--- In rantau...@yahoogroups.com, bandarost <epybuch...@...> wrote: > Makanan yang terkenal : rujak cingur/rujak petis, tempe Sanan, sate
......................... & > gule kambing, susu murni, nasi briani di Embong Arab, es Talun, dan > jangan lupa restoran es krim 'Oen' dengan menu dan suasana zaman > Belanda di pangkal jalan Kayutangan (restoran dengan nama dan suasana > yang sama juga ada di Semarang). > Ada yang ketinggalan, yaitu "Soto Lombok" :). Eniwe, masakan Malang dan Jawa Timur umumnya, yang pedas asin memang cocok bagi kita orang Minang. Soto ayam kampung yang pusatnya berlokasi di jalan yang dulu bernama jalan Lombok itu sambalnya yang disajikan dalam mangkok kecil bersama nasi dan soto (dicampur atau dipisah) memang istemewa. Selain hawanya yang sejuk dan makannnya enak-enak, transpotasi kota yang dilayani oleh angkot ditata dengan baik dan tertib. Rute tiap-tiap angkot diberi singkatan yang menarik: ABG, AG, LG, dan lain-lain yang dipajang dengan huruf besar di depan mobil, sehingga mudah dikenali dari jauh. Hampir tidak ada sopir yang ugal-ugalan atau menetel musik yang memekakkan telinga. Oleh sebab itu walaupun tidak punya mobil pribadi mudah dan nyaman kalau hendak kemana-mana. Kota ini juga relatif aman. Itu yang saya alami dulu ketika bekerja dan tinggal di Malang selama dua tahun lebih dari akhir 98 sampai awal 2000. Tahun kedua di sana, saya berstatus `bujangan' karena sang belahan jiwa lebih memilih anak-anak daripada suami :). Mobil saya suruh bawa pulang saja sama dia biar ngak ribet, apalagi saya tidak bisa nyopir :). Ke kantor p.p. saya pakai taksi saja. Setiap 2 atau 3 hari selalu mampir ke Hero supermarket yang dekat alun-alun, untuk membeli roti untuk sarapan dan kebutuhan sehari-hari lainnya…..dan laptop serta tas kantor saya tinggal di taksi saja tanpa rasa khawatir. Itu dulu, entah sekarang. Setelah itu saya masih beberapa kali ke Kota ini, terakhir akhir 2004, karena kantor regional program PERFORM tempat saya bekerja ketika itu di Jawa Timur berlokasi di Malang dan bukan di ibukota provinsi Surabaya seperti provinsi-provinsi lainnya, Dan setiap ke sana selalu mampir ke warung soto Lombok. Jalan tol Gempol-Surabaya tentu saja tidak asing bagi saya, karena sering saya lewati kalau hendak ke Juanda jika ada panggilan rapat di Jakarta atau mudik ke Depok—biasanya naik KA—untuk setor (muka) :). Sebelum Gajayana beroperasi, kalau hendak ke Jakarta naik KA tentunya harus ke Gubeng atau Pasar Turi dulu. Kalau waktu agak longgar kadang-kadang mampir dulu di sebuah warung makan di Lawang untuk menyantap nasi rawon tutup dengkul sapi atau lontong tjapgome. Karena itu perasaan saya sangat `trenyuh' menyaksikan kondisi jalan itu dan kawasan di sekitarnya ketika bulan puasa tahun lalu meliwati kembali jalan tersebut dalam perjalanan Surabaya-Pasuruan dalam sebuah rangkaian tugas ke beberapa kota di Jawa Timur. Tetapi Pak Presiden kita punya ide yang sangat `brilian', yakni agar danau lumpur di Sidoarjo itu dijadikan "lokasi wisata geologi" Antahlah yuang…. Wassalam, HDB St Bandaro Kayo (L, 67) Asal Padangpanjang, suku Panyalai, tinggal di Depok, Jawa Barat > Wassalam, > > Epy Buchari, L-67 > Ciputat Timur. > > -- -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.