Sebagai "rang mudiak" dari kabupaten 50 Koto, tentunya saya sering pulang ke kampung halaman dengan berbagai keperluan. Dari mulai baralek, melihat rumah nenek saya yang sudah kosong lebih 15 tahun, melihat sawah keluarga, menjenguk keluarga se kaum hingga menghadiri batagak gala. Kebetulan jarak 135 km itu tidak terasa jauh dengan mulusnya sarana transportasi jalan & banyaknya angkutan umum yang tersedia.
Dari cerita-cerita keluarga & orang kampung pula saya sering mendengarkan mahalnya pupuk (terkadang hilang dipasaran), harga pakan ayam ras yang makin melangit hingga kurang menguntungkannya usaha ternak sapi simental saat ini. Padahal kampung halaman saya ini, apalagi kabupaten 50 Koto memang berbasis pertanian & pertenakan sebagai tumpuan hidup keluarga-keluarga di pelosok - pelosok nagari. Dengan hasil tani & ternak itu pula mereka membiayai anak-anaknya bersekolah hingga ke perguruan tinggi. Syahdan, saya sering mendengar, bahwa hampir diseluruh perguruan tinggi ternama di Indonesia, terdapat guru besar, dosen terpelajar, ahli - ahli yang berasal dari Minangkabau yang mengajar di perguruan tinggi ternama. Mulai dari ITB, UI, IAIN Syarif Hidayatullah, ITS, UGM, IPB, Unpad hingga Universitas Brawijaya. Kalaulah Universitas Andalas bisa dikatakan seluruh dosennya "rang awak juo". Terkadang saya sering mencari di belukar "mak google" bagaimana teknik pembuatan pakan ayam ras, teknologi budidaya cacing tanah, bagaimana membuat hyase untuk pakan ternak sapi. Hingga pengolahan kompos yang bisa dilabel & dijual ke perkotaan di provinsi Riau. Alangkah indahnya masa depan masyarakat kita, diberkahi alam yang subur & tingginya animo merantau karena alasan "kurang cocok menjadi petani" sehingga lapangan pekerjaan dibidang ini nyaris tidak pernah kosong. Entah mendapat berkah atau musibah, ketika saya berkenalan via internet dengan pak Saafroedin Bahar yang sedang mengusung KKM 2010, memaparkan perlunya Badan Kerjasama antar lembaga/instistusi/organisasi di Minangkabau yang didesain ter-link keseluruh nagari-nagari di Sumatera Barat yang berjumlah 624 nagari itu. Badan kerjasama ini nantinya akan membantu Pemda memberikan kajian - kajian ilmiah yang mungkin saja bisa merangkul para pakar-pakar itu untuk menyumbangkan ilmu pengetahuannya untuk masyarakat di Sumatera Barat hingga melahirkan perda - perda baru yang bisa "mamilin" antara Adat Budaya Minangkabau dengan lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat saya sebagai orang muda, yang dibesarkan dirantau & memiliki keinginan menetap di Sumbar (alhamdulillah sudah 10 tahun saya disini) melihat adanya secercah harapan untuk memindahkan kajian teknologi & riset dari pakar-pakar yang ada di universitas kenamaan itu ke nagari-nagari di Minangkabau. Mulai dari kajian Budaya Minangkabau, Agama, teknologi Pertanian & Peternakan, Pariwisata hingga Industri skala Rumah Tangga. Terbayang dimata saya, 5 tahun ke depan makalah - makalah dari ITB, UI, IAIN Syarif Hidayatullah, IPB, ITS, Unpad dan lain-lain bisa disebar ke berbagai Nagari - Nagari di Minangkabau, sehingga menciptakan masyarakat Madani yang lepas dari jeratan Kapitalisme. Masyarakat yang bisa membuat kapal sendiri, membuat pakan ternak sendiri, membuat usaha tani terpadu, dari sekandang ternak sapi yang bisa menghasilkan biogas untuk memasak rendang & gulai cipuik di dapur, hingga penerangan di rumah-rumah penduduk, yang hasil akhirnya bisa menjadi kompos sehingga urea tidak perlu kita beli lagi. Tentu saja hal ini sangat mudah dilakukan, apabila disetiap kantor kanagarian bisa memiliki 1 unit komputer bekas sekelas Pentium 4, dilengkapi modem yang bisa menghubungkan nagari ke dunia maya, sehingga perantau yang jarang pulang pun bisa mendengar kabar dari kampung halamannya. Semoga Angku, Mamak, Bundo sarato Dunsanak sakalian bisa memahami harapan saya ini, dan semoga Allah SWT bisa mengabulkan mimpi saya ini kelak dikemudian hari, amin amin ya Rabbal alamin. wasalam Armen Zulkarnain - 32 th nagari asal : Kubang 50 Koto -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.