Assalamualaikum ww

Bukti keberimanan suatu kaum ditandai dengan ramainya jemaah sholat subuh 
seramai sholat Jumat-nya

Kalau dinegeri kita jamaah sholat subuh kebanyakan hanya satu shaaf lebih 
sedikit dan itupun yang tua2 saja

Allah sangat menyukai orang2 yang sholat berjamaah di masjid namun Allah lebih 
mencintai "orang muda" yang suka sholat ke masjid

Kalau yang tua2 kayak kita2 ini rajin ke masjid, itu mah biasaaaa, maklum usia 
kan tinggal ujung2nya saja bahkan hanya tinggal bonus dibanding umur Rasulullah 
SAW 63 tahun saja, belum lagi kalau di rewind masa lalu tidak sedikit dosa yang 
sudah terlanjur diperbuat, jadi mumpung belon ada malaikat elmaut patroli di 
atap rumah, maka buruan aja ke masjid setiap waktu adzan terdengar 
dikumandangkan, jadi kalau yang muda yang ke masjid itu baru berita
wasalam
abp58



________________________________
Dari: ajo duta <ajod...@gmail.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Sen, 11 Oktober, 2010 22:42:04
Judul: Re: [...@ntau-net] Re: [PSF] Adzan Subuh yang menggangu tidurnya
 
Mak Ngah jo sanak ambo, 

Soal Subuah di musajik. ambo takana suatu kisah nan dicaritokan surang kawan:
"Maraknya kehidupan beragama (Islam) di Indonesia menarik perhatian Jenderal 
Moshe Dayan,
sang Panglima Perang Israel itu. Dikirimnya beberapa intel untuk melakukan 
penilitian.
Seminggu mereka berkeliling di Indonesia, mereka datang membawa laporan bahwa
masjid diwaktu Jum'at penuh, acara2 TV bernuansa Islami banyak, kelompok2 zikir
dan pengajian hidup dimana-mana. Kesimpulan mereka, benar kehidupan beragama
sangat bergerak maasif".
 
Setelah mendengar laporan itu, kemudian sang Jenderal balik bertanya:"Apakah 
kalian
meninjau masjid diwaktu Subuh?". Ternyata mereka tidak melakukan itu. Akhirnya
mereka disuruh kembali lagi dan meninjau kegiatan Subuh. Setelah melakukan 
kunjungan
ulang, kembali mereka dengan laporan bahwa waktu Subuh, masjid sepi, paling2 
cuma
beberapa orang sholat jamaah. "Terimakasih", kata Moshe Dayan. "Tak ada yang 
perlu
dikuatirkan terhadap kemajuan Islam. Selama Subuh masih sepi, maka kekuatan 
Islam
itu cuma seperti buih dilautan", lanjut sang Jenderal.
 
Mak Ngah, alamdulilLah, musajik kami di Sterling VA, lai sekitar 200 urang 
satiok hari
dan 2 kali lipek di week-end. Apokah Israel alah mangirim intelnyo ka kami, 
antahlah. 
 
3 bulan di Indonesia baru2ko. Iyo masih langang surau jo musajik diwaktu Subuah.
Panah sakali, hujan agak rinai disuatu subuah di kampuang ambo. Pai ka surau,
surau masih takunci. Tapaso ambo jo nyonya baliak ka rumah. Tapi di Tangerang
di komplek Pinang Griya, musajiknyo lai rami. Ado sekitar 100 urang satiok 
Subuah.
Ado kesan, musajik dirantau labih rami kalau dibandingkan jo musajik di 
kampuang,
terutama diwaktu Subuah. Kecuali waktu ambo bamalam di Sulik Aia, Subuah lumayan
rami di Musajik Raya nan rancak tu. Sekitar 50 uranglah. Untuak ukuran nagari 
tantu
cukuik rami.


2010/10/11 Hambo Ciek <hamboc...@yahoo.com>

Asshalaatu Chairunminannauuuum,..
>
>Yaha beigulah sacaro otomatis, kesan Azan di Waktu Fajr memberikan kebiasaan 
>yang meresap di hati kita. Saya baru kembali dari Mesjid di Santa Cruz membaca 
>posting ini. Dini hari sebelum subuh tadi saya bangun, shower, dan tahajjud. 
>Kemudian terus ke Mesjid untuk jemaah. 
>
>
>Walaupun Jemaah kami hanya berdua, satu imam satu makmum, namun dalam bayangan 
>kami, kami telah meraih mengkover daerah Ummat besar Negara-negara Islam dari 
>Marakeh ke Merauke (dari Maroko ke Indonesia). Basanya suara saya yang 
>mengazankan Assaklaatuchaairunminannauuuum di Mesjid Jemaah "besar": kami....
>
>Sayang artikel/posting ini apakah penulisnya Sdr. Darmawan Effendi sendiri, 
>ataukah dari sumber media,  sayangnya namun tidak dijelaskan linknyo untuk 
>reference Dakwah yang berharga. Namun saya akan cc kan reply ini ke Mailing 
>list 
>kami Rantaunet dengan anggota terbesar 1700 peserta tersebar di antero dunia 
>maya mainly in Minangkabau language.
>Salam,
>Sjamsir Sjarif
>Di Tapi Riak nan Badabua
>Santa Cruz, California
>--- On Mon, 10/11/10, Darmawan Effendi <darmawa...@live.com> wrote:
>
>
>>From: Darmawan Effendi <darmawa...@live.com>
>>Subject: [PSF] Adzan Subuh yang menggangu tidurnya
>>To: "pengajian-sf yahoogroups.com" <pengajian...@yahoogroups.com>, 
>>indonesian-east...@yahoogroups.com
>>Date: Monday, October 11, 2010, 10:49 AM
>>
>>
>>  Assalamualaikum 
>>Wajahnya kerap muncul di televisi di Indonesia. Dia terbilang sukses 
>>membawakan 
>>sebuah acara bertemakan religi. Selama ini dia lebih dikenal dengan nama 
>>'Indonesia'-nya, Wahyu Soeparno Putro. 
>>
>>>
>>>Tak banyak yang mengetahui siapa nama asli, pria kelahiran Skotlandia pada 
>>>28 
>>>Juli 1963 ini. Meski terlahir di tanah Skotlandia, dia mengaku sejak kecil 
>>>telah 
>>>menjadi penganut Budha. Orangtuanya memberi nama, Dale Andrew Collins-Smith. 
>>>Menghabiskan kulian di tanah Australia, Dale mengawali kisah hidupnya di 
>>>Indonesia ketika bekerja di sebuah perusahaan kerajinan di Yogyakarta pada 
>>>1999.
>>>
>>>Sebagai seorang yang terbiasa mandiri karena pada usia 20 tahun telah 
>>>menjadi 
>>>yatim-piatu, Dale harus menghadapi kehidupan dengan tradisi yang jauh 
>>>berbeda 
>>>dengan asal-usulnya. Seperti ketika dia harus mendengarkan suara adzan yang 
>>>berkumandang setiap hari dari masjid yang letaknya berdekatan dengan tempat 
>>>tinggalnya di kota gudeg itu.
>>>
>>>Awalnya, dia begitu terganggu dengan suara adzan, khususnya Adzan Subuh. 
>>>Seakan 
>>>tak mau terganggu, adzan itu begitu mengusik kenyamanan tidurnya. Adzan itu 
>>>seperti menggedor-gedor gendang telinganya. Selama tinggal di Skotlandia dan 
>>>Australia, dia tak pernah mendapatkan situasi seperti itu.
>>>
>>>Dale tinggal di rumah seorang warga Yogya bernama Soeparno. Ayah beranak 
>>>lima 
>>>yang bekerja sebagai satpam itu sudah menganggap Dale sebagai anaknya 
>>>sehingga 
>>>dibebaskan untuk tinggal dirumahnya. Karena setiap hari mendengarkan suara 
>>>adzan 
>>>Subuh itu, Dale kemudian menjadi terbiasa mendengarkannya. Bahkan, karena 
>>>itu 
>>>dia berubah menjadi kerap terbangun di pagi hari.
>>>
>>>Tak hanya itu, setelah menetap cukup lama di rumah itu, Dale terbiasa bangun 
>>>5-10 menit lebih awal dari adzan Subuh. ''Ini yang membuat saya heran,'' 
>>>katanya. ''Padahal sejak kecil saya tak pernah bisa bangun pagi, tapi di 
>>>sana 
>>>(Yogyakarta) saya mampu merubah pola hidup saya untuk bangun pagi.''
>>>
>>>Suara adzan itu tampaknya menjad awal pertemuannya dengan Islam. Perlahan 
>>>hidayah itu merasuk ke dalam jiwanya. Dia pun mulai bertanya-tanya tentang 
>>>Islam. Diawali dengan pertanyaan sederhana seperti mengenai sholat dan 
>>>puasa. 
>>>Tanpa malu, dia menanyakan itu kepada teman-teman Muslim-nya. Di saat 
>>>Ramadhan, 
>>>Dale mulai ikut-ikutan berpuasa. ''Awalnya saya cuma ingin mengetahui saja 
>>>seperti apa sih rasanya puasa,'' tuturnya.
>>>
>>>Rutinas bangun pagi sebelum sholat Subuh dan puasa Ramadhan yang mulai 
>>>terbangun 
>>>dalam dirinya ternyata memberikan perasaan tenang bagi dia. Perasaan itu 
>>>menjalar terus dalam dirinya. ''Saat itu saya merasa seperti sudah sangat 
>>>dekat 
>>>saja dengan orang-orang di sekitar saya,'' katanya sambil mengaku pada fase 
>>>tersebut dia sudah semakin fasih berbicara Indonesia.
>>>
>>>Tak merasa cukup terjawab tentang Islam pada rekan sepergaulan, Dale 
>>>kemudian 
>>>memberanikan diri untuk bertanya kepada ketua pengurus masjid dekat 
>>>tempatnya 
>>>tinggal. Tapi sekali lagi, hasratnya untuk mengetahui Islam masih belum 
>>>terpuaskan. Maka pada suatu ketika, bertemulah dia dengan seorang ustadz 
>>>bernama 
>>>Sigit. Ustadz ini masih berada satu kampung dengan tempat tinggalnya di 
>>>kediaman 
>>>Soeparno. ''Waktu saya ceritakan tentang pengalaman saya, dia malah berkata 
>>>kepada saya,'Sepertinya malaikat mulai dekat dengan kamu','' kata Dale 
>>>menirukan 
>>>ucapan Pak Sigit.
>>>
>>>Mendengar ucapan itu, Dale merasakan seperti ada yang meledak-ledak di dalam 
>>>dirinya. ''Semuanya seperti jatuh ke tempatnya,'' kata dia menggambarkan 
>>>situasi 
>>>emosional dirinya ketika itu. ''Saat itu saya juga sudah bisa menangkap 
>>>secara 
>>>akal sehat tentang Islam,'' tambahnya. Ledakan yang ada di dalam diri itu 
>>>kemudian membawa Dale terus menjalin hubungan dengan Pak Sigit. Dari sosok 
>>>ustadz itu, dia mengaku mendapatkan sebuah buku tentang Islam dan muallaf. 
>>>Dan 
>>>pada saat itu pula, niatnya untuk mempelajari sholat kian menggelora.
>>>
>>>Di saat dirinya merasa semakin menuju Islam, pria yang begitu berharap bisa 
>>>menjadi warga negara Indonesia ini kemudian bertanya pada Soeparno. ''Saya 
>>>merasa lucu karena sudah seperti merasa Muslim,'' kata dia kepada ayah 
>>>angkatnya 
>>>itu. ''Tetapi bagaimana caranya,'' sambung dia. Mendengar ucapan pria bule, 
>>>Soeparno sangat terkejut. Lantas lelaki ini menyarankan agar Dale masuk 
>>>Islam 
>>>saja melalui bantuan Pak Sigit.
>>>
>>>Tidak membutuhkan waktu lama, medio 1999, Dale Andrew Collins-Smith kemudian 
>>>mengucapkan syahadat sekaligus berganti nama menjadi Wahyu Soeparno Putro. 
>>>Prosesi 'hijrah' itu dilakukannya di masjid yang mengumandangkan adzan Subuh 
>>>dekat rumahnya, yang dulu dianggap telah mengganggu tidurnya
>>>Wassalam Surya
>>>
>>> 
Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 
gelar Bagindo, suku Mandahiliang, 
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta, 
sekarang Sterling, Virginia-USA

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Reply via email to