Assalamualaikaum warahmatullahi wabarakatuhu,
Maa Rang Lapau nanBasamo

MakNgah sering postkan Hoyak-hoyak Gamopo ko untuak maingekkan awak ka
sadonyo untuak siap sedia dan tahu apo nan kadikakok kok bencana gadang
tu tajadi. Jadi, pelatihan-pelatiahan kesiap siagaan sacaro sadar dan
terbimbing, informasi-informasi misti salalu dilakukan indak
bosan-bosannyo.

Sabanta ko Tangah Malam manjalang Hari "Robaa tanggal 12 Oktober 2010 ko
lah digoyo-goyonyo pulo daerah-daerah dakek kamuang awak di Utara.  Ciek
pusekyo di padalaman di utara propinsi awak, ciek lai di pulau Nieh.

Mungkin duo Gampo Isyarat  tanggal 12 Oktober tu dapek kito anggap
sabagai isyarat Hoyak-hoyak "Pra-Gampo-Gadang-Tsunami" untuak maingekkan
awak supayo indak basitunyeh bacakak-cakak sasamo awak maharak-harak
mangaregak-garegak ateh namo adaik basandi sarak.

Ambo indak suko jo tahyul namun barito Tempo Interaktif nan
dipsotiangkan tu rancak dihinok dimanuangkan untuak kesiagaan basamo dan
dan tataplah tobat ke bawah Lindungan Allah Subhanaahuata-ala....

2010-10-11 17:15:36
<http://geofon.gfz-potsdam.de/db/eqpage.php?id=gfz2010tyaw>  4.4 2.10 N
96.71 E 43 C Northern Sumatra, Indonesia   2010-10-11 09:07:13
<http://geofon.gfz-potsdam.de/db/eqpage.php?id=gfz2010txkt>  4.3 1.93 N
98.96 E 132 M Northern Sumatra, Indonesia
Salam,
--Nyiak Sunguik
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua
Di Ateh Pusek Gampo Loma Prieta
Santa Cruz, California, USA

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Darwin" <dba...@...> wrote:
>
> Selasa, 12 Oktober 2010 | 16:45 WIB
>
>
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/12/brk,20101012-2\
84252,id.html
>
> TEMPO Interaktif, Padang — Tim 9 yang terdiri dari ahli gempa dan
ahli tsunami bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
Bencana (SKP BSB) kembali mengingatkan agar warga Padang, Mentawai, dan
pesisir barat Sumatera Barat bersiap menghadapi gempa Megathrust di
Pulau Siberut Mentawai dengan kekuatan yang mencapai 8,9 skala Richter
dan dapat menimbukan tsunami.
>
> "Kami dari tim sembilan ini rasanya seperti membawa kabar kematian,
tetapi hasil kajian ini memang harus disampaikan agar kita bersiap
menghadapi bencana," kata Wahyu Triyoso, pakar gempa yang juga salah
satu anggota tim sembilan di Auditorium Kantor Gubernur, Padang, Selasa
(12/10).
>
> Hamzah Latif, ahli tsunami memaparkan simulasi tsunami yang bisa
melanda Padang dan pesisir sekitarnya jika terjadi megathrust
earthquake.
>
> Dalam simulasi terbaru, tsunami bisa menghantam Kota Padang selama 2,5
jam dengan ketinggian 6 meter sejauh 2 kilometer.
>
> "Dengan tsunami seperti itu dan kondisi Kota Padang seperti sekarang,
jika tsunami terjadi pada siang hari, kira-kira bisa menimbulkan 150
ribu jiwa, itu yang dihitung manusia bergerak dengan lebar jalan, belum
termasuk hambatan lain seperti macet oleh kendaraan, tiang listrik dan
bangunan yang roboh," katanya menerangkan.
>
> Hamzah juga tidak bisa membayangkan jika Kota Padang dihantam tsunami
yang akan bisa merusak pelabuhan laut dan udara yang hanya terletak 300
meter dari pantai. Ia membayangkan kota berpenduduk lebih 900 ribu jiwa
tersebut akan terisolasi karena jalan darat juga melewati Bukit Barisan.
>
> Ia menyarankan pemerintah pusat dan daerah segera membuat shelter dan
jalan evakuasi untuk mengantisipasi ancaman bencana tsunami di Sumatera
Barat.
>
> Ahli gempa Danny Hilman Natawijadja dari Laboratorium gempa Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sudah 20 tahun meneliti gempa di
Mentawai mengatakan ancaman gempa di bawah Pulau Siberut atau gempa
megathrust sudah di depan mata.
>
> "`Kapan waktunya, sebenarnya masanya sudah lewat, pelepasan itu sudah
dimulai pada saat gempa Mentawai 2007 namun ini baru buntutnya, kini
tinggal menunggu bapaknya," kata Danny Hilman.
>
> Ia mengingatkan pentingnya mitigasi. Ia mengatakan kegiatan mitigasi
selama ini sangat kurang dan jauh tertinggal. Namun itu bukan hanya di
Indonesia, tapi juga di dunia internasional.
>
> "Budayanya yang harus diubah, secara umum di dunia internasional pun
belum membudayakan mitigasi, semuanya masih reaktif, setelah terjadi
bencana baru datang ramai-ramai melakukan tanggap darurat," kata Danny.
>
> Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief
mengatakan, kurangnya kegiatan penanganan mitigasi bencana alam di
sejumlah daerah rawan gempa dan tsunami karena dana mitigasi sangat
kurang.
>
> "Ini disebabkan karena Undang-Undang Kebencanaan Tahun 2002 dibuat
dalam keadaan darurat saat banyak bencana, jadi yang mengatur tentang
mitigasi sangat minim, hanya 2 pasal yang membahas mitigasi," ujar Andi
Arif.
>
> Andi mengatakan bahkan kurangnya dana mitigasi tersebut menyebabkan
kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluh. Dari Rp 3
triliun dana bencana yang dikelola BNPB hampir tidak ada dianggarkan
untuk kegiatan mitigasi. "Sekarang sudah diusulkan agar 10 persen dari
dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan mitigasi," kata Andi.
>
> Ia mengatakan sudah memberikan masukan kepada Presiden dan Presiden
sudah mulai menyadari betapa pentingnya mitigasi. "Karena hasil kajian
Tim 9 yang mengkaji ancaman bencana di Indonesia, antara mitigasi
berbasis scientific berbanding terbalik dengan cost, makin banyak
penelitian maka persiapannya makin matang," ujarnya.
>
> Andi mengatakan, sejak tsunami Aceh Desember 2004 hingga 2009 sebanyak
Rp 150 triliun dana APBN terserap untuk penanganan bencana. Itu artinya
dalam lima tahun lalu setiap tahun Rp30 triliun tersedot untuk
penanganan bencana.
>
> "Dengan memprioritaskan mitigasi mungkin tidak sebesar itu dana habis
dan korban gempa-tsunami tidak sebanyak itu," ujarnya.
>
> Andi mengatakan, hasil kajian pihaknya dan Tim 9 yang terdiri dari
para ahli gempa-tsunami memetakan enam provinsi dan 13 kabupaten-kota
yang potensial bencana. Di antaranya Sumatera Barat (terutama Padang,
Mentawai, dan daerah sekitar), Lampung Barat, Selat Sunda, Pangandaran,
dan Yogyakarta.
>
> Gubernur Irwan Prayitno berjanji akan segera membuat perda tata ruang
yang baru yang mengatur bangunan harus tahan gempa, shelter-shelter, dan
jalan-jalan evakuasi.
>
> Febrianti


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke