar : "Sudahlah,
semuanya bullshit......." (menghadapi kasus Bank Century yg diundur
disidsang).

Wass.Muzirman Tanjung
(forwardkan berita Media Indonesia)
----------------------------------------------------------------------------------------------



Anggota DPR Tetap Malas
Rabu, 21 Juli 2010 00:01 WIB     .


 TABIAT anggota DPR tak pernah berubah, sejak dulu hingga saat ini tetap
malas. Fakta terakhir mencuat dalam rapat paripurna pembentukan Pansus RUU
Otoritas Jasa Keuangan dan pembahasan RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBN 2009 di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data Setjen DPR, tercatat yang hadir 285 dari 560 anggota DPR
(lihat grafis). Wakil Ketua DPR Anis Matta yang sendirian memimpin rapat pun
mengatakan, "Jumlah anggota yang tercatat 285 orang."

Namun, jumlah itu juga hanya pada absensi. Pada faktanya, yang hadir tidak
sebanyak itu, apalagi sebagian anggota dewan secara berangsur-angsur
meninggalkan ruang saat rapat masih berlangsung.

Sebelumnya, yang terjadi dalam rapat paripurna pada 12 Juli lebih parah
lagi. Rapat terpaksa molor sekitar 2 jam dari jadwal semestinya. Alasan
ketika itu, para wakil rakyat mengantuk setelah menonton final Piala Dunia.

Koordinator Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia Sebastian Salang
menyatakan pimpinan DPR seharusnya melaporkan nama anggota mereka yang
mangkir rapat ke Badan Kehormatan. Selain itu, sebaiknya mereka juga dirilis
ke publik. "Mereka digaji besar dari pajak rakyat, tetapi seenaknya saja
hadir di rapat yang penting untuk rakyat," katanya.

Sekretaris Fraksi PPP Romahurmuzy menyatakan rapat paripurna sepi karena
anggota dewan merasa tidak berkepentingan. (AO/Far/Hnr/X-5)

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke