بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 


Socrates
Oleh K Suheimi 

Socrates mati dalam nestapa. Dia harus meneguk racunnya sendiri sebagai sanksi 
hukuman oleh negara demokrasi yang dibangunnya sendiri.
Dia kecewa. Bapak demokrasi itu menemui kematiannya justru di negara demokrasi 
yang di bidaninya kelahirannya.. 
Demokrasi telah memakan korban pertamanya  ialah socrates bapak dan pencetus 
ide demokrasi itu sendiri

Ternyata Socrates, sang bapak pencari kebenaran orang-orang barat, harus 
menenggak racun hukuman mati yang diputuskan oleh pengadilan dari pemerintahan 
yang berasaskan demokrasi … 
Menarik dan tragis sekali, seperti tragisnya pencari demokrasi dizaman kini 
yang juga memakan korban harta benda yang tidak sedikit bahkan nyawa..


Padahal Inti demokrasi adalah toleransi. Karena itu, sifat seorang demokrat 
adalah pasti menghormati dan menghargai orang atau kelompok lain.
Demokrasi itu mahal karena menelan banyak waktu. Ia memdiperlukan kesabaran 
untuk mendengarkan perbedaan, bahkan menghormati perbedaan sebagai sebuah 
keniscayaan.

Ada keraguan, apakah benarkah sistem demokrasi yang dianut?. Atau adakah yang 
salah, apakah yang salah dan siapakah yang salah?.
 Mungkin sistem demokrasi itu tak salah, tapi korban sudah berjatuhan.

Saya tringat kampung halaman saya Minangkabau. Dikampung yang saya cintai, 
Semua keputusan diambil dengan azas musyawarah mufakat. Bulek aia jo pambuluah, 
bulek kato jo mufakat, lamak di awak katuju dek urang. Kabukik samo mandaki. 
Kalurah samo manurun. Tatilantang samo makan angin, tatungkuik samo makan 
tanah. Saciok bak ayam, sadanciang bak basi.

Tidak ada kerusakan apagi kehancuran, tak memakan korban.
Oh alangkah indahnya kehidupan yang demikian, tidak ada istilah voting.


Dalam demokrasi, tentu, orang mengejar hasil. Tetapi, hasil tidak boleh diraih 
dengan menghalalkan cara.
Kita sadari bahwa Demokrasi memakan ongkos yang sangat tinggi. Ia menghabisi 
pundi-pundi rakyat.
 Ia hanya bagus dalam aturan, tetapi buruk dalam implementasi. Sebab, secara 
kultural, kita memang belajar demokrasi bukan dari praktik keseharian dalam 
kehidupan, melainkan lewat buku-buku.

Ironis jika demokrasi sebagai simbol ketinggian peradaban kita tegakkan dengan 
kekerasan. Tragis jika nasib bangsa ini ditentukan melalui cara-cara rendah 
dengan adu kekuatan dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.

Demokrasi betapa manisnya kata-kata itu dan cita-cita itu. Semua itu tentu saja 
lebih mudah diomongkan daripada dilaksanakan. 

Kita sedang memeragakan bentuk lain kebodohan karena menyamakan kebebasan 
berpendapat dengan kebrutalan. Perkara yang nyata sekaligus memalukan. 


Socrates menjelaskan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk menjadi 
pengekor dari pendapat/ keputusan komunal dan seringkali gagal untuk bertahan 
pada pendapat mereka sendiri. Menurut Socrates, hal ini mungkin terjadi karena 
manusia yang bersangkutan   tidak memiliki kepercayaan diri atas keputusannya 
yang telah 
ndapat mereka sendiri. 

Menurut Socrates, hal ini mungkin terjadi karena manusia yang bersangkutan   
tidak memiliki kepercayaan diri atas keputusannya yang telah diambilnya Ini 
terjadi karena manusia cenderung malas untuk melakukan eksplorasi mendalam 
tentang keputusan yang diambilnya. 

Sebagaimana yang telah dikenal masyarakat kita sejak lama, proses pengambilan 
keputusan berdasarkan voting hanya dapat dilakukan ketika musyawarah mufakat 

Agaknya demokrasi Islam merupakan pilihan 
 
Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman Sucinya dalam Al_Qur'an 
Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, 
dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu 
menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran 
kepadamu. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. An-nisa :58)
dan Al-Hadist:
“Jika amanah disia-siakan, tunggulah saat kehancuran”. Sahabat bertanya: 
“Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?” Rasul menjawab: “Jika urusan diserahkan 
kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya” (HR. Bukhari).

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 
 

Pekanbaru 9 des 2010

Tulisan ini bisa dibaca pada
http://hospital-pmc.com/ 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke