Sebaiknyo BUMN tadi adolah milik urang nagari dan untuak nagari itu sendiri. Kalaupun ado hubungan jo nagari itu, misalnya suami istri babeda nagari itu sah-sah sajo. Tujuannyo supayo indak ado eksploitasi kekayaan nagari untuk kepentingan pihak di lua nagari tsb.
Pengamatan ambo maso lalu, di babarapo country tourism di Eropah dan Amerika turisme pedesaan sangat banyak memberi peluang usaho kecil berkembang, sahinggo desa tu bana-bana berkembang ekonominyo. Kalau kito liek misalnyo di tampek kito di Mentawai, dimano resort-resort dibangun pihak asing, tapi anak nagari hanyo mandapekan keuntungan yang ketek dari keberadoan tujuan wisata tu, dek karano nan punyo bukan anak nagari tu. Wisata nagari butuh waktu panjang untuk dikembangkan. Kalau anak nagari tu indak mulai dari kini, kapan akan bisa dimulai, harus manunggu 30 tahun lai? Mulailah dari hal yang ketek dulu dari kini, jangan mengharap sesuatu yang gadang langsung datang. Mungkin sajo bagi nagari urang Suliek Aie, mambuek BUMN 1 milyar bisa jo 1000 atau 100 atau mungkin 1 urang sajo , indak paralu 10.000 urang. Tapi kalau indak pernah dimulai, tidak akan pernah trealisir. Isunyo disiko adolah kebersamaan anak nagari, bukan kepentingan kelompok atau pribadi anak nagari. Kalau dibuek Badan Koperasi, bukti kepemilikan usaho kurang mantap. Kalau saham kan ado bukti lembaran sahamnyo dan bisa diwariskan kapado keturunannyo. Zorion_Anas *55yo http://minangmaimbau.blogspot.com http://zorionanas.blogspot.com anz...@yahoo.com, zori...@gmail.com, zor...@bismillah.com Cel./HP No. :081384611336, 085811646566 Country code +62 ________________________________ From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Tue, November 9, 2010 2:24:01 PM Subject: Bls: [...@ntau-net] BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMN) Assalamualiakum wr wb Pak Zorion Anas sarato angku, mamak, bundo, jo dunsanak sapalanta RN nan ambo hormati, Saya sangat setuju dengan ide tersebut, sebab kata kunci yang disebut dengan investor adalah urang awak juo. Bagaimana kalau pemilik saham tidak terbatas pada anak nagari saja (yang dikampung & diperantauan) namun bisa juga dunsanak yang berasal dari nagari lain sehingga bisa lebih mudah mencari investor. Saya menawarkan potensi pariwisata yang ada di kec. Danau Kembar (nagari Simpang Tanjuang Nan Tujuh, Kampuang Baru Dalam) & kec. Lembah Gumanti (Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, Salimpat, Aia Dingin) kabupaten Solok. Mengapa lokasi ini saya tawarkan, sebab potensinya dikawasan ini cukup banyak, antara lain adalah : - 2 Danau (Danau Diateh & Danau Dibawah) yang cukup luas areanya, bisa dikembangkan pariwisatanya - 1 Danau Vulkanik (Danau Talang) - 1 Gunung Vulkanik (Gunung Talang) yang masih aktif - iklim wilayah setempat yang sejuk & bersih (daerah dikenal sebagai kota tertinggi di Sumatera Barat - 1800 meter dpl) - Agrowisata, seperti perkebunan teh, holtikultura & pekebunan buah markisa. - Kota terdekat dengan wilayah kabupaten Solok Selatan, yang memiliki potensi wisata yang cukup banyak seperti Arung Jeram, - dll (silahkan ditambah) Pengalaman saya selama menjadi personal guide, tidak ada wisman yang saya organizer kunjungannya ke Sumatera Barat tertarik pada "Destination Tourism" dalam persepsi kita, seperti Jam Gadang, Panorama Ngarai Sianok & Lubang Japang, Water Boom. Mereka lebih tertarik pada kehidupan nagari-nagari yang alami, kondisi alam yang alami pula serta satwa yang ada (misalnya seperti kupu-kupu yang terbang bebas). Untuk sebagian kecil, cukup tertarik pada Culture Tourism seperti Istano Basa Pagaruyuang & Minang Village. Bahkan mereka lebih antusias apabila bisa berkunjung ke pemukiman penduduk di nagari & melihat dari dekat kehidupan masyarakat nagari, seperti pekerjaan mengolah sawah (mambajak sawah jo kabau), mamanen karambia jo baruak, kincir air kayu untuk irigasi dan lain sebagainya. Yang menjadi hal menarik adalah, bagaimana rumusan pembagian hasil usaha, antara Badan Usaha Milik Nagari (BUMN) dengan para investornya. Saya kira perlu kajian mendalam dari pakar ekonomi kita tentang hal itu. Sehingga bisa dicapai sebuah kesepakatan antara investor dengan BUMN yang dibentuk dari lembaga-lembaga pemerintahan nagari yang ada (sebab keuntungan pengelolaan pariwisata yang menjadi hak BUMN akan masuk pada kas Nagari setempat), sehingga investornya senang dapat untung, masyarakat nagari juga senang dapat untung pula. Dengan begitu lembaga yang ada di nagari bisa sato sakaki sehingga aturan-aturan yang ada sesuai dengan kultur & agama Islam yang diberlaku di masyarakat setempat. Saya kira BUMN sebagai pemilik & pengelola pariwisata tentunya memerlukan pelatihan-pelatihan, baik kemampuan teknis manejerial, bahasa, operasional teknis mengelola pariwisata, dan lain sebagainya. Hal ini butuh pendampingan khusus dari NGO pariwisata yang ada (mungkin MAPPAS bisa menggagas hal ini). Kebetulan saya memiliki teman seorang senior pencinta alam dari Wanadri yang juga urang awak. Saya kira beliau bisa membantu mengajarkan pada pemuda nagari bagaimana teknis menjadi pemandu wisata alam bebas seperti tracking, pendakian gunung dan sebagainya. wasalam AZ 32/lk/Padang (kalau ada NGO yang mendampingi masyarakat nagari mengelola pariwsatanya, saya sangat ingin bergabung, sehingga masyarakat nagari bisa mengelola pariwisatanya sendiri & berbagai hasil keuntungan bisnis dengan investornya) ________________________________ Dari: Anzori <anz...@yahoo.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Sel, 9 November, 2010 12:57:27 Judul: [...@ntau-net] BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMN) Mungkin sudah saatnya anak nagari dan perantauan nagari memikirkan pembentukan BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMN)setelah diskusi panjang lebar di milis ini. Sekarang saatnya diaplikasikan. Kira-kira saran saya sbb.: BADAN USAHA MILIK NAGARI "X" (X=NAMA NAGARI) BENTUK BADAN USAHA : PERSEROAN TERBATAS (PT) PERMODALAN : MODAL SAHAM JUMLAH MODAL DASAR : 10.000 saham @ Rp. 100.000 per saham, total Rp. 1 milyar JUMLAH MODAL DISETOR : tergantung peminat PEMILIK SAHAM : MASYARAKAT NAGARI DAN PERANTAUAN ASAL NAGARI DAN LEMBAGA EKONOMI YANG BERMINAT seperti KOPERASI, KAN, dsb. SEKTOR AKTIVITAS : PERDAGANGAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PARIWISATA VISI: MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NAGARI Kalau satu nagari punya penduduk dewasa rata-rata 20.000 orang tinggal di nagari 20.000 orang tinggal di rantau. 25% saja mereka jadi pemegang saham, sudah terkumpul Rp. 1 milyar. Saya usulkan Nagari Sulit Air jadi Pioneer pembentukan BUMN ini di mana anggota SAS-nya banyak bertebaran di mana-mana. Mungkin Uda Rainal bisa jadi Sponsor motivator untuk pembentukan BUMN ini. Saya bersedia membantu sebagaiKonsultan. Juga Nofend yang ingin memajukan Solok Selatan, bisa jadi sponsor motivator. Mungkin satu orang masyarakat nagari punya satu saham saja sudah sangat mendukung. Rp. 100.000 sudah bisa punya satu saham, bandingkan dengan kita makan ka lapau, cuma cukup untuk 4-6 kali makan. Sanak Armen Zulkarnain dan sanak Riri, kenapa tidak mulai saja, daripada kita berdiskusi di milis panjang lebar berbuih-buih. KEUNTUNGAN UTAMA BAGI NAGARI ADALAH PEMBELAJARAN (LEARNING BY DOING terutama bagi para generasi muda). BUMN ini tentunya akan mendorong sektor Usaha Kecil di nagari itu berkembang. Mudah-mudahan ditanggapi positif ide ini oleh anggota milis dan bisa mendukung untuk nagarinya masing-masing. Zorion_Anas *55yo http://minangmaimbau.blogspot.com http://zorionanas.blogspot.com anz...@yahoo.com, zori...@gmail.com, zor...@bismillah.com Cel./HP No. :081384611336, 085811646566 Country code +62 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.