Pelantikan Gubernur/Wakil
Musfi Yendra - Padang Today

Pasangan Irwan Prayitno dan Muslim Kasim, pagi ini dilantik sebagai Gubernur
dan Wakil Gubernur Sumbar 2010-2015 oleh Mendagri Gamawan Fauzi atas nama
Presiden RI. Inilah 10 isu stategis yang telah dirumuskan pasangan ini : 

1. Sinergitas dan kolaborasi. Kerjasama dan kemitraan antara pemerintah
provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mendisain pembangunan jangka
pendek, menengah dan panjang dengan melibatkan masyarakat. Sinergitas dan
kolaborasi ini sangat dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan baik yang ada
di provinsi maupun kota/kabupaten. Kekuatan sinergitas dan kolaborasi akan
menentukan keberhasilan pembangunan di tingkat provinsi di era persaingan
global.

2. Pembangunan berwawasan lingkungan. Masih banyak wilayah yang bisa
digunakan untuk pemukiman, industri dan pertanian sehingga daerah yang
berbahaya/rawan bencana bisa dipetakan di satu sisi dan di sisi lain perlu
adanya aturan yang tegas mengenai analisis dampak lingkungan. Daerah yang
sering terjadi bencana perlu ditingkatkan pengawasannya agar tidak muncul
korban. Setiap infrastruktur publik yang dibangun perlu memperhatikan aspek
bencana, seperti gempa bumi, maupun analisis dampak lingkungan. Demikian
pula pembangunan yang dilakukan oleh swasta atau masyarakat, perlu
memperhatikan aspek bencana dan analisis dampak lingkungan.

3. Penguatan agama dan pelestarian budaya. Falsafah "adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah" adalah karakter masyarakat yang memadukan antara
budaya dengan agama. Keduanya diperlukan untuk menangkal arus informasi dan
budaya yang datang dari luar yang bisa merusak sendi kehidupan masyarakat.
Lembaga adat berperan besar dalam menguatkan budaya lokal dan ajaran agama
dalam kehidupan masyarakat. Disamping itu, agama dan budaya merupakan alat
untuk membentuk masyarakat yang bermartabat.

5. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Birokrasi pemerintahan daerah
yang berkualitas akan mampu mewujudkan kerjasama dan kemitraan antara Pemda
dengan DPRD sehingga pembangunan daerah dapat berjalan. Disamping itu
kelembagaan adat antara kelembagaan pemerintahan nagari dengan kelembagaan
adat nagari perlu dilakukan harmonisasi. Untuk itu, pemerintahan daerah yang
kuat bisa berperan dalam harmonisasi di antara kelembagaan adat.

6. Transformasi ekonomi dan persoalan produktivitas. Sektor pertanian dan
industri masih perlu pembenahan yang serius. Banyaknya angkatan kerja di
sektor pertanian tidak sebanding dengan kontribusinya. Terdapat
kecenderungan penurunan kontribusi pertanian. Produktivitas usaha pertanian
selama ini masih rendah. Belum lagi bicara adopsi teknologi yang digunakan,
sistem pengairan dan belum terwujudnya orientasi pasar. Produktivitas usaha
industri juga masih rendah. Masyarakat belum mampu membentuk jaringan yang
beroientasi pasar.

7. Penduduk sebagai faktor pemercepat pembangunan sekaligus faktor
penghambat pembangunan. Penduduk perlu diarahkan agar mempercepat
pembangunan dengan meningkatkan kualitas mereka. Penduduk yang berkualitas
akan mendorong pembangunan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Saat ini
masih terdapat penduduk yang berpendapatan rendah, mengalami kelaparan, dan
belum mampu mengakses pendidikan dasar. Di samping itu angka kematian balita
dan kematian ibu masih perlu mendapat perhatian. Masalah penyebaran HIV/AIDS
juga perlu mendapat perhatian khusus karena melibatkan masalah budaya, agama
dan penegakan hukum.

8. Pembangunan manusia yang harus ditingkatkan. Peran Pemprov yang
berkolaborasi dengan Pemkab dan Pemkot sangat signifikan untuk tercapainya
kinerja sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia
masih perlu ditingkatkan. Ini memerlukan inovasi maupun terobosan agar bisa
terwujud. Jika pada tahun 2025 IPM ditargetkan mencapai angka 80,75, maka
pada periode 2010-2015 perlu terobosan dan inovasi sehingga tidak perlu
menunggu tahun 2025. IPM Sumbar saat ini masih masuk kategori Upper Medium
HDI.

9. Masalah SDM yang meliputi peningkatan dan pelayanan kesehatan dan
pendidikan/ketenagakerjaan. Perlu adanya perubahan paradigma dalam pelayanan
kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga
paramedis yang sesuai standar mutu dan juga tercapainya rasio jumlah dokter
dengan jumlah penduduk yang sesuai dengan standar mutu. Keduanya saat ini
belum memenuhi standar mutu. Sementara itu, pertumbuhan angkatan kerja tidak
sebanding dengan pertumbuhan kesempatan kerja. Ini menyebabkan terjadinya
pengangguran terbuka dan terselubung. Tuntutan dunia kerja juga tidak
sebanding dengan kualifikasi pendidikan angkatan kerja. Di samping itu, jika
melihat etos kerja yang dituntut oleh iklim global, etos kerja di Indonesia
masih relatif rendah. Dengan adanya globalisasi, maka semakin banyak tenaga
kerja luar mengisi pekerjaan profesional. Di sektor pertanian, kebanayakan
tenaga kerjanya adalah mereka yang berpendidikan atau kualifikasi rendah dan
jumlahnya sangat banyak. Sementara di sektor industri jumlah tenaga kerjanya
jauh lebih sedikit dibanding sektor pertanian. Inilah fenomena di Indonesia
yang juga bisa dilihat di Sumatera Barat. Berdasarkan hal tersebut, maka di
Sumatera Barat perlu diterapkan sistem ekonomi kerakyatan yang berbasiskan
tenaga kerja yang banyak diiringi transformasi kualifikasi tenaga kerja.

10. Sarana dan prasarana wilayah serta tata ruang. Sarana dan prasarana
seperti transportasi, air bersih, telpon, listrik perlu ditingkatkan
kuantitas dan kualitasnya. Masih terdapat gap dalam pemanfaatan ruang antara
dokumen tata ruang (tertulis) dengan pemanfaatan ruang di lapangan (fakta).
Perlu penterjemahan aspek ekonomis, sosial dan lingkungan ke dalam tata
ruang agar terjadi integrasi ekonomi dan infrastruktur dari setiap wilayah.
(*)

http://padang-today.com/?today=news&id=19719
MINGGU, 15/08/2010 11:02 WIB

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke