(Selingan ringan saja)

"Jin pun di negara ini minta uang pelicin"


Saya termasuk pengamat dan  penikmat tayangan iklan ditelevisi swasta kita 
juga, 
tentunya iklan-iklan yang sekiranya menarik hati, menghibur dengan sentuhan 
humor ringan dan menggelitik, nah iklan yang cukup segar untuk saya nikmati itu 
serta membuat saya tersenyum adalah sebuah iklan produk rokok "yang penting 
hepi" versi Sogokan. Saya pikir ide atau tema iklan ini cukup kreatif, 
sederhana 
tidak terlalu ribet dengan berbagai tipuan dengan teknologi multimedia yang 
terkadang terkesan berkelebihan dan diluar akal sehat dan susah kita 
menerimanya 
semisal produk deterjen pembersih pakaian



 "Apakah sebuah produk sedemikian hebatnya hanya dengan harga seribu perak bisa 
menuntas hal-hal yang sangat kotor dengan merendam tanpa dikucek"



Atau produk pencuci rambut hanya dengan uang 500 perak, sim salabim rambut 
seorang artis cantik akan mnejadi lurus tanpa direbonding, padat,halus dan 
bercahaya, iseng saya cobakan pada anak saya shampo gopekan ini, hasilnya 
busyet 
deh biasa aja tuh layaknya mencuci rambut seperti biasa apapun merek shamponya.



Tapi iklan "yang penting hepi"  versi sogokan ini bagi saya mempunyai makna 
tersendiri dan juga mencerminkan potret negara kita yang begitu kacau dalam 
penegakan hukum penuh dengan  kongkalikong, sogok menyogok,  birokrasi yang 
perlu uang pelicin dan kekuasaan yang korup dan segala urusan yang berbicara 
uang (money talk)


Digambarkan iklan yang menggelitik hati saya ini seorang pemuda membawa sebuah 
map berurusan disebuah kantor pemerintah, bukannya kelancaran dan layanan yang 
baik didapatkannya dari aparat birokrasi tapi aparat yang dihadapinya ini yang 
berwajah yang sangat populer  yaitu  Gayus lengkap dengan wig dan kacamata 
menanyakan dengan bahasa isyarat tubuh sambil menggesekan dua jari telunjuk dan 
tengah secara bersamaan dengan jari jempol tentu artinya


"Lu punya uang nggak biar urusan lancar, lu mau bayar berapa agar surat yang lu 
urus biar cepar klar nggak perlu ngikutin prosedur, semua bisa diatur jika lu 
punya uang dst dst"

(Gaya Gayus dengan kedipan dan gerakan matanya ngesalin banget yahhh ha ha 
ha..saya senyam senyum ..lucu..lucu deh)

Pemuda ini kelihatan sosok yang idealis dan bermatabat serta punya harga diri 
dan sadar hukum serta mengurus segala sesuatu sesuai prosedur saja tanpa 
melalui 
jalan pintas, pemuda ini kesal ketika ditanya uang pelican oleh Gayus dengan 
sigap mengambil map lalu meninggalkan ruangan sambil berkata carut marut kesal  
dengan logat jawa Suroboyoon  “Jancuk..dasar rampok..!!!!. Pemuda ini ketika 
sampai diluar pagar kantor dengan wajah yang masih kesal karena birokrat yang 
penuh uang semir mengurus sesuatu langkah kakinya membentur kendi.
 
Simsalabim abracadabra..!!!,  kendi itu berasap keluarlah “Jin Jawa” yang ramah 
jauh dari kesan angker (habis pakai blangkon tampangnya jawa manis banget ya, 
keluar dari pakem Jin-Jin yang biasanya botak, bersumbang  lingkaran besar 
dengan rambut segepok dikucir). Pemuda ini kaget, sang Jin menawarkan  apa yang 
diinginkan oleh pemuda ini
 

“Ku beri satu permintaan...monggoooo”
 

Jin Jawa ini kaget ketika pemuda ini lari juga dari pakem sebagaimana 
dongeng-dongeng Jin dalam botol biasanya yang menyelamatkan Jin meminta “wanita 
cantik, harta berlimpah, rumah mewah, mobil mewah, emas segudang dan segala 
kemewahan materi lainnya”. Kelihatan pemuda ini memang  sosok yang idealis dan 
sangat prihatin pada negaranya dan aparat pemerintah, penguasa dan elitnya yang 
korupsi, sogok menyogok, birokrasi penuh uang pelican dan uang semir 
permintaannya pada Jin Jawa ini penuh harapan adalah :

 
“Korupsi, Pungli, Sogokan hilang dari muka bumi ..bisa Jin..!!!”
 
Jin Jawa sedikit kaget sambil meraba dadanya dan berpikir lalu secara spontan 
dan “nyeleneh” berkata dengan bahasa tubuh seperti Gayus di kantor tadi
 

“Bisa diatur…Wani piro”
 

Hua..ha ..ha..ha..Jin Jawa ketawa cecengesan ngeledek si pemuda
 

Begitulah di Negara ini kelihatannya, sang pemuda sudah putus asa dan hilang 
harapan terhadap carut marut kondisi Negara ini yang penuh KKN, Sogok Menyogok, 
Uang pelican ,  ketika aparat hukum tidak berfungsi lagi untuk mencari 
kebenaran 
dan keadilan karena penuh permainan kongkalikong, pemuda menaruh harapan pada 
“Jin Jawa” eehhh ternyata Jin pun untuk memenuhi suatu oermintaan sang pemuda 
yang tulus perlu uang pelican juga
 

“Wani Piro…” qik qik..disini saya yang nggak nahannya..menggelitik dan 
menghibur 
 serta iklan ini juga mempunyai pesan moral yang disampaikan jika kita jeli dan 
arif menyikapinya.
 http://www.youtube.com/watch?v=p75sdqGO1b4

Salam-Jepe, Pekanbaru, 17 Pebruari 2011

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Reply via email to