Perspektif oleh ZulTan

Tahun 2011 adalah tahun kesekian dalam hidup kita.  Mungkin 20, 30, 50, atau 80 
tahun.

Hingga tahun ini, mungkin kita sudah mencari uang selama sekian belas tahun 
bahkan puluhan tahun dalam karir atau usaha sendiri.  

Apa yang kita lakukan setelah uang diperoleh?  Untuk keperluan hidup dan 
rutinitas.  Sisanya?  Sangat mungkin diserahkan kepada pihak lain.  Kenapa kita 
percaya? Bisa jadi pihak lain ini adalah sebuah bank (maaf yang di bank 
konvensional).  Syukur alhamdulillah jika bank yang kita pilih adalah bank 
syariah (?).  Bila tidak, kita terancam riba sepanjang masa, na'udzubillahi 
mindzalik.

Lalu, kenapa kita tidak mengola dana ini secara mandiri?  

So, what should we do?

[Oo ya, sebelum Anda berhenti membaca tulisan ini perlu saya sampaikan bahwa 
saya tidak sedang menjual sesuatu kepada Anda.  Apapun keputusan Anda kelak, 
saya tidak mendapat keuntungan sepeserpun.  Pahala?  Wallahualam.  Ini hanyalah 
sebuah perspektif."]

Mungkin ada yang ingat, setahun yang lalu, saya pernah menulis di forum ini 
dengan topik: "Mungkinkah untung 0.5 persen setiap hari?" (9/1/10)
Bila mungkin, apakah bisnisnya?

Saat itu ada beberapa yang menanggapi: Pak Saaf, Da Zulkarnain Kahar, Pak AI, 
Riri, dan Rina. 

Namun, hingga kini tak seorang pun mengajukan jenis bisnis yang dimaksud!  
Boleh jadi memang tidak ada.  Boleh jadi ada, tapi seseorang menyimpannya 
rapat-rapat agar tidak muncul pesaing baru baginya.  Maaf! 

"Mungkinkah untung 0.5 persen setiap hari?". Bila pertanyaan ini dikembalikan 
kepada saya, maka jawaban saya MUNGKIN!

Sekadar me-review apa yang saya tulis ketika itu adalah:

Bila ditemukan bisnis yang memberikan keuntungan 0.5% per hari maka uang Rp 10 
juta akan berkembang menjadi Rp 1 milyar hanya dalam waktu 46 bulan (< 5 tahun) 
dimana 1 bulan hanya dihitung 20 hari sehingga Sabtu dan Minggu tetap libur. 
(Boleh buat OOT Matematika nih untuk membuktikannya.)

Inilah jawaban saya.

Rasul pernah bersabda yang artinya: 

"Berniagalah, karena 9 dari 10 pintu rezeki itu ada dalam perniagaan." (HR. 
Imam Ahmad)

Ya kenapa tidak "berniaga"!
Apa yang akan saya sampaikan adalah salah satu alternatif bisnis yang saya 
maksud.  Saya sangat percaya, tentu saja ada bisnis lain.  Tapi sayang belum 
ada yang berbagi.

Baiklah, agar mudah diterima, saya akan menjawab dengan fakta kuantitatif.  
Fakta ini dapat diakses secara luas oleh siapapun.

Fakta pertama:

Beberapa waktu yang lalu ramai diberitakan:  "Menurut Menkeu Sri Mulyani Bursa 
Efek Indonesia menjadi bursa terbaik (BEI) di Asia Pasifik, setelah China." 
(www.inilah.com)

Bahkan tahun 2010 yang lalu, BEI terbaik di Asia Pasifik dengan pertumbuhan 
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) 46,13%. (Kompas.com)

Fakta kedua:
Setiap hari ada running text saham di televisi tertentu.

Fakta ketiga:
Hari pertama bursa 2011 dibuka oleh Presiden SBY.

So, what's in it for me? "Too many!"

Sebenarnya apa yang saya sampaikan tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan 
oleh Pedagang Minang sejak doeloe yakni membuka "lapak".  Kalau dulu buka lapak 
di kaki lima, kini buka lapak bisa dalam gengaman jari yang 5.  Transaksi "buy 
& sell" ada diujung jari Anda melalui smart phone (BB atau iPhone), laptop, PC, 
atau warnet.  

Saya memberi nama sebagai "Lapak Finansial".  Lapak finansial tidak mungkin di 
gusur seperti lapak konvensional karena lapak finansial LEGAL dan "spaceless".  
Lapak finansial (LF) bersifat "mobile" sehingga dapat dijalankan di kampung Da 
ZK (misalnya) sepanjang ada akses internet.  LF bisa digelar di seluruh negeri 
bila website nagari yang dirintis Armen sudah "running".

Apa yang dijual di LF?  Banyak! Mulai dari  dari Indomie, mobil-mobil Astra, 
ban, batu-bara, gas, traktor, parawisata, wahana fantasi, CPO, telekomunikasi, 
air mineral sampai bisnis ritel.  Pokoknya, hampir semua yang bisa di jual di 
lapak konvensional bisa dijual di LF.

Lalu apa bedanya?  Kalau di konvensional kita menjadi ujung tombak dalam 
rangkaian pemasaran di LF kita menjadi owner alias "pai kapangka".

"Ondeh bara lo pitihnyo?"

Taukah Anda berapa harga selembar saham "The Jungle" sebuah wahana bermain yang 
ada di Bogor?  "Kurang dari Rp 150!". Andai Anda (maaf) kencing di toilet umum 
dan membayar Rp 1.000 Anda sebenarnya telah membuang 6 lembar saham perusahaan 
besar.

Mari kita lihat fakta berikut yang saya ambil dari www.finance.yahoo.com, harga 
beberapa saham setahun yang lalu dibandingkan hari Jumat kemarin:

GJTL        435     2.275  +423% (Gajah Tunggal: Ban)
JSMR    1.850     3.300  +78.4% (Jasa marga: Tol)
ASII    35.300    48.000 +36% (Astra: Mobil)
INDF     3.675     4.875  +34% (Indofood: Indomie)
UNVR  11.050   16.050  +45% (Pepsodent)
MPPA     910       1.700  +87% (Matahari Depstore)

Berikut salah satu contoh besaran keuntungan harian dari MPPA (Matahari Dept. 
Store) juga diambil dari www.finance.yahoo.com dengan qoute "MPPA.JK".

Harga (Rp)/saham
03/01/11   1.500 
04/01/11   1.530   +2.0%
05/01/11   1.560   +2.0
06/01/11   1.630   +4.5
07/01/11   1.670   +2.5

Semua kenaikan di atas > 0.5%. Apakah mungkin turun? Sangat mungkin. Tanggal 
14/01/11 harga saham di atas anjlok menjadi 1.470 (-12%). Tapi bagi "panggaleh 
profesional" tahu kapan harus melepas sahamnya.

Catatan:  Ada kelompok saham syariah dalam JII (Jakarta Islamic Index).

Just FYI, Bulan depan Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia dijual Rp 
1.000/saham.  

So, let's STOP and THINK.

Semoga ada manfaatnya.  Banyak maaf bila kurang Minang.

Salam,
ZulTan, L, 50, Bogor
"Without change, we will not survive.  Welcome 2011"

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Reply via email to