Angku Zubir nan ambo hormati sarato angku, mamak bundo jo dusnak sapalanta 
rantaunet. 


Satantang permasalahan nan ko, memanglah manjadi bangkalai kito basamo. Banyak 
faktor nan bisa disabuikan nan manuruik ambo pribadi sadonyo bamuaro pado 
"materilineal" masyarakat minangkabau, mohon tidak disalah artikan, banyak maaf.


Wasalam 
AZ - 32 th 
Padang

berikut ambo postingkan kembali tulisan di PAM nan dilewakan pado 
bundokanduang.wordpress.com

Materialistik, Religius Culturalisme Minangkabau Dulu & Sekarang
http://bundokanduang.wordpress.com/2010/08/05/materialistik-religius-culturalisme-minangkabau-dulu-sekarang/


Apabila kita melihat bentangan rel kereta api, maka terdapat 2 rel yang tidak 
akan bertemu satu sama lain, karena selalu sejajar hingga ke ujung rel itu akan 
berakhir. Begitu dahulunya untuk menggambarkan tatanan sosial masyarakat 
Minangkabau yang diajarkan dalam Surau-surau diperkampungan hingga akhir 
1980-an.

Apakah makna ke 2 rel itu? Adalah unsur materialistik & nilai 
religius/culturalis yang melekat hingga kini pada orang – orang Minangkabau 
yang 
berumur 45 tahun lebih. Karena pada umur inilah, dimana generasi terakhir 
menyerap pendidikan non formal yang diselenggarakan Surau-surau dipelosok 
Minangkabau.

Ada penelitian yang menyatakan bahwa suku bangsa yang paling materialist di 
Indonesia adalah suku bangsa Minangkabau. Mengapa begitu? Materialistis adalah 
paham yang mementingkan kebendaan seperti harta, uang, jabatan, pendidikan, 
dsb. 
Hal ini bisa kita lihat dari kuliner di Minangkabau, keinginan meraih 
pendidikan 
di Ranah Minang, jabatan yang diraih oleh putra-putri Minang, tingkat 
perniagaan 
orang minang dan lain sebagainya.

Selain rel Materialistik tersebut, ada pula satu rel lagi yang menopang 
sendi-sendi kehidupan minangkabau, yaitu pemahaman Relegius & Culturalisme yang 
tinggi, mencirikan masyarakat yang agamis, berbudaya tinggi, mengakar diseluruh 
tatanan masyarakat adat Minangkabau.

Oleh karena itu pulalah, hingga akhir 1990-an,  sifat bergotong royong: ”  
saiyo 
sakato, barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, memang terlihat jelas pada 
cerminan kehidupan masyarakat di minangkabau.

Hal ini terkenal hingga ke seluruh penjuru Indonesia hingga ke mancanegara, 
bahwa dimana saja terdapat komunitas anak nagari Minangkabau merantau, selalu 
disenangi oleh masyarakat setempat. Peristiwa-peristiwa seperti tragedi Sampit, 
yang pernah terjadi dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia, tidak sedikitpun 
ada menyinggung ketidaksenangan terhadap kelompok masyarakat minangkabau yang 
berada diperantauan.

Pada masa-masa yang lalu, paling tidak sekitar 15 tahun yang lalu, untuk 
menemukan Bir saja sangatlah sulit di kota Padang, apalagi bila kita bercerita 
pada masa itu mengenai protitusi, perjudian bahkan narkoba. Bisa dikatakan 
sangatlah sulit menemukannya,  seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.

Namun, dunsanak Pituah Adat Mingangkabau  sekalian, lain dulu, lain pula 
sekarang. Kedua Rel yang disebut Materialistik & Regligius Cultural itu 
tidaklah 
lagi secara bersama-sama menopang kehidupan di Minangkabau. Ketika paham 
Materialistik tetap bertahan pada arah garisnya yang konstan,  namun terjadi 
penurunan pemahaman Religius & Cultural pada generasi penerus di Minangkabau.

Tidak usah mempertanyakan Culturalisme – yang kita sebuat adat istiadat, yang 
berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Ketika kepada anak 
muda Minang ditanyakan mengenai sukunya, jangan heran anak muda Minang itu akan 
ternganga-nganga dan terheran – heran. Apalagi bila kita tanyak kepada anak 
muda 
itu, apo yang dimaksud bako, anak pisang, dan lain sabagainyo. Begitu pula 
petuah adat pun alah ado pulo versi plesetannyo ….. antah la yuang.

Tidak perlu kita bertanya masalah agama. Masalah protitusi bisa hadir di 
tengah-tengah pasar. ….nauzubilahi min zaliq

Ketika ditanykan ke Anak dan  Kamanakan, maka jawabnya – tentu salah si Mamak 
yang tidak  membimbing anak serta kamanakan. Ketika Ditanyakan pula  kepada 
Mamak, maka jawabnya – anak kemanakan sudah tebal telinganya. Demikian pula 
jika 
ditanya pada ummat nan badarai,…..  ondeh….ustad-ustad kini mancari pitih sajo 
karajonyo. Kemudian ketika kita tanya pada Pak Ustad – ustazah ; …..hemmmmm…. 
ummat kini tidak mengingat bahwa hidup dihari sesudah kiamat
http://www.youtube.com/watch?v=_zWhlabjFeM

Bantuan bencana tahun 2007, baru kini turun bantuannyo. Di Pariaman, tak kurang 
cemas ketika relawan KKM 2010 uingin mengantarkan undangan dan  bahan-bahan 
kajian ke Wali Nagari – Wali nagari, umumnya sangat cemas menyikapi kedatangan 
relawan yang disangka intel dari KPK, yang ingin manyigi masalah bantuan Gampo 
2009 yang konon kabarnya sudah banyak manyimpang dari ketentuan.

Mungkin, insya Allah, dengan adanya kepedulian masyarakat minang di dunia maya 
ini yang akan mengabarkan dan menyampaikan pesan : ” Ingek kampuang, kampuang 
dipatenggangkan. Ingek sanak,  dusanak dipatenggangkan. Kampuang nan jauh di 
mato perlu menciptakan komunikasi antara Ranah dan Rantau. Jika tidak harta 
berikanlah Ilmu, jika tidak bisa dengan Ilmu tolong bantu jo doa. Jika tidak 
bisa doa …… maka benarlah sebagaimana yang dikatakan  Allah didalam Al Quran, 
maka Allah akan membinasakan suatu kaum ketika mereka tidak bertaubat dan tidak 
bersykur. …

Semoga bisa menggugah kebersamaan kita sebagai urang minangkabau, semoga 
bermanfaat, amin ya Rabbal alamin


-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke