Pak TR, Armen, dunsanak yth.
Sambil menunggu tanggapan dan jawaban terhadap penyampaian Pak TR, serta ada 
permintaan dari beberapa orang dan khusus dari Armen sendiri, saya coba 
tanggapi secara serial materi KKM sebagaimana telah ditunjukkan. Mudah-mudahan 
tanggapan ini bisa tuntas secara menyeluruh sebelum pelaksanaan, dan Panitia 
dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan sebagaimana diharapkan. 
Mudah-mudahan pula ada dunsanak yang lain yang dapat memberikan masukan dan 
tanggapan, sehingga materi yang telah disiapkan ‘benar-benar’ sudah baik dan 
tepat, sebagaimana yang diharapkan Panitia sendiri.
 
Pertama yang saya ingin tanggapi adalah masalah ‘identitas’, menyangkut 
maklumat Ikrar Bersama yang sudah disiapkan. Didahului dengan pernyataan :
“Seraya selalu mengharapkan Rahman dan Rahim, serta Pertolongan dan Ampunan 
dari Allah swt, kami yang berhimpun dalam Kongres Kebudayaan Minangkabau 2010 
di kota Bukittinggi, 7-8 Agustus 2010, atas nama seluruh warga masyarakat 
Minangkabau, baik di ranah kampung halaman, maupun di rantau di tanah air 
Indonesia dan di mana saja di seluruh dunia ini, menyatakan Ikrar Bersama 
ketetapan hati kami untuk menyepakati dan mengamalkan akan hal-hal yang kami 
sepakati berikut ini: “
 
Persoalan identitas adalah persoalan yang sangat pelik pada saat ini, dan kalau 
kita perhatikan berbagai informasi, maka “identitas” adalah isu terpenting 
dalam berbagai persoalan. Pertama secara semantik/linguistik, perlu diperjelas 
yang dimaksud dengan “masyarakat Minangkabau”; apakah yang dimaksud memiliki 
pertalian darah dengan asal-usul orang Minangkabau, ataukah orang yang 
berbudaya Minangkabau, ataukah orang yang pernah tinggal di Minangkabau, 
ataukah sekedar Minang dan beragama Islam, dst. Perlu suatu legitimasi ilmiah 
atau hukum yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menggunakan istilah 
“masyarakat Minangkabau”.
 
Saya kira mungkin hal ini merujuk pada pendapat Pak MN dalam makalahnya, yang 
lebih kepada maksud ‘antropologi fisik’. Hal ini sudah saya tanggapi pada 
posting : http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/101015 dan 
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/101053, berikut diskusi 
lanjutannya. Dengan kata lain belum tersedia pencerahan dan legitimasi ilmiah 
tentang maksud “masyarakat Minangkabau”. Untuk itu saran saya: perlu diskursus 
dan sesi khusus yang boleh saja mengetengahkan seorang pakar antropologi yang 
ahli di bidangnya untuk menjelaskan apa itu “masyarakat Minangkabau”.
 
Kemudian penggunaan istilah “warga masyarakat Minangkabau”, penggunaan istilah 
“warga” biasanya menunjuk penduduk yang berdomisili. Namun dengan adanya 
penggabungan istilah “warga masyarakat”, apalagi ditambah Minangkabau, perlu 
diperjelas maksudnya. Mudah-mudahan dapat dijelaskan oleh ahli bahasa tentang 
hal ini.
 
Kemudian penggunaan istilah “atas nama seluruh”, menunjukkan representasi 
mutlak dan absolut terhadap suatu kelompok masyarakat. Sehingga perlu hati-hati 
dan bertanggung jawab untuk menggunakan istilah ini.
 
Kalau tadi siang kita mendengar pembacaan teks proklamasi: “… atas nama seluruh 
rakyat Indonesia …”, berarti adalah “representasi komunitas yang setara”. Namun 
dengan melihat sasaran undangan KKM adalah menggunakan pola struktur (dengan 
mengundang para walinagari, dlsb), maka pernyataan representasi tadi harus 
diubah, misalnya dengan menyebut “atas nama eksponen …”.
 
Permasalahan yang saat ini berkembang adalah ternyata ada penolakan sebagian 
eksponen kemasyarakatan terhadap KKM, sehingga selanjutnya dapat disebut “atas 
nama sebagian eksponen …”
 
Namun dari beberapa pernyataan ikrar yang saya temukan dalam berbagai kongres, 
mereka cenderung menghindarkan klaim representasi. Sehingga kalau boleh 
disarankan untuk perbaikan, bisa sebagai berikut :
 
“Seraya selalu mengharapkan Rahman dan Rahim, serta Pertolongan dan Ampunan 
dari Allah swt, kami yang berhimpun dalam Kongres Kebudayaan Minangkabau 2010 
di kota Bukittinggi, 7-8 Agustus 2010, atas nama seluruh warga masyarakat 
Minangkabau, baik di ranah kampung halaman, maupun di rantau di tanah air 
Indonesia dan di mana saja di seluruh dunia ini, menyatakan Ikrar Bersama 
ketetapan hati kami untuk menyepakati dan mengamalkan akan hal-hal yang kami 
sepakati berikut ini: “
 
Sementara demikian dulu, mudah-mudahan ini menjadi masukan yang konstruktif.
 
Wassalam,
-datuk endang

--- On Tue, 8/17/10, taufiqras...@gmail.com <taufiqras...@gmail.com> wrote:


Ambo alah mambaco sakileh draft iko
Tapi nan iko alun tabukak

http://www.box.net/shared/sj5smf505a


Ado babarapo hal nan masih maragu dek ambo :

1. Dubalang
Sasuai Job Descnyo nan batangguang jawab ka Wali Nagari, untuak keperluan 
tugasnyo dilatiah Polisi
Mako dubalang iko rasonyo lah samo jo Hansip Kelurahan/Kanagarian nan lah ado 
salamo iko. Bahkan setiap Pemilu/Pilkada, tampak dek awak kegiatannyo

Sedangkan Parik Paga biasonyo batangguang jawab ka KAN. Tugasnyo mamonitor 
implementasi dari berbagai aturan adat oleh para warga. Kok ado nan berlaku 
sumbang langsuang dipinteh

Jadi sangat babeda tugas jo kewajiban kaduo lembaga itu
Pado suku lain, misalnyo Bali ado juo semacam Parik Paga iko. Mereka nampak 
bertugas aktif terutama pada Hari Raya Nyepi

Karano taraso indak ado nan baru mengenai masalah itu.

Yang penting harus jelas kapling masing2 lembaga


2. Kawin Sasuku
Bukan indak ado larangan yang tegas, dikampuang kami lah ado aturan/ sanksi 
yang jelas untuak itu

3. Pemurtadan
Apakah hanya berupa himbauan atau ada sanksi yg jelas ?

Nanti ada lagi hujjah atas nama HAM dan kebebasan berusaha dan beragama
Baa ma antisipasinyo ??

Sekarang saja dibeberapa daerah mereka tidak mempedulikan aturan Pemerintah 
untuk penentuan Lokasi gereja

Baa usaho awak kok lah tagak pulo gareja di Perumnas atau berbagai komplek 
perumahan yang dibangun Developer dan siapa saja bebas membelinya

Memang disitu tidak langsung ada gereja tapi dimulai dengan berbagai kebaktian 
di rumah2


Baitu pulo untuak urang awak nan lah Murtad, ado pulo pandam pakuburan nan ba 
salib beko

Kalau dulu ada aturan Negara yang membatasi warga Tionghoa hanya tinggal di ibu 
kota Kabupaten. Tidak masuk kampung

Untuk kaum Non-Muslim bagaimana nanti sikap kita ?

4. Komposisi SekBer
Walau namonyo masih tungku tigo sajarangan- tali tigo sapilin
Tapi tampak komposisinyo dari lima unsur

Apakah masih layak menyandang nama itu ?

Kita tidak menafikan peran pemuda dan Bundo Kanduang di Minangkabau. Bahkan 
dalam Mubes Nagari- Kecamatan mereka dibao sato

Peran pemuda sangat diharapkan untuak manjago nagari jan binaso..jadi masih 
sebagai unsur pelaksana dilapangan

Advis bundo kanduang dalam setiap kegiatan keluarga/ suku masih ditunggu. 

Kecek baliau cukup badanga

Dalam setiap rapat keluarga penentuan kebijakan suku masih nampak nan duduak 
dirumah gadang cuma para orang tua-mamak dan penghulu niniak mamak

Bundo kanduang mungkin basimpuah di rumah dapua, memonitor sidang yang sedang 
berlangsung 
Sambil sesekali berbisik memberikan advice pada peserta rapat yang kadang turun 
ke rumah dapua

Ada juga mereka khusus dipanggil ka rumah gadang untuk diminta pendapatnya

Tapi yang jelas dia bukan peserta rapat yang punya hak suara

Nan mudo sibuk menyiapkan logistic setelah sebelumnya menyampaikan beberapa 
concernnya pada si mamak

Jadi advice dan in-put dari kedua kelompok ini tetap diperhatikan

Hanya saja mereka belum masuk kategori Decesion Maker

Tapi kalau untuak Forum iko mereka tampak alah ikuik basuaro/decesion maker nan 
setara dengan Alim-Ulama Niniak- Mamak dan Umara

Kenapa bisa begitu ?

Kemana perginya: Kamanakan- Barajo ka Mamak ?

5. Nama Diri

Salamo iko untuk lelaki dewasa yang telah berumah tangga. Ado nan disabuik : 
Ketek banamo gadang bagala

Nama diri mereka merupakan kependekan nama disertai gelar adat ybs
Misalnyo : Masri Sutan Maruhum acok ditulis menjadi M. St . Maruhum 

Rizal Rangkayo Basa jadi R Rky Basa

Mahmud Datuak Palimo Kayo jadi M Dt Palimo Kayo dll 

Karano lah ado aturannyo itu. Untuak apo kito ubah lai ?

Apo dasarnyo urang Minang harus manulihkan suku/marga pado namonyo ?

Kecuali untuk identitas diri pada kartu identitas dll tentu awak harus 
menyesuaikan dengan aturan yang berlaku 

6. Peran MUI

Salamo iko nan banyak kito bincangkan adolah masalah hubungan jo LKAAM. 

Mungkin ambo lah katinggalan

Baa pulo respon MUI dengan adonyo Sekber iko. Untuak menghindari berbagai effek 
nan kurang elok. Lai ado support tertulis dari MUI itu ?

Dari anam butir diateh rasonyo butir ka anam nan harus awak perhatikan dulu 
untuak kelangsungan KKM itu selain mampaelok-i kusuik jo LKAAM

Sasudah itu tolong perhatikan masalah pemurtadan dan komposisi Sekber tsb

Tigo masalah lain rasonyo indak begitu mendesak saat ini

Sagitu dulu pambarian ambo. Sambia manunggu respon panitia KKM

Wassalam banyak maaf
TR St R Ameh (55)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> 
Date: Tue, 17 Aug 2010 07:56:41 +0800 (SGT)
To: TR<tauf...@chevron.com>; TR<taufiqras...@gmail.com>; 
TR<taufiqras...@yahoo.com>



Bahan-bahan Kajian KKM 2010 :
01. COVER BUKU PANDUAN KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010
http://www.box.net/shared/4bpjgustn2
02. SIARAN PERS GEBU MINANG TENTANG KKM 2010
http://www.box.net/shared/r68me83092
03. SEKAPUR SIRIH UNTUK KESEPAKATAN KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU
http://www.box.net/shared/fui9qg25vf
04. KERANGKA ACUAN KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010
http://www.box.net/shared/02gsqtm24j
05. DRAFT 17 SC KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010
http://www.box.net/shared/sj5smf505a
http://www.box.net/shared/jm711g8gor
06. IKRAR KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010_Draft 4
http://www.box.net/shared/o78r94c0g0
07. RANCANGAN ANGGARAN DASAR KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010
http://www.box.net/shared/3mfon2tpcc
08. RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU
http://www.box.net/shared/j8qzlmyu3k
09. REKOMENDASI KONGRES KEBUDAYAAN MINANGKABAU 2010
http://www.box.net/shared/2v4lfxoftt
10. Rancangan Program Kerja KKM 2010
http://www.box.net/shared/07b582csg7
11. SUSUNAN ACARA KKM 2010
http://www.box.net/shared/jer8t1aj1v





      

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke