Nakan Armen dan sanak sapalanta.

Ambo berminat untuk sato di usaho penggemukan sapi ko.
Niek utama ingin mambangun ekonomi nagari. Sementara kito kumpuakan
peminat lain, tolong nakan Armen mempersiapkan secaro lebih kongkrit
dilapangan. Artinyo nagari ma nan alah siap dengan sagalo nan diperlukan,
mulai dari lahan sampai SDMnyo.

Tantu usahako bisa dijadikan sumber dana (kalau berhasil) untuk awak bisa
beramal jariah lain, seperti bea siswa anak tak mampu dll. Tantu YPRN siap
sebagai mediator formal.

Pokok-e sagalo ideuntuk mambangun ranah, mari kito sato dan dulkung.




2011/3/10 Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id>

>  Assallamualikum wr wb
>
> pak Reflusmen sarato angku mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan
> ambo hormati,
>
> Taruih tarang ambo terpana-pana mambaco email apak ko, sabab alah beberapa
> bulan nan lampau postingan mampaduokan jawi ko alah ambo cubo jojokan ka
> milis RN ko, namun alun ado tanggapan nan basadio sebagai investor jawi
> [bontiang kalau bahaso kampuang ambo :)].
>
> Sabalunnyo ambo ucapkan terima kasih ateh kiriman dari pak Relusmen,
> mungkin iko alah ambo tulih pado thread terdahulu, namun rancak pulo kalau
> diulang baliak.
>
>
>    1. Apo nan apak tulihkan memang batua, sabab Indonesia masih kakurangan
>    dagiang, saroman jo kakurangan kedelai, gulo, bareh sipuluik, dan lain
>    sebagainyo.
>    2. Di beberapa daerah Sumbar memang sangat baik untuk penggemukan sapi,
>    terutama sapi simmental, limousin sebab Sumbar memiliki daerah dataran
>    tinggi yang sangat cocok untuk budidaya ini.
>    3. Dari sekian banyak daerah dataran tinggi yang ada, sebaiknya dipilih
>    nagari-nagari yang masih memiliki lahan yang cukup luas, dengan kepadatan
>    penduduk yang masih rendah. Olh sebab itu untuk wilayah sekitar kaki gunung
>    Singgalang, Marapi & Solok agak sulit dilakukan, sebab wilayah ini terkenal
>    dengan kepadatan penduduknya.
>    4. Mengapa kepadatan penduduk mempengaruhi budidaya penggemukan sapi?
>    Sebab apabila kita ingin membudidayakan penggemukan sapi, harus memiliki
>    lahan khusus untuk menanam rumput gajah yang digunakan sebagai pakan 
> ternak.
>    5. Apabila kita memberikan 1-2 ekor sapi untuk dibudidayakan oleh
>    petani, ini sama artinya mencari kerugian. Mengapa? Sebab waktu sehari-hari
>    petani ini akan tersita penuh untuk mengurus sapi, muali dari membersihkan
>    kandang, mencari rumput, memandikan ternak yang dilakukan setiap hari (sapi
>    simental karakteristiknya selalu memamahbiak, hampir setiap saat 
> membutuhkan
>    pakan), berbeda dengan sapi bali yang konsumsi pakannya yang jauh lebih
>    rendah. Usaha penggemukan Sapi simental akan menguntungkan apabila 1 orang
>    petani mengelola 5-10 ekor sapi, sebab waktu yang dihabiskan sebanding
>    dengan keuntungan yang diperoleh.
>    6. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan penyantuan kandang (kandang
>    bersama). Sebab selain lebih mudah dalam mengelola ternak, waktu petani 
> akan
>    lebih efesien sebab bisa dibagi jadwal per kelompok dalam mengurus kandang,
>    pakan ternak, budidaya rumput gajah & pengumpulan kotoran sapi serta air
>    seni sapi.
>    7. Perlu diketahui, 1 ekor sapi simental umumnya menghasilkan kotoran
>    (tinja) dalam 1 bulan paling tidak antara 500 kg - 1 ton. Belum termasuk 
> air
>    seni yang juga sangat baik untuk diolah menjadi pupuk organik bersama-sama
>    kotoran sapi. Jadi, usaha penggemukan sapi selain menghasilkan sapi 
> pedaging
>    & anakan sapi (pedet) juga memberikan hasil sampingan setiap hari yaitu
>    kotoran & air seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi disektor pertanian.
>
>
>
> Saya menyarankan, hal ini bisa bekerjasama dengan pemerintahan nagari.
> Mengapa harus dengan pemerintahan nagari? Sebab sebagai investor (pemilik
> sapi) tentunya memerlukan tenaga kerja, lahan untuk kandang bersama & lahan
> untuk penanaman budidaya rumput gajah sebagai pakan reguler ternak sapi.
> Nagari memiliki ulayat nagari yang bisa digunakan untuk lokasi pembuatan
> kandang bersama & lahan penanaman rumput gajah. Dengan kerjasama antara
> investor (urang rantau) & pemerintahan nagari akan diperoleh tenaga-tenaga
> petani yang benar-benar serius & bertanggungjawab untuk mengelola usaha
> penggemukan sapi simental.
>
> Karena topik ini saya paparkan di Rantau Net [Mailing List Komunitas
> Minangkabau (Urang Awak) yang pertama dan terbesar di Internet (sejak
> 1993)], tentunya saya tawarkan kepada seluruh angku, mamak, bundo sarato adi
> dunsanak sapalanta RN apabila ingin bersama-sama bekerjasama dengan
> pemerintahan nagari untuk memulai usaha penggemukan sapi. Keuntuangan yang
> diperoleh antara lain adalah :
>
>    1. Sebagai investor (pemilik kandang & pemilik sapi), tentunya angku,
>    mamak, bundo sarato adi dunsanak akan mendapat keuntungan dari selisih 
> harga
>    beli & harga jual sapi simental. Sebagai tambahan informasi, untuk anakan
>    sapi simental betina umur 6 bulan saat ini harganya berkisar 6-7 juta,
>    untuk anakan sapi simental jantan umur 10 bulan saat ini harganya berkisar
>    9-10 juta. Setelah dilakukan pengemukan selama 3.5 tahun, untuk sapi betina
>    akan diperoleh anakan sapi baru & induknya bisa dijual dengam harga kisaran
>    13-16 juta. Sedangkan untuk sapi jantan bisa dijual dengan kisaran harga
>    16-20 jt.
>    2. Pemerintahan nagari yang memiliki lahan kandang bersama & lahan
>    pembudidayaan rumput gajah juga akan mendapat keuntungan yang nantinya bisa
>    dimasukan pada kas nagari sebagai salah satu usaha milik nagari.
>    3. Masyarakat nagari yang terlibat dalam pengelolaan penggemukan sapi
>    akan mendapat pekerjaan dengan hasil bagi yang pantas sesuai syariah.
>    4. Masyarakat nagari yang bersandar disektor pertanian, akan
>    mendapatkan stok pupuk organik yang cukup & harga yang pantas. Perlu
>    diketahui, saat ini harga pupuk an organik cukup tinggi & ketersediaan
>    barang sangat terbatas (subsidi) & permainan agen-agen pupuk.
>
> Yang perlu dirumuskan adalah berapa bagi hasil antara petani, pemerintahan
> nagari & investor. Kalau kalkulasi saya secara sederhana adalah :
>
>    1. Investor sebagai pemilik sapi & pemilik kandang mendapatkan 60%.
>    2. Pemerintahan nagari sebagai otoritas nagari yang menentukan lokasi
>    kandang & lahan budidaya rumput mendapatkan 15 %
>    3. Masyarakat nagari yang terlibat dalam pengelolaan penggemukan sapi
>    mendapatkan 25 %
>    4. Pendapatan dari kotoran & air seni sapi digunakan untuk biaya
>    perawatan budidaya rumput gajah, sisanya dibagi bersama antara pemerintahan
>    nagari & petani pengelola.
>
> Selain itu saya coba memberi gambaran biaya-biaya yang diperlukan untuk
> membuat usaha penggemukan sapi ini, yaitu :
>
>    1. Biaya pembelian anakan sapi.
>    2. Biaya transportasi pemindahan sapi dari tempat pembelian menuju
>    kandang bersama
>    3. Biaya pembuatan kandang bersama (apabila dalam 1 periode - sekitar
>    3.5 - 4 tahun seorang investor tidak ingin melanjutkan usahanya & ada yang
>    ingin menggantikan, biaya pembuatan kandang harus diganti oleh pihak
>    investor yang menggantikan/meneruskan). Biaya perawatan kandang, apabila 
> ada
>    yang perlu tukar seperti atap, lantai, pagar ditanggung bersama oleh 
> seluruh
>    pemilik kandang. Sedangkan pekerja perbaikan kandang adalah petani yang
>    mengelola sapi-sapi tersebut & tidak dikenakan upah kerja (hanya pembelian
>    bahan saja).
>    4. Biaya awal penanaman rumput gajah.
>    5. dll (bisa ditambahkan apabila dirasakan perlu).
>
> Saya kira, karena saat ini sudah adalah legalitas dari YPRN, sehingga
> kegiatan ini bisa dimasukan dalam salah satu rencana kegiatan YPRN. Dengan
> begitu seluruh kegiatan bisa dilakukan secara resmi termasuk surat menyurat
> perjanjian kerjasama antara investor dengan pemerintahan nagari.
>
> Untuk lokasi saya sarankan :
>
>    1. nagari-nagari disekitar Alahan Panjang (kab. Solok),
>    2. nagari-nagari di sekitar Talu Sinuruik (kab. Pasaman Barat),
>    3. nagari-nagari di sekitar Matur (kab. Agam),
>    4. nagari-nagari di sekitar Alam Pauah Duo (kab. Solok Selatan).
>
> Hal ini disebabkan nagari-nagari disekitar wilayah ini memiliki lahan tidur
> yang cukup luas yang merupakan ulayat nagari, terletak didataran tinggi &
> merupakan sentra pertanian yang sangat memerlukan pupuk organik. Demikian
> yang bisa saya sampaikan, semoga berkenan & ditindaklanjuti. Apabila
> diperlukan saya bersedia membantu menghubungi pemerintahan nagari, termasuk
> mengkoordinasikan pembuatan kandang, pembelian anakan sapi (pedet) sampai
> mengantarkan ke kandang bersama. Ada baiknya, setiap pemilik sapi memiliki
> kontak rutin dengan pemerintahan nagari & petani pengelola sapi sehingga
> terjalin hubungan kekerabatan yang lebih baik antar rantau & ranah minang.
> Apabila ada tulisan yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.
>
>  *Alahan Panjang (kab. Solok)*
>
>  *Talu Sinuruik (kab. Pasaman Barat)*
>
>  **
> *Matur (kab. Agam)*
>
>  **
> *Alam Pauah Duo (kab. Solok Selatan)*
>
>
> wasalam
>
> AZ / lk / 32th
> Padang
> asa nagari Kubang, 50 Koto
> babako ka Canduang Koto Laweh, Agam
>
> http://www.facebook.com/PITUAH.ADAT.MINANGKABAU
>  <http://www.facebook.com/PITUAH.ADAT.MINANGKABAU>
> http://www.facebook.com/Ayo.Bangun.Nagari
>
>
>  ------------------------------
> *Dari:* "reflus.ra...@yahoo.com" <reflus.ra...@yahoo.com>
> *Kepada:* Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com>
> *Terkirim:* Rab, 9 Maret, 2011 13:04:39
> *Judul:* [R@ntau-Net] Pelihara Sapi
>
> Assalamu'alaikum Ww
> Dunsanak Rantaunet nan Ambo hormati. Pertama-tama Ambo doakan semoga
> seluruh dunsanak Rantaunet dalam keadaan sehat walafiat. Aminnn. Dari
> beberapa sumber nan Ambo ketahui, Indonesia masih kekurangan daging,
> sehingga untuk menutupinya banyak di Import daging atau Sapi dari Luar
> Negeri. Peternakan sapi dengan cara penggemukan merupakan usaha yang cukup
> menguntungkan, pertumbuhan seekor sapi berkisar antara 1-1,3 Kg perhari.
> Kalau Ambo keliru, mohon koreksi oleh dunsanak yang mengerti hal ini.
> Terlepas betul atau salah asumsi pertumbuhan sapi tadi, Ambo tertarik untuk
> membantu dunsanak awak nan bersedia memelihara sapi. Soal bagi hasilnya bisa
> dibicarakan. Melalui millis ini, Ambo mohon bantuan  dunsanak awak yang
> bersedia memelihara sapi. Ambo bersedia membelikan seekor sapi. Kalau memang
> ado nan bersedia memelihara. Untuk itu dapat menghubungi  Ambo :
>   Nama : Reflusmen,
> panggilan Reflus.
> Asal : Nagari Tanjuang Barulak. Kec. Tanjung Emas. Kab. Tanah Datar.
> Alamat rumah : Komp. Pertamina Jatiwaringin Asri. Jalan Bontang III No. 77
> Pondok Gde. Bekasi.
> HP : No. 08128337577.
> Wassalam : Reflus LK 53 tahun.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> .
>
>   --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>



-- 
Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
di Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman.
rantau: Deli dan Jakarta,
kini Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------
"menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada menjadi
sebatang lidi"

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke