Nakan Nawirs sarato Sanak sa Palanta Seperti kita ketahui, pembangunan fasilitas apapun dalam suatu kota, seyogyanya mengacu kepada RUTR dan daya dukung Kota itu. Dan UU mengamanatkan penyusunannya harus secara partisipatif dan melalui uji kelayakan publik. Tetapi kalaupun proses itu dilakukan, umumnya hanya "pro forma" dan kalau sudah jadi, RUTR tidak terbuka untuk publik. Oleh karena itu, hampir semua kota-kota di Indonesia-Padang dan Bukittinggi tidak terkecuali-pembangunan berbagai fasilitas kota bukan diatur oleh RUTR, tetapi oleh para pemodal dengan semangat neolib; kebebasan---meminjam Tan Mancayo---duren dan mentimun untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar. Hasilnya, yang seperti Nakan Nawirs uraikan di bawah ini.
Tetapi apa yang salah dengan mall? Tidak ada yang salah, kecuali kota seperti Padang, apa lagi Bukittinggi, mall bukan sarana komersial yang 'demand driven' atawa benar-benar ada kebutuhan masyarakat untuk itu, tetapi 'demand creation' alias diciptakan untuk itu. Ibarat sebuah rumah tangga, yang mereka butuhkan dan yang mereka 'can afford' hanyalah Kijang. Tetapi karena pintar-pintarnya SPG, mereka akhirnya membeli BMW, alias 'besar pasak dari tiang. Kalau di Padang, satu atau dua ya okelah. Tetapi di Bukittinggi? Tetapi kok dibangun juga? Jawabannya, biarlah saluang yang menyampaikan Lagu pula siapa lah awak ini. Wassalam, HDB St Bandaro Kayo (L, 67+) Asal Padangpanjang, suku Panyalai, tinggal di Depok, Jawa Barat <http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/134232;_ylc=X3oDMTJzaGpiNjB 2BF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzExMjAxMjcEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MzI5NzI5BG1zZ0lkAzEzNDI zMgRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjkzODYzNzMy> Re: [...@ntau-net] Tiga keberhasila Fauzi Bahar sebagai walikota Padan Posted by: "naw...@yahoo.com" <mailto:naw...@yahoo.com?subject=%20re%3a%20%5br%40ntau-net%5d%20tiga%20kebe rhasila%20Fauzi%20Bahar%20sebagai%20walikota%20Padan> naw...@yahoo.com Fri Dec 31, 2010 5:07 pm (PST) Pak Sepriadi, Ambo sejak April 2007 memanh ndak tngga di Padang lai, namun terkait jo P'Fauzi Bahar ko, ado pengalaman jo beliau yg sukar terlupokan, yakni waktu fabel diskusi nasional yg di selenggarakan KomNas bertampet di Pangeran Beach Padang, ado salah satu pernyataan beliau bahwa salah kebijakannya yg saat itu terkait optimalisasi fungsi Terminal di daerah Bypass, beliau sampaikan masyarakat di arahkan ke lokasi tsb u berjualan dsb, semata2 u "mengicuah" masyarakat agar terjadi pengalihan u selanjutnya terminal lama dapat di bangun Mall, nah beliau berhasil jg beberapa tahun selanjutnya membangun berbagai Mall di Padang. Mestinya iko masuik salah satu keberhasilan beliau, yakni mengalihkan "model transformasi sosial" membangun kapasitas bisnis/dagang org awak melalui pasar2 tradisional dan pasar modern, men"kapitalisasi" kepentingan pemodal luar dgn membangun Mall dan meminggirkan peran pasar2 tradisional. Beda sekali dgn apa yg dilakukan walikota Solo, dgn kebijakannya yg tersohor yakni merevitalisasi pasar2 tradisional yg lebih tertata, bersih, manajerial, dan penataan lainnya, tetapi peran pedagang tetapi yg terdepan. Itu tambahan ambo, terimo kasih. Ttd. Nawirs (Umua 36, tingga di Depok) Sent from my BlackBerryR smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.