PRESIDEN SBY secara terus terang mengungkapkan kekecewaannya karena masih ada penyelewengan (korupsi) yang terjadi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.
Ia mengungkapkannya saat memberi arahan di depan 300 pejabat dan aparat Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (21/7) lalu. Kekecewaan Presiden SBY ini juga dinilai sebagai kekecewaan rakyat terhadap institusi pajak. Masyarakat sudah ikhlas membayar pajak untuk pembangunan negeri. Namun yang terjadi adalah, sejumlah oknum pajak justru menyelewengkannya untuk kepentingan pribadi. Akibatnya masyarakat semakin gencar menghujat institusi ini sebagai sarang penyamun. Jajaran pajak harus segera merespon kekecewaan Presiden SBY ini. Mereka harus mengintrospeksi diri yakni dengan memperbaiki sistem pengawasan dan sumber daya manusia. Jangan sampai kasus korupsi yang dilakukan oleh Gayus Tambunan memukul kepercayaan rakyat kepada institusi dan aparat pajak, karena pada kasus ini pernah ada gerakan untuk memboikot pajak. Slogan 'Orang Bijak Taat Pajak', sesungguhnya juga berlaku bagi petugas pajak itu. Petugas pajak yang bijak adalah petugas pajak yang bisa mengelola pajak dengan baik dan benar. Yang dimaksud dengan baik dan benar ini adalah bisa mengelola pajak itu untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan kantong pribadinya. Kepercayaan terhadap Ditjen Pajak akan cepat pulih jika seluruh jajaran lembaga itu benar-benar menunjukkan integritas, kapasitas, dan kinerja yang baik. Memang, aparat pajak yang berada di garda terdepan pengelolaan sumber utama penerimaan negara patut dipandang sebagai pahlawan. Namun, dalam hal ini yang bersangkutan juga sangat rawan dan berpotensi untuk melakukan kejahatan dan pengkhianatan kepada rakyat dan negara. Oleh karenanya, Ditjen Pajak harus memegang tiga instruksi khusus yang diberikan Presiden SBY. Salah satunya adalah meminta jajaran Ditjen Pajak menghentikan segala bentuk kejahatan dan penyimpangan tanpa perlu menunggu sampai reformasi selesai. http://www.inilah.com/news/read/citizen-journalism/2010/07/29/695201/kekecewaan-sby-terhadap-aparat-pajak/ ZK -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.