Ambo mulai marokok sajak SMA kelas 2.
Rokok Commodore awalnyo.  Setelah pindah SMA kelas 3 ka Yogya kalau ado pitih 
isok 234, kalau pitih sayuik Djarum D, kalau ndak ado bana linting Mars Brand 
Paper.

Mungkin ambo agak ganjia dibandiangkan kawan-kawan parokok nan lain kalau ka 
mamatikan rokok.  Kalau urang di asbak atau dipijaknyo kalau ambo mamatikan 
puntuang 234 di lidah.  Sabalun dimatikan baisok dulu sampai merah tarang, baru 
bacucuak'an ka lidah.  Alun lamo ko rokok kretek kawan, ambo cubo matikan di 
lidah ternyata bisa, berarti masih mada lidah tu.

Ambo bisa marokok di tampek-tampek nan ndak ado asbak tanpa mangotori ruangan 
jo abu rokok.  Caronyo dengan malipet sarawa bagian bawah sabagai ganti asbak.  
Tibo di lua ruangan baru dikipek'an abu tu.  Tapi ambo menghindari marokok di 
tampek-tampek umum semacam oplet, bis, ruangan ber-AC, dll.

Ambo marokok putih Dunhill atau paliang kurang Benson & Hedges kalau dalam 
penerbangan.  Sangkek tu, larangan marokok dipesawat hanyo untuak rokok kretek. 
 Lamak bana rasonyo maisok di pesawat ndak taraso lah mandarat pulo.

Pado tahun 1997, ambo batuak panjang salamo sabulan.  Satelah di rontgen dokter 
mangatokan iko karano rokok.  Salamo ko ambo ndak amuah picayo, baso batuak ko 
karano dek maisok.  Tapi karano didukung dengan hasil rontgen tu barulah ambo 
mamutuihkan baranti hinggo kini.

Alhamdulillah...JePe sampai kini

Wassalam,
ZulTan, L, 50, Bogor
"Without change, we will not survive.  Welcome 2011"

-----Original Message-----
From: jupardi andi <jupardi...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 1 Jan 2011 01:35:36 
To: rantaunet rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] SAYA BERHENTI MEROKOK  by : Jepe

SAYA BERHENTI MEROKOK
By : Jepe
 

Ini Sekedar berbagi  pengalaman buat saudara-saudaraku yang masih merokok 
(terbaca :ahli hisap) jika  saudara-saudaraku punya resolusi di tahun 2011 
untuk 
berhenti total menjadi ahli hisap, semoga apa yang saya ceritakan ini menjadi 
inspirasi buat saudara-saudaraku untuk memulai hidup baru lebih sehat tanpa 
asap 
rokok.
 

Paling tidak selepas SMA dan kuliah pada tahun 1983 saya sudah pecandu rokok 
atau boleh juga dikatakan sudah dalam taraf ketergantungan pada rokok, saat itu 
mengingat kondisi keuangan sebagai mahasiswa yang masih berharap kiriman uang 
dari orang tua setiap bulannya rokok masih saya masih beli perbatang (ketengan) 
biasanya hasrat merokok itu harus saya penuhi jjika sehabis sarapan, makan 
siang 
dan makan malam. Tapi bagaimanapun saya tidak bakalan putus rokok  dalam sehari 
sudah bisa dipastikan karena pergaulan saya cukup luas dikalangan mahasiswa 
seangkatan saya dikampus selalu ada saja tempat bertenggang memenuhi hasrat 
untuk merokok yang tak tertahankan dengan jalan meminta kepada teman-teman yang 
biasanya pasti ada saja yang punya rokok setiap hari tanpa terputus (biasanya 
anak-anak orang kaya yang perokok berat dan kiriman uang orang tuanya perbulan 
diatas rata-rata kebanyakan mahasiswa lainnya).
 

Mengasyikan sekali pergaulan dengan teman-teman sesama ahli hisap ini, 
hari-hari 
dikampus dimana nongkrong pasti merokok dengan bebas tanpa takut lagi dimarahin 
oleh Dosen, maklum kalau di SMA masih sembunyi-sebunyi diwarung “illegal” 
sekolah tempat kumpul para siswa merokok untuk menghindari tertangkap basah 
oleh 
guru-guru.
 

Bertambah parah kecanduan saya merokok ketika tinggal diasrama, boleh dikatakan 
80 % penghuninya adalah perokok kelas menengah sampai kelas berat dari berbagai 
suku bangsa di Nusantara ini. Apalagi rokok terlalu mudah kami dapatkan tanpa 
menganggu uang belanja bulanan dari orang tua, karena untuk membeli “dewa 9 cm” 
ini (istilah Taufik Ismail dalam puisinya) kami dapatkan uangnya dari 
proyek-proyek dosen yang dikerjakan oleh anak-anak asrama mulai dari pengolahan 
data inventarisasi hutan sampai pembuatan peta dan mewarnai peta pohon secara 
manual diatas kalkir yang jumlahnya ratusan lembar. Rasa-rasanya honor hasil 
keringat kami diasrama atas proyek dosen yang tidak pernah putus ini lebih dari 
cukup untuk membeli rokok setiap harinya.
 

Berbagai merek rokok yang punya nama telah saya coba mulai rokok kretek kretek, 
kretek tanpa filter sampai rokok putih (istilah untuk rokok filter tembakau 
tanpa cengkeh/non kretek).Setamat kuliah dan bekerja sekitar tahun 1989 
tentunya 
saya sudah punya penghasilan dari gaji setiap bulannya untuk seorang bujangan 
jumlahnya lebih dari cukup. Minimal dalam 1 hari saya menghabiskan 1 bungkus 
rokok. Pada tahun 1993 ketika saya bekerja di Pekanbaru begitu ketagihan dengan 
rokok putih asli buatan luar negeri dengan merek yang sangat terkenal diseluruh 
dunia (saya pikir tentu saudara-saudaraku kenal merek rokok ini). Harganya 
cukup 
mahal perbungkusnya dan itu saya pesan khusus disebuah toko sembako warga 
keturunan di kota Pekanbaru.
 

Nikmat memang rokok putih ini dengan rasa yang lembut dan asap yang ringan 
dengan aroma yang khas, apalagi jika minum segelas air putih mengisap sebatang 
dua batang rokok putih dari luar negeri ini (kata orang Toko didatangkan dari 
Singapur), setiap habis gajian saya memesan ke Toko tersebut 2 slof atau 20 
bungkus rokok putih buatan luar negeri ini, memang ada diproduksi di dalam 
negeri merek yang sama tapi rasanya agak berat dan sepet berbeda dengan dari 
luar negeri begitu lembut, nikmat dan asapnya manja membelai hidung.
 

Pekerjaan saya yang mobile dan suka berkumpul dengan kawan-kawan di camp 
apalagi 
sesama ahli hisap rasa-rasanya betapa gagahnya kami ketika bercengkrama dan 
kongkow2 di camp dengan segelas kopi merokok ria, kelihatan “jelek” sekali 
kolega saya yang ikut berkumpul tapi tidak merokok.Akibat merokok ini memang 
rata-rata bagi seorang perokok berat batuk adalah sesuatu yang lazim saja 
dideritanya, sangat mudah dideteksi jika seseorang batuk akibat merokok, dari 
nada, gaya dan kekuatan vocal batuk seseorang sudah bisa dipastikan akibat 
merokok itu juga yang pernah saya alami.
 

Batuk dengan kekuatan dahsyat itu saya alami ketika habis lebaran Iedul Fitri 
1429 H (2009), setiap pagi dikamar mandi sudah bisa dipastikan saya batuk yang 
tak putus-putusnya sampai keluar air mata dengan kekuatan bisa membangunkan 
anak 
saya yang masih balita dan tidur sekamar dengan kami (suami-istri). Batuk yang 
menyiksa setiap pagi ini alih-alih istri saya merasa iba dan kasihan melihat 
kondisi saya, ehhh malah dia “negeledek dan menyindir” saya sambil berkata 
“hajarrr terusss merokoknya Bang..kalau bisa habisan 3 bungkus per 
hari..asyikkk”
 

Atas sindirin istri saya tersebut saya tidak jengkel dan marah tapi saya diam 
dan sadar kalau saya telah meracuni diri ini dengan rokok, akhirnya saya 
mencoba 
pasang niat sangat kuat dan keras sambil berteriak sungguh-sungguh dalam hati 
“Mulai besok saya akan berhenti merokok..harus bisa..harus bisa dan bisa titik”
 

Saya mencoba membuang semua rokok yang masih tersisa kedalam tong sampah 
didepan 
rumah, besoknya saya lalui hari-hari tanpa merokok, pelan tapi pasti di dua 
bulan pertama saya telah berhenti merokok, dimasa tersebut luar biasa godaan 
dan 
hasrat untuk merokok, inilah masa-masa krusial saya berhenti merokok dalam 2 
bulan pertama, bahkan saking kuatnya ketergantungan ketika berhenti ada sesuatu 
yang hilang, ada sesuatu kebiasaan dan rutinitas yang hilang apalagi ketika 
selesai makan dan minum kopi. Sampai-sampai saya terkadang merasa bingung dan 
linglung karena menahan hasrat merokok ini, ibarat kata seperti kata orang 
betawi linglung dan bingung saya ini “kayak ayam jago ketelan karet gelang”
 

Disamping niat saya yang kuat tapi saya cukup tertolong hasrat merokok ini bisa 
saya konversi dengan memakan buah-buahan lebih rakus lagi, boleh perjaya atau 
tidak saudara-saudaraku, ketika hasrat saya menggebu-gebu untuk merokok lagi 
maka timun local (minang :antimun kuriak) adalah senjata yang sangat mujarab 
untuk menggagalkan hasrat merokok. Setiap ada keinginan merokok saya memamah 
timun kuriak ini dengan kulit tanpa dikupas. Kalau ke kantor 2 dan 3 timun 
kuriak selalu ada didalam tas saya begitu juga kalau kelapangan selalu saya 
bawa 
atau jika saya ketemu di warung-warung kelontong di Desa atau pasar-pasar 
(pekan 
mingguan) tradisional saya sempatkan membeli timun kuriak ini. Setiap ada 
hasrat 
merokok maka timun kuriak selalu akan menggagalkan hasrat itu, saya pikir getah 
dibalik kulit timun kuriak yang rasa dan aromanya yang khas mungkin itu yang 
membuat hasrat saya ingin merokok menjadi turun drastis tentunya tetap dipasang 
niat yang kuat “saya harus bisa berhenti total merokok”
 

Begitu juga kalau makan di RM Padang bergaya ampera,  saya setelaa selesai 
makan 
mencuci mulut dengan sepiring kecil timun kuriak yang biasanya telah 
dipotong-potong oleh rumah makan sedemikian rupa tanpa dibuang kulit luarnya, 
terkadang tangan saya cukup gatal berdiri disamping etalase tempat aneka menu 
ditata, ketika ada potongan timun kuriak didalam baskom dengan lincahnya tangan 
saya menagmbil 3 atau 4 potong lalu  memakannya sambil berjalan ke meja 
makan.Begitu juga jika nonton bola dirumah disamping camilan seperti kacang 
rebus tidak ketinggalan beberapa buah timun kuriak sebagai pendampingnya, 
terkadang istri saya sempat keki juga didalam kulkas besok pagi ditemuinya 
timun 
kuriak buat acar sudah kandas saya mamah, tapi istri saya cukup gembira melihat 
perkembangan saya berhenti merokok dan timun kuriak menjadi “dewa penolong” 
untuk melawan hasrat menghisap “dewa 9 cm”
 

Setelah melalui masa-masa kritis 2 bulan penuh tanpa merokok bulan-bulan 
selanjutnya terasa begitu nyaman dan hidup terasa lebih sehat, tidak ada lagi 
batuk-batuk berkekuatan dahsyat dikamar mandi kala pagi hari selepas subuh. 
Saya 
lalui kehidupan yang normal dalam arti tidak ada lagi hasrat merokok, seperti 
orang yang baru lahir kembali dan tidak mengenal bagaimana rasa rokok yang 
pernah meracuni saya lebih 26 Tahun.Jika merokok itu “Nikmat” ternyata ada yang 
lebih nikmat yaitu hidup tanpa merokok dan asap rokok.
 

Terakhir sebagai penutup cerita dan pengalaman saya berhenti merokok ini, saya 
sangat termotivasi juga dengan sebuah pantun yang cukup keren seperti di bawah 
ini
 
Dulu

Ayam berkokok dipinggir cawan
Bagi rokok dong kawan
 
 
Sekarang

Ayam berkokok diatas genteng
Yang nggak merokok ganteng
 

Nah saudara-saudaraku, pilihan tinggal ditangan anda, Dulu atau Sekarang
 
Pekanbaru, 1 Januari 2011

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke