Assalaamualaikum wr.wb.,
Pak Syaaf,
Alhamdulillah bapak sudah ditolong oleh Allah SWT, saya nggak bisa bayangkan
betapa kecewa dan geramnya bapak kalau sempat tertipu, bukan masalah jumlah
uangnya, tapi bapak yang begitu baik banyak membantu orang ditipu oleh
manusia jahat.
Syukurlah pak, ini satu hikmah yang besar buat bapak, mudah-mudahan ada
hikmah yang lebih besar yang bapak terima dengan kejagdian ini.


Wassal;am,
Elthaf



2011/2/11 Dr. Saafroedin BAHAR <saafroedin.ba...@rantaunet.org>

>     Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
>
> Mestinya saya tahu pembicaraan via tilpon itu suatu penipuan, namun karena
> diiming-imingi akan dapat ‘dividen’ sebesar Rp 50 juta dari ‘dana pensiun
> Sekneg yang ditempatkan di Taspen’, menyebabkan saya – sebagai pensiunan –
> cukup tergiur dan hampir masuk perangkap. Ceritanya begini.
>
> Kemarin hari Kemis tanggal 10 Februari siang sekitar jam 11.45 WIB saya
> ditilpon ke rumah oleh seseorang yang mengaku sebagai ‘kepala biro keuangan
> Sekneg’, memberitahukan   bahwa sebagai mantan pejabat di Sekneg saya akan
> mendapat ‘dividen’  sebesar Rp 50 juta dari ‘dana pensiun Sekneg yang
> diinvest di Taspen’. Cara bicaranya lumayan meyakinkan.
>
> Mulanya saya agak heran dengan pemberitahuan tersebut, oleh karena saya
> adalah pensiunan TNI-Angkatan Darat, bukan pensiunan pegawai negeri sipil,
> walau saya pernah berdinas di Sekneg selama sepuluh tahun. Pensiun saya
> dibayar melalui Asabri. Lagi pula saya teringat pada kasus dana pensiun
> Jamsostek yang diinvest oleh dirutnya pada sebuah usaha swasta, yang
> kemudian menipu dirut Jamsostek tersebut, seorang mayor jenderal TNI
> purnawirawan.
>
> Namun, maklum pensunan yang hidup pas-pasan, iming-iming jumlah uang
> sebesar tersebut tentu saja membuat saya tergiur. Dengan alasan menchek,
> saya diminta memberikan nomor rekening bank saya, oleh karena si penipu yang
> menyaru sebagai ‘kepala biro keuangan Sekneg’ ini menyatakan akan  menchecknya
> terlebih dahulu kepada Bank Mandiri, untuk dapat mentransfer ‘dividen’
> tersebut ke rekening saya. Ia juga tak lupa menanyakan berapa saldo rekening
> saya, yang entah mengapa saya sampaikan begitu saja.
>
> Secara wanti-wanti ia mengatakan bahwa ‘dividen’ tersebut akan ditranfer
> hari ini juga, oleh karena sudah terhubung secara ‘on line’ dengan PPATK.
> Hebat ndak tuh ?  Selanjutnya saya diminta untuk menghubungi seorang
> ‘pejabat Taspen’ dengan memberikan nomor HP-nya. Kedua penipu ini memakai
> nomor HP 081210332444 dan 081389447766.
>
> Yang saya agak heran adalah saya diminta untuk pergi ke ATM terdekat untuk
> kemudian akan dipandu untuk menerima ‘dividen’ tersebut, dengan memberikan
> “nomor registrasi pencairan dana dividen pensiunan Sekneg’ nomor
> 0199.887.29. Saya diminta untuk merahasiakan nomor ini, oleh karena
> merupakan ‘rahasia bank’.  Lazimnya kalau ada hak saya, langsung
> ditransfer ke rekening saya. Saya menyatakan akan mandi dan sholat dahulu.
> Dengan diantar putri saya, saya pergi ke ATM terdekat yang sering saya
> gunakan, di kantor Bank Mandiri.
>
> Sesuai dengan petunjuk, saya kemudian menghubungi ‘pejabat Taspen’  tersebut,
> menyampaikan bahwa saya sudah di ATM. Eh, ia menanya apakah ATM tersebut di
> dalam bank atau di luar bank, yang tentu saja saya sebut di dalam bank.
> Herannya lagi, ia mengatakan bahwa agar dapat dipandu untuk menerima
> ‘dividen’ tersebut, saya agar  segera pergi ke ATM yang di luar kantor
> Bank Mandiri, dengan alasan ia tak dapat mendengar suara saya, padahal saya
> dapat mendengar suaranya dengan jelas.  Sewaktu saya tanyakan kepada
> satpam Bank Mandiri, ia menyatakan bahwa tidak ada ATM Bank Mandiri yang
> berdekatan.
>
> Syukurnya, seorang satpam lain mengatakan agar saya jangan pergi, oleh
> karena itu adalah penipuan, yang sudah sering dialami oleh nasabah bank
> tersebut. Percakapan saya dengan dua satpam tersebut didengar oleh kepala
> cabang yang kebetulan ada di dekat saya. Saya diajak oleh kepala cabang itu
> untuk datang ke meja terdekat yang kebetulan pula sedang kosong. Kepada saya
> dijelaskan ‘modus operandi’ yang sering digunakan oleh para penipu.
>
> Sewaktu saya sedang berbicara dengan kepala cabang tersebut, si penipu
> tersebut menghubungi saya lagi liwat HP. Setelah saya jawab bahwa tidak ada
> ATM di luar kantor bank, saya memberikan HP saya kepada kepala kantor cabang
> agar ia berbicara langsung. Kepala kantor cabang bank dengan santun
> menyarankan agar ‘dividen’ tersebut langsung ditransfer saja, dipotong
> seluruh biaya. Tentu saja si penipu itu tidak mau.
>
> Oleh karena saya masih punya sahabat di Sekneg, beliau-beliau saya tilpun
> secara langsung, dan mendapat jawaban bahwa tidak ada ‘dividen’ tersebut.
> Jadi sudah ‘confirmed’ penipuan.
>
> Apa hikmah dari pengalaman hampir tertipu ini ? Begini: 1) si penipu telah
> mempelajari riwayat hidup saya, dengan cukup detail; 2) ia menawarkan
> sesuatu yang cukup menggiurkan bagi saya sebagai pensiunan; 3)  ia
> memberikan data yang dinyatakannya ‘rahasia’ dan agar tidak diberitahukan
> kepada orang lain; 4) ia meminta agar saya  pergi ke ATM di luar kantor
> bank , untuk kemudian ‘dipandu’ untuk menerima ‘dana’ melalui ‘nomor
> register’ yang dinyatakannya ‘rahasia bank’.
>
> Yang tidak diduganya adalah bahwa  1)  saya pergi ke ATM di dalam kantor
> bank, 2)  bahwa saya masih mempunyai komunikasi langsung dengan pejabat
> Sekneg, yang dengan cepat me nyatakan bahwa tidak ada ‘dividen’ seperti itu;
> 3) ia telah memberikan ‘nomor register’nya di Bank Mandiri – yaitu
> 0199.887.29 – yang bisa dilacak dengan mudah oleh bank dan reserse kriminal.
> [Kalau nomor HP, pastisudah tak akan digunakan lagi, oleh karena sudah
> ketahuan.]
>
> Ringkasnya, jika selama ini kita mengenal ‘Nigerian scam’, kini ternyata
> kita sudah  punya ‘Indonesian scam’, seratus  prosen kreativitas dalam
> negeri.
>
> Kepada Kabareskrim Polri, saya harapkan dapat melacak  ‘nomor register’
> 0199.887.29 di Bank Mandiri. Dari sana bisa ditelusuri nama lengkap dua
> orang sontoloyo ini.
>
> Kepada masyarakat, saya harapkan bersedia mencari – atau mengingat --  siapa
> yang mempunyai nomor HP 081210332444 dan 081389447766.
>
> Kepada kedua satpam dan kepala kantor cabang Bank Mandiri saya ucapkan
> terima kasih banyak.
>
>
>
>
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
> (Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta)
> Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.
>
>
> ------------------------------
> 8:00? 8:25? 8:40? Find a 
> flick<http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/?fr=oni_on_mail&#news>in no time
> with theYahoo! Search movie showtime 
> shortcut.<http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/?fr=oni_on_mail&#news>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke