Ini salah satu komentar Pak Darman Moenir, mengenai gonjang-ganjing Kongres 
Kebudayaan Minangkabau......

TITIAN BARAKUAKDarman Moenir GUBERNUR Sumbar
yang belum dua bulan memerintah sengaja dibuatkan titian barakuak oleh
panitia penyelenggara KKM 2010 dengan jalan mengadakan acara pra (suatu
istilah yang aneh) Kongres Kebudayaan Minangkabau 2010 di Auditorium
Kantor Gubernur Sumbar, Padang, Selasa, 12 Oktober 2010. Sebagaimana
bahaya laten titian barakuak, bila tetap lanjut melangkah, bisa-bisa
Pak Gubernur terjerembab ke bandar atau sungai yang dalam, yang
memungkinkan beliau patah riyuak. Lebih mengerikan lagi bila dalam
sungai itu ada ular naga berbisa atau buaya putiah daguak. Metafora di
atas hendak menjelaskan bagaimana panitia penyelenggara KKM 2010 (Gebu
Minang) ingin, maaf, “memperalat” Gubernur Prof. Irwan Prayitno.
Soalnya, untuk acara Selasa, panitia KKM “berhasil” melibatkan Pak Gub
dengan status turut mengundang. Pertanyaan pertama, mengapa gubernur
benar yang turut mengundang? Bukankah Gebu Minang itu hanya organisasi
rantau? Jika logika ini diikuti, maka semua organisasi urang awak di
rantau mana pun boleh memperalat gubernur? Perlu diingat, urang rantau,
di mana pun mereka, tidak pernah dan memang tidak berhak (karena tak
punya KTP Sumbar) untuk memilih (calon) gubernur. Dengan kata lain,
Gebu Minang sama sekali tidak pernah menggolkan atau memenangkan Irwan
Prayitno menjadi gubernur. Tiba-tiba, kini, demi Pra KKM, mengapa GM
berani-berani menjebak gubernur? Berikut, bukankah sejak tersiar akan
ada KKM, berturut-turut bahkan secara dahsyat mencuat penolakan agar
KKM jangan diselenggarakan? Media-massa cetak di Padang bahkan Kompas
memberitakan penolakan itu besar-besar. Pertama penolakan datang dari
lembaga formal LKAAM, kemudian dari Bundo Kanduang, Dewan Kesenian
Sumatra Barat, MUI Sumatra Barat, sejumlah tokoh penting dan utama
(budayawan, seniman, wartawan, dan bahkan kalangan ilmuwan di perguruan
tinggi) serta rakyat badarai. Bahkan di dunia maya malang-melintang
penolakan dari urang awak seantero negari di jagad bumi. Ada situs
Gerakan Menolak KKM 2010, dan 10.000.000 Urang Awak Menolak KKM 2010.
Belum lagi penolakan dari mulut ke mulut, dari sms ke sms, dari fesbuk
ke fesbuk. Gebu Minang (melalui OC dan SC KKM) beberapa kali menyebut,
KKM yang telah bekali-kali tertunda dan sekarang berubah jadi Pra KKM,
hendak dibuka oleh Presiden SBY. Kesan yang mengemuka amat hebat: KKM
dibuka resmi oleh Presiden Republik Indonesia. Ternyata itu akal-akalan
alias bohong. Disebut-sebut KKM dapat “persetujuan” dari Ketua DPD
Irman Gusman, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur
Irwan Prayitno. Ternyata itu hanya upaya mengapik kapalo harimau dan
lagi-lagi pembohongan. Pada logo buklet edaran dijelaskan, KKM 2010
diselenggarakan juga oleh Pemda Sumbar, LKAAM, MUI, Unand. Adalah
Rektor Unand, Prof. Musliar Kasim, dan Ketua LKAAM, M. Sayuti Datuak
Rajo Pangulu, yang menyatakan, bahwa beliau-beliau itu tak tahu kalau
logo institusi mereka digunakan. Bukankah ini tindak pembajakan
sekaligus pembohongan terhadap publik? Tak kurang dari Pak Irwan
Prayitno sendiri (duduk bersebelahan dengan saya dan beberapa sahabat
sebelum buka puasa di rumah dinas Pak Irman Gusman, Jakarta, Ramadan
lalu) yang menyatakan, soal KKM beliau lebih dulu hendak menerima
masukan dari LKAAM, Bundo Kanduang, MUI dan tokoh-tokoh di Sumatra
Barat. Institusi dan tokoh itu bahkan sudah menolak jauh sebelum Irwan
Prayitno menjadi gubernur. Kini, Gubernur Irwan Prayitno digiring
seolah “merestui” penyelenggaraan Pra KKM! Nah, sangat konkret, bukan,
gubernur dibuatkan titian barakuak? Esensi dan substansi mengapa KKM
dan Pra KKM ditolak sangat jelas: selain seurut trik dan pembohongan,
bahkan bohong besar, ada upaya pengubahan pandangan hidup urang awak
tanpa dimusyawarahkan dengan urang awak itu lebih dulu. Semua rumusan
sudah jadi, tinggal ketuk palu, dengan kongres jadi “lokasi”
legitimasi. Banyak, sangat banyak ninik-mamak, alim-ulama,
cerdik-pandai, pemikir adat dan budaya serta bundo kanduang tidak
dilibatkan menyangkut “rumusan yang sudah jadi” itu. Andai Pra KKM dan
KKM tetap diselenggarakan, dikhawatirkan Minangkabau tercerai-berai.
Padahal, sampai sakarang kini nang ko, Minangkabau sehat-walafiat. Tak
ada yang mencemaskan. Tidak perlu pula diperhatikan slogan konyol di
surat undangan Pra KKM itu: Satukan Visi, Persepsi & Langkah Untuk
Menyukseskan Kebangkitan Kembali Minangkabau. Pertanyaan yang
diantarkan slogan ini adalah visi, persepsi dan langkah apa? Dan apa
selama ini Minangkabau tidur, tidak pernah bangkit? Juga sangat
memasygulkan, surat undangan itu mengutip Quran Surat 13:11 dengan
menggunakan diksi merubah (jelas dengan akar kata rubah) dan merobah
(dengan akar kata robah). Padahal yang dimaksud adalah mengubah (dengan
akar kata ubah), bukan? Menyedihkan penggunaan bahasa Indonesia Panitia
Penyelenggara KKM 2010. Dan, tanpa maksud menghina, pada orang-orang
sekualitas itu pula urang awak hendak memercayakan kongres? (*)

Salam,
Marindo Palar 

--- Pada Sel, 12/10/10, Dedi Nofersi <dxnof...@yahoo.com> menulis:

Dari: Dedi Nofersi <dxnof...@yahoo.com>
Judul: [...@ntau-net] TOKOH PIKIR SUMBAR
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 12 Oktober, 2010, 1:02 PM

SastrawanDarman Moenir    Lahir di Sawah Tengah, Pariangan, Batu sangkar, 
Sumatera Barat, 27 Juli 1952. Berpendidikan Sekolah Seni Rupa Indonesia (tidak 
tamat), Jurusan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Bahasa Asing Prayoga, Padang 
(1974) dan tahun 1981 mengikuti pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris 
Universitas Bung
 Hatta, Padang.  Mulai menulis di usia 18 tahun. Karya-karyanya di muat di 
majalah Horison, Titian, Panji Masyarakat, Pertiwi, Kartini, Ulumul Qur’an, 
Kalam, Kompas, Pelita, Sinar Harapan, Suara Pembaharuan, Suara Karya, Media 
Indonesia, Indonesia Raya, Republika, Berita Minggu (Singapura) dan surat kabar 
terbitan Padang.  Beberapa sajaknya dimuat didalam Tonggak 4, Antologi Puisi 
Indonesia Modern (edisi Linus Suryadi A.G), Dari Negeri Poci 2, Dari Negeri 
Poci 3. Cerpen-cerpennya dimuat dalam sebuah antologi Cerpen-cerpen Nusantara 
Mutakhir. Karyanya berupa kumpulan sajak : Kenapa Hari Panas 
Sekali (1975), Tanpa Makna (1977).  Karyanya dalam bentuk novel antara lain 
: Gumam (1976), Bako (1983), Dendang (1988), Aku, Keluarga dan Tetangga(1993) 
dan kumpulan cerpen: Jelaga Pusaka Tinggi (1997). Ia juga menulis novel 
anak-anak : Surat dari Seorang Prajurit 45 kepada Cucunya, Di Lembah Situjuh 
Batur, Tiga Cerita Anak-anak, Ingin
 Jadi Pak Habibie, Adik Bertanya Tentang Laut dan
 Dongeng dan Kisah dari Minangkabau.  Pernah mengikuti Hari Sastra di Ipoh, 
Malaysia (1980), Asian Writers Conference di Manila, Filiphina (1981) dan 
pertemuan dunia melayu ’82 di Malaysia (1982). Selain bekerja di Museum Negeri 
Provinsi Sumatera Barat,  Padang  ia juga menjadi pengasuh dan Pemimpin 
Produksi di Bumi Teater. 
http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/darman.html






      

-- 

.

* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. E-mail besar dari 200KB;

  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke