Assalamualaikum, Bapak2 yang bicara soal dakwah masa kini. Saya mengerti bapak2 punya semangat yang menggebu-gebu untuk melakukan dakwah atau memperbaiki metode dakwah. Seperti perlunya militansi, meskipun tidak satupun yang menjelaskan apa yang dimaksud dengan kata militasi. Kelihatannya kata itu difahami dalam pengertian yang populer saja. Militansi itu bukan hannya sungguh-sungguh/jiddiyah seperti ungkapan pak Afrijon di Pekanbaru. Saya tidak akan memberi pengertian kata itu, tapi saya mermaksud menyampaikan pendapat saya tentang masalah dakwah yang saya anggap lebih serius dari yang bapak2 sampaikan. Masalah inti: Pendakwah kita kebanyakan tidak menguasai bahasa arab; baik arab klasik apalagi bahasa arab modern. Alumni lembaga pendidikan yang berbasis agama tidak lagi melahirkan alumni yang menguasai bahasa arab. Coba bapak bayangkan; apa yang akan disampaikan para pendakwah itu kepada ummat yang strata intelektualnya beragam, yang dia sendiri tidak bisa mencari pengetahuan ke sumber ajaran Islam itu sendiri. Buku apalah yang bisa dibaca kalau hanya mampu membaca bukubahasa indonesia? Apa? Bapak akan menjawab Tafsir Alzhar karangan Hamka, Tafsir Almizbah karangan qurais shihab, Terjemahan Alquran karangan mahmud yunus. Itu saja kan Pak? Kitab tafsir dalam bahasa arab lebih dari seratus judul pak...lebih dari seratus judul kitab tafisr mulai yang ditulis abad pertama sampai abad ke-15 H. Belum kita bicara kita fiqh, tauhid, falsafah, tariqah. Tidak ada dalam bahasa indonesia. Lalu: apa yang bisa disampaikan kalau hanya bisa bahasa Indonesia? Islam yang bagaimana yang akan disampkan kalau hanya bisa bahasa indonesia pak? Bahasa indonesia itu bukan bahasa ilmu pengetuan islam pak. Bahasa pengetahuan Islam itu adalah bahasa Arab, parsi, Yunani, Prancis, Inggris, mungkin juga India dan Cina.Tapi setidaknya menguasai bahasa Arab klasik dan modern sudah akan memadai menjadi modal juru dakwah. Thahun 1937 Hamka menulis buku judulnya "Pedoman Muballigh Islam" terbitan P.Masjarakat, Afdeeling Boekhandel. Dia mengatakan "Jangan jadi mubaligh kalau tidak bisa bahasa Arab".
Cobalah bapak2 bersilaturrhami ke rumah salah seorang juru dakwah; coba tanya buku tentang Islam yang dia punya. Atau bapak kepustaka sekolah/universitas yang bapak anggap baik di kota bapak tinggal, apa saja koleksi buku keislaman yang mereka dipajang! memprihatinkan pak! Ulama abad ke-17- sampai pertengahan abad ke-20 di Minangkabau semua mereka menguasai bahasa arab, karena hampir semuanya belajar di perguruan yang terkenal di beberapa negara Arab. Kalaupun mereka tidak pernah belajar ke tanah arab; mereka belajar ke guru-guru yang khusus bahasa Arab. Ketika mereka sudah mahir bahasa arab, mereka pindah ke negeri lain belajar tafsir,. sesudah mahir baca kitab tafsir pindah lagi ke guru lain belajar fiqh, susudah mahir fiqh pindah lagi ke daerah lain belajar falsafah dan tasawuf. Makanya mereka jago-jago pak. hamka Jago, Inyiak canduang Jago, Khatib Ali campin, Inyiak Rasul disayang jamaah, Wallahualam bissawab, Thorbeckstraat, Leiden, the Netherland Yasrul Huda, lahir di Lembah Gunung Kelabu, Pasaman. 11/1/11 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.