Dari mail list sebelah, fyi Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Boy Sofyar <bsof...@yahoo.com> Sender: itb70-bou...@bhaktiganesha.or.iddate: Thu, 22 Jul 2010 15:05:32 To: <it...@bhaktiganesha.or.id>; <bsof...@hotmail.com>; <syahr...@indosat.blackberry.com>; Yayat Nur Ahmad<yayat...@gmail.com> Reply-To: it...@bhaktiganesha.or.id Subject: [itb70] Makna dan hakekat orang Takwa
Makna Takwa. Allah berfirman ; " Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kalian ". [ QS. al Hujurat, 13 ]. " Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemunkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pel ajaran (dengannya) ". [ QS. an Nahl, 90 ]. " Dan sungguh negeri akhirat itu lebih baik bagi orang orang yang bertakwa " [ QS. al An'am, 32 ]. Para ulama berbeda pendapat tentang makna takwa dan hakekat orang takwa . Ibnu Abbas berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang menjauhi kemusyirikan, dosa besar, dan perbuatan yang keji ". Ibnu Umar berkata, " Takwa adalah kamu tidak melihat dirimu sendiri lebih baik dari siapapun ". al Hasan berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang berkata kepada setiap orang yang dilihatnya, " Orang ini lebih baik dariku ". Pada suatu hari Umar bin al Khaththab berkata kepada Ka'ab al Ahbar, " Ceritakan kepadaku tentang takwa ". Ka'ab berkata, " Pernahkah Engkau berjalan diatas jalan yang berduri? ". Umar menjawab, " Pernah ". Ka'ab bertanya lagi, " Lalu apa yang engkau lakukan? ". Umar menjawab, " Aku melangkah dengan sangat hati hati ". Ka'ab berkata, " Seperti itulah takwa ". Umar bin Abdul Azis berkata, " Takwa itu bukan hanya sekadar melakukan ouasa, shalat malam, atau mengerjakan keduanya. Namun yang disebut takwa adalah meninggalkan seluruh yang diharamkan Allah dan melaksanakan semua perintah Nya. Adapun selain itu hanyalah kebajikan tambahan ". Saat Thalq bin Habib ditanya tentang takwa, ia menjawab, " Takwa adalah berbuat taat kepada Allah, berdasarkan petunjuk dari Nya, karena mengharapkan pahala dari Nya dan karena malu kepada Nya ". Ada pula ulama yang berkata , " Takwa adalah meninggalkan kemaksiatan berdasarkan petunjuk Nya, karena takut akan siksa Nya ". Bakar bin Ubaidillah berkata, " Seseorang belum disebut bertakwa sampai ia mampiu menjaga makanannya dari yang haram dan mengendalikan emosinya ". Umar bin Abdul Azis berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang dikekang , seperti orang yang sedang ber ihram (saat haji dan umrah) ditanah suci ". Syahr bin Hausyab berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang meninggalkan sesuatu yang diperbolehkan baginya karena takut terjerumus kepada yang tidak diperbolehkan (haram). ". Sufyan ats Tsauri dan Fudhail berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang mencintai orang lain sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri ". Namun al junaid bin Muhammad justru berkata, " Orang yang bertakwa bukanlah orang yang mencintai orang lain sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, melainkan orang yang mencintai orang lain melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Tahukah kalian apa yang terjadi pada guruku, Sirri as Siqthi? Suatu hari seorang temannya mendatanginya dengan mengucapkan salam, namun ia menjawabnya dengan muka masam dan tanpa senyum sedikitpun. Saat aku menanyakan penyebabnya, ia menjawab, " Aku mendengar sebuah hadits yang mengatakan bahwa jika seorang muslim mengucapkan salam kepada saudaranya, lalu saudaranya membalas salamnya, maka mereka berdua akan berbagi seratus rahmat dari Nya; 90 rahmat untuk orang yang paling banyak mengumbar senyum, sedang sisanya (sepuluh rahmat) untuk yang satunya lagi. Dan aku lebih suka jika saudaraku yang mendapat 90 rahmat ". Muhammad bin Ali at Tirmidzi berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang tidak punya musuh ". Asy Syibli berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang tidak takut kepada selain Allah ". Muhammad bin Khafif berkata, " Takwa adalah menjauhi segala sesuatu yang dapat menjauhkanmu dari Allah ". Sufyan ats Tsauri berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang menjauhi dunia dan segala godaannya ". Abu Zaid berkata, " Takwa adalah menjaga diri dari segala hal yang syubhat ( tidak jelas halal dan haramnya) ". Ia juga berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang bicaranya karena Allah, diamnya karena Allah, dan berdzikirnya juga karena Allah Sebagian ulama berkata, " Ketakwaan seseorang dapat diketahui dari tiga hal ; dari tawakalnya yang baik untuk sesuatu yang belum bisa diraihnya, dari keridhaannya yang baik untuk sesuatu yang telah diraihnya, dan dari kesabarannya atas sesuatu yang hilang darinya ". Wahab bin Kisan mengatakan bahwa sebagian fuqaha Madinah mengirim surat kepada Abdullah bin az Zubair yang isinya berbunyi, " Diantara beberapa ciri orang bertakwa adalah ; bersabar saat tertimpa musibah, ridha dengan ketentuan Allah, bersyukur saat mendapat nikmat, dan tunduk kepada hukum hukum Al Qur'an ". Seorang laki laki mendatangi Nabi Muhammad saw, seraya berkata, Wahai Rasulullah, nasehatilah diriku ". Beliau berkata, " Bertakwalah kepada Allah, sebab takwa adalah puncak segala kebaikan. Berjihadlah kamu, sebab jihad adalah bentuk keagungan islam, dan ingatlah Allah, sebab mengingat Nya akan menjadi cahaya bagimu ". Dalam menafsirkan ayat, " Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar benarnya takwa ". [ QS. Ali Imran, 102 ]. sebagian ulama berkata, " Maksudnya adalah mentaati Nya dan tidak berbuat maksiat kepada Nya, mengingat Nya dantidak melupakan Nya, serta bersyukur kepada Nya dan tidak mengingkari nikmat Nya ". Sahl bin Abdullah berkata, " Tiada penolong selain Allah, tiada pemberi petunjuk selain Rasulullah, tiada bekal selain takwa, dan tiada amal selain sabar dalam ber takwa ". Dzun Nun al Mishri berkata, " Orang yang bertakwa adalah orang yang tidak mengotori zhahirnya denga dosa, dan tidak mencemari hatinya dengan kelalaian dari mengingat Allah dan menjauhi larangannya ". Ia juga berkata, " Tiada kehidupan yang sejati selain hidup dengan orang orang yang hatinya condong pada ketakwaan dan merasa tenang dengan berdzikir ". Dari pendapat para ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa Ketakwaan adalah kumpulan segala kebaikan, sedangkan hakekat takwa adalah menjaga diri dari perbuatan dosa yang dapat mendatangkan murka Allah dan mengisinya dengan ketaatan kepada Nya. Inti dari ketakwaan adalah menjauhi segala bentuk kemusyrikan, maksiat, juga syubhat, yang pada akhirnya menjauhkannya dari sifat berlebih lebihan dalam segala sesuatu yang dibolehkan. -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.