Jepe..
Kalau soal badah ayam iko kan lah sampai pulo ka PKU.
Ayam nan sudah dibalah, di SILAU, untuak mancari panyakik

Umumnyo panyakik dalam. Jadi kok ado langan awak nan sakik, apo sayok ayam nan 
ba balah. Iyo ndak tau ambo

Sasudah dibalah dan ditunjuakkan nan sakik, ayam dibao pulang untuak di sup dan 
dimakan sisakik


 Lokasi untuak barubek iko di pusat komunitas ajo : PANGER, lokasi nan cukuik 
mambuek lutuik sebagian urang manggigia kok masuak kasitu

Kok sampai ado nan talando dek kendaraan awak disitu. Misalnyo ayam dikaji 
sampai ka anak cucunyo. Kok anjiang, nan talando dek awak itu anjiang paburu 
nan sabana santiang
Apo lai kok sampai malando urang disitu, sabana bisa  habih awak disitu 

Untuak nan alun tau PANGER adolah namo gaul Jln. Pangeran Hidayat sabalunnyo 
banamo Jln Kalimantan

Lataknyo dakek pasa pusat PKU

Tapi akhir2 iko peta kriminalitas kota Pekanbaru mulai bageser dari Panger iko

Namun baraliah sinan juo, sabab masih kampuang urang awak juo
 
Kampuang banamo Kampuang Dalam nan talatak dakek Pasa Bawah. Indak cuma laki2 
nan mambuek ulah disitu, induak2 acok juo tatangkok manggaleh Narkoba

Onde mande...kabaa nyo awak...


---TR

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Jupardi" <jupa...@anugrah-mgt.biz>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 12 Jan 2011 14:11:56 
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: RE: Bls: [...@ntau-net] "Mangapik Kapalo Harimau di Sate MI-Pku

 

Pak TR, Pak Darwin, Pak Arman sarato Dunsanak palanta

 

Hasil googling ambo ado dapek sebuah tulisan nan cukuik menarik .
tentang rajah nan Pak TR maksud sarato Ungku Saliah (yang ambo tabakan
dan miriangkan hurufnyo). Semoga kita semua terhindar dari perbuatan
syirik dan bida'ah, selamat membaca semoga kita bisa mengambil
manfaatnya yang baik dari artikel ini

 

Wass-Jepe

 

***

 

Jalur Padang-Pariaman: Amalan Syirik di Balik Motto Adat Bersendi
Syarak,
Syarak Bersendi Kitabullah
 
*Pariaman, Tim Al-Sofwa*. *"Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi
Kitabullah
 
 
(ABS, SBK)"*, inilah motto yang akan anda temui ketika anda berkunjung
ke nagari minang. Menyebut kota Padang, Pariaman dan kota lainnya di
Sumatera Barat akan segera tergambar di dalam benak tentang
masyarakatnya yang islami. ABS SBK merupakan gambaran tentang kehidupan
masyarakat yang taat menjalankan syari'at-syari'at Allah Ta'ala,
masyarakat yang benar-benar menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam
kehidupan mereka, baik sebagai individu maupun masyarakat. Namun
demikian, Allah takdirkan negeri ini menjadi sasaran gempa yang begitu
dahsyat dan telah menelan banyak korban jiwa.
 
Apakah motto itu sesuai dengan kenyataan di masyarakat? Bukankah sebuah
negeri yang menjalankan syari'at Allah Ta'ala secara benar akan menjadi
negeri yang "Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur" , negeri yang penuh
dengan keberkahan dan rahmat Allah? Lalu ada apa dengan nagari minang?
 
Kabupaten Pariaman adalah daerah yang terparah tingkat kerusakannya
akibatgempa. Oleh karena itulah Yayasan Al-Sofwa memusatkan penyaluran
bantuan disana. Ketika Tim Al-Sofwa akan memasuki Kota Pariaman,
terpampang rambu lalulintas penunjuk jalan ke arah makam Syaikh
Burhanuddin di Ulakan, yangrupanya menjadi ikon wisata religi.
 
Ternyata tempat-tempat seperti ini jumlahnya sangat banyak di Pariaman,
mulai dari makam tokoh-tokoh besar hingga makam tokoh-tokoh setingkat
kampung atau nagari. Yang memilukan adalah hampir semua tempat tersebut
dijadikan sarana untuk tempat bernadzar, menyembelih, meminta,
bertabarruk dan berdoa kepada selain Allah. Bahkan tak tanggung-tanggung
lagi, acara ziarah seperti itu dipimpin oleh ulama atau bahkan doktor
lulusan perguruan tinggi Islam.
 
Apa yang terjadi di Pariaman ini sungguh bertolak belakang dengan apa
yang kita bayangkan sebelumnya tentang negeri yang bersandar pada
syari'at. Bahkan bila kita lebih dalam lagi menengok kehidupan
keseharian masyarakat di Pariaman benar-benar sangat memilukan. Hampir
setiap rumah makan yang kita temui, mereka menggantungkan jimat-jimat
baik berupa bungkusan, rajah, ataupun foto copy salinan tujuh surat
Al-Qur'an dilengkapi gambar seorang syaikh atau wali karamat yang semasa
hidup dikatakan memiliki kesaktian, seperti Syaikh Shalaih Kiramatullah.
Kesemua itu dianggap sebagai bentuk sarana untuk penglaris dagangan.
 
Selain itu masih adalagi adat kebiasaan masyarakat di sepanjang Padang
hingga Pariaman, yaitu kebiasaan mendatangi dukun ketika sakit di mana
sang dukun atau biasa dipanggil sebagai Tuanku akan menyembelih seekor
ayam dan membedah ayam tersebut untuk mengetahui penyakit yang diderita
pasien.Kewibawaan dukun ini di kalangan masyarakat pedesaan bahkan bisa
melebihi seorang tokoh agama. Seorang da'i yang dianggap bertentangan
dengan "Tuanku" ini bisa diusir dari masyarakat dari tempat tinggalnya.
Belum cukup dengan tiga perbuatan kesyirikan di atas, di jalur Padang -
Pariaman juga ada keyakinan seorang anak kecil akan selamat dari bala
jika memakai kalung jimat berisi rajah dari seorang "Tuanku". Beberapa
anak yang ditemui Tim Al-Sofwa juga memakai kalung-kalung serupa itu.
 
Sungguh sangat ironis, ternyata masyarakat Pariaman menjadi salah satu
dari sekian banyak masyarakat indonesia yang kehidupannya sarat dengan
kesyirikan, bid'ah dan khurafat serta berbagai bentuk pelanggaran
syari'at lainnya. Kesemua itu benar-benar tersembunyi di balik kata-kata
*" Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah"*. Realitas ini akan
kita dapatkan dan kita lihat sendiri ketika datang ke tempat ini.
Mungkinkah hal-hal tersebut sebagai faktor terbesar yang memicu
kemurkaan Allah Ta'ala sehingga bencana datang memporak-porandakan
nagari ini? Wallahu a'lam. (an/sd)
 
www.alsofwah.or.id

 

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke