--- Pada Jum, 29/10/10, Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> menulis:
Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> Judul: CIRI-CIRI DEMENTIAKAH ? Kepada: keluarga...@yahoogroups.com, bambang_pujiraha...@yahoo.com, aimans_...@yahoo.com, senggono2...@yahoo.com, saifuddin_sama...@xl.blackberry.com, komarudin_...@yahoo.co.id, spktabes...@yahoo.co.id, bharudindja...@yahoo.co.id, "Polda Kaltim Milis" <poldakal...@yahoogroups.com>, satriopray...@yahoo.co.id, rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Jumat, 29 Oktober, 2010, 2:03 AM Pengajar Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, menilai Marzuki Alie kurang mampu berpikir kompleks dan berwawasan sosial ”Urusan publik itu amat kompleks dan jangan disederhanakan." Nuwun Sewu. Kurang wawasan bisa-bisa dikira kurang waras. Kurang waras = ....." ========================= EMPATI KORBAN BENCANA Ketua DPR Dinilai Tak Bertanggung Jawab Jumat, 29 Oktober 2010 | 03:11 WIB Jakarta, Kompas - Pernyataan pejabat bahwa tsunami merupakan risiko tinggal di pulau dan meminta warganya pindah merupakan pernyataan yang tidak bertanggung jawab. Pihak yang mengeluarkan pernyataan itu diduga juga kurang memiliki wawasan sosial. ”Tanggung jawab kita sebagai pemimpin adalah merumuskan pengelolaan pulau-pulau, terutama yang ada di perbatasan, dengan lebih baik, bukan menyuruh (penduduknya) pindah. Kalau tidak ada orang di sana karena penduduknya pindah, lalu diambil (pihak lain), kita bagaimana?” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Kamis (28/10) di Jakarta. Pada Rabu, Ketua DPR, yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie mengatakan, bencana alam seperti tsunami merupakan risiko warga yang tinggal di pulau seperti Mentawai. Jika tak ingin menghadapi risiko itu, sebaiknya pindah. ”Kita (tinggal di) negara di jalur gempa, kalau ada tsunami seperti itu, kalau tinggal di pulau (seperti Mentawai), itu peringatan dini selama dua jam, (penduduknya) sempat enggak keluar?” tutur Marzuki. Idrus menegaskan, pernyataan yang meminta warga Mentawai untuk pindah itu adalah pernyataan yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya yang dipikirkan, lanjut Idrus, adalah bagaimana secepat mungkin membantu korban bencana alam seperti di Mentawai dan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menambahkan, anggota DPR seharusnya mengusahakan penambahan anggaran penanganan bencana. Anggaran Rp 150 miliar untuk bencana di Mentawai dan Yogyakarta seharusnya dapat ditambah hingga dua atau tiga kali lipat. Mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga yang juga penggagas Partai Demokrat, Adhyaksa Dault, mengatakan, ”Orang itu tak bisa merasakan penderitaan rakyat. Dia itu mengerti atau tidak, sih? Indonesia ini negeri kepulauan.” Dikatakan, seharusnya Ketua DPR bicara pentingnya sistem peringatan dini yang efektif. Pengajar Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, menilai Marzuki Alie kurang mampu berpikir kompleks dan berwawasan sosial. ”Urusan publik itu amat kompleks dan jangan disederhanakan. Untuk masalah sosial, ada banyak faktor, seperti relasi budaya, relasi sosial, hingga ekonomi dan politik,” tuturnya. Saan Mustopa, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR, mengaku belum bertanya kepada Marzuki Alie soal pernyataan itu. ”Energi kita sebaiknya dicurahkan untuk membantu korban bencana,” katanya. (NWO/OSD) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.