http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/360660/ Status Anak Krakatau Waspada Friday, 29 October 2010 SERANG(SINDO) – Gunung Anak Krakatau yang terletak di Perairan Selat Sunda terus menunjukkan aktivitasnya dengan status level dua atau waspada. Sementara Gunung Api Dempo masih aktif normal.
Selain mengalami kegempaan, Gunung Anak Krakatau ini juga terus mengeluarkan asap tebal yang membumbung hingga ketinggian 600–700 meter. Dari informasi yang dihimpun di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Cinangka, Serang, aktivitas kegempaan Anak Gunung Krakatau meliputi gempa vulkanik dangkal (VA), gempa vulkanik dalam (VB), gempa tremor, dan embusan setiap harinya rata-rata mencapai 100–300 kali dalam sehari. Bahkan selama Juli 2010 lalu, aktivitas kegempaan gunung tersebut mencapai 4.228 kali, di antaranya sebanyak 717 kali gempa vulkanik dangkal (VA), 2.269 gempa vulkanik dalam (VB),1 kali gempa tremor, dan 1.181 embusan. Dengan adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau itu, sebanyak enam petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, sejak Selasa (26/10), telah meningkatkan pemantauannya dengan cara mendatangi Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda. Selain untuk melihat perubahan fisik gunung tersebut, pemantauan dilakukan untuk mengontrol kondisi alat pemantau gunung atau seismograf yang dipasang. Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, Anton Tripambudi mengatakan, dengan adanya status waspada itu,Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau telah merekomendasikan agar masyarakat baik nelayan atau wisatawan untuk tidak mendekat ke Anak Gunung Krakatau itu dengan jarak 2 km. “Untuk keamanan, kami mengimbau agar nelayan dan wisatawan tidak mendekat ke gunung,” ujarnya kemarin. Seorang pengamat di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, Sikin, mengatakan, aktivitas gunung tersebut sudah mengeluarkan letusan sejak 27 Oktober. “Yang terpenting jangan terlalu dekat, paling dekat di radius 4 kilometer dari gunung. Saya ke lokasi, banyak material seperti batu berjatuhan sampai ke laut dari gunung,”katanya. Meski demikian, warga belum terganggu dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau. “Disini aman-aman saja. Tidak ada kepanikan warga akibat aktivitas gunung itu,” ujar Esah,40, warga Desa Bandulu,Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Dia mengaku tidak terpengaruh dengan aktivitas gunung karena warga sudah tidak lagi mendengar suara letusan. Menurut Esah, Gunung Anak Krakatau pada 2008 lalu pernah mengeluarkan suara letusan dari gunung tersebut. Gunung Api Dempo Sementara itu, status Gunung Api Dempo di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, masih aktif normal atau level I, meskipun dilaporkan telah mengalami puluhan kali gempa vulkanik dan tektonik.“ Memang sudah puluhan kali terjadi gempa vulkanik dan tektonik walaupun dengan kapasitas relatif kecil sehingga tidak begitu berpengaruh dengan kondisi Gunung Api Dempo yang sebelumnya pernah naik statusnya menjadi waspada atau level II tahun 2008 lalu,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Slamet, di Pagaralam,kemarin. Dia menyatakan, berdasarkan data tercatat pada peralatan seismograf di Gunung Api Dempo itu, pada Selasa (26/10) enam kali terjadi gempa, baik vulkanik maupun tektonik.Pada Rabu (27/10),enam kali pula terjadi gempa vulkanik di Gunung Api Dempo itu. Apalagi setelah Gunung Merapi meletus, pengawasan atas Gunung Api Dempo terus dilakukan. “Tapi petugas pemantau mengalami kesulitan melihat perubahan gunung api itu secara fisik mengingat hampir setiap hari diselimuti kabut tebal, apalagi saat ini memasuki musim hujan,”ujarnya. Beberapa waktu lalu tim dari Bandung dan petugas Gunung Api Dempo memasang alat perekam tambahan pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut untuk membantu jika alat perekam yang dipasang di puncak gunung itu rusak. (teguh mahardika/ant) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.