BENGKULU, KOMPAS.com--Dinas Pemuda Olah Raga, dan Kebudayaan Kabupaten 
Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan melestarikan adat istiadat masyarakat 
setempat melalui media buku.

click to enlarge 

"Kami akan bekerjasama dengan tokoh pemuda, adat, dan agama, di daerah ini 
untuk menuliskan sebuah buku yang menceritakan tentang adat istiadat lama 
masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Kebudayaan 
Ramdani di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan, buku yang menceritakan tentang istiadat yang pernah digunakan 
oleh masyarakat lama di daerah itu disusun oleh oleh Hendra Cipta, seorang 
tokoh pemuda sekaligus penulis artikel.

Setelah buku usai disusun, dinas akan meminta persetujuan dari kepala daerah 
agar bahan bacaan itu dicetak sebanyak mungkin dan di sebarluaskan kepada 
masyarakat dan perpustakaan kabupaten, kecamatan, maupun desa.

"Tidak bisa dipungkiri saat ini banyak kepala kaum maupun penghulu adat di 
daerah ini yang mengerti mengenai adat istiadat daerah ini, agar dalam 
pelaksaannya sesuai dengan adat daerah ini mesti harus ada petunjuk supaya 
sejarah lama tetap dipertahankan sampai sekaranga," urainya.

Sebagai daerah yang berada sepanjang pesisir pantai itu, Kabupaten Mukomuko 
lebih dikenal dengan istilah kaum atau penghulu adat yang mengatur semua 
tentang adat pernikan dan sangsi adat yang dilanggar oleh masyarakat setempat.

"Semua yang berkaitan dengan adat istiadat terangkum dalam buku ini, sehingga 
sejarah daerah ini bisa diketahui oleh generasi yang akan datang,"  urainya.

Sementara Ketua Badan Penasehat Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Mukomuko 
Darwis Rajo Lelo, sangat mendukung keinginan pemerintah menyusun buku tentang 
adat istiadat di daerah ini sehingga bisa menjadi bahan bacaan bagi kepala kaum 
dan penghulu adat.

"Kita akui tidak semua kepala kaum yang mengerti tentang adat, karena selama 
ini konsep adat istiadat itu turun temurun dari nenek ke mamak selanjutnya 
turun ke keponakan, sehingga tidak terputus," ujarnya.

Dengan sudah tersusunnya buku, maka masyarakat yang selama ini belum mengerti 
tentang adat istiadat bisa belajar, karena adat banyak sekali memberikan 
pelajaran mengenai segala hal dalam kehidup sehari-hari. "Kalau istilah kami 
namanya adat pegang pakai, artinya dipegang dan digunakan dalam kehidupan 
sehari-hari," urainya.

Ia menjelaskan, dalam menyusun sebuah buku, pemerintah harus mengetahui maksud 
adat dan istiadat. "Yang dimaksud dengan adat adalah adat sebenar adat berupa 
adat bersendi sara dan sara bersendikan kitabullah (Alqur’an), karena adat ini 
tidak akan lapuk karena hujan tidak lekang karena panas," urainya.

Sedangkan maksud istiadat adalah adat pegang pakai yang biasanya digunakan oleh 
masyarakat untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan cara dimusyawarahkan 
bersama untuk dipakai atau dimusyawarahkan bersama untuk tidak dipakai. "Karena 
ada tiga hukum yang berlaku di negara ini pertama hukum agama, Adat, dan Hukum 
negara," ujarnya.

Ia menjelaskan, selama ini hukum ada terlalu disepelekan oleh masyarakat, 
sehingga sering kali adat tidak pernah digunakan dalam menyelesaikan setiap 
permasalahan, padahal sangsi adat sangat tegas bagi masyarakat yang melanggar.

"Dengan tersusunnya pedoman adat istiadat berupa buku supaya hukum adat bisa 
berlaku dengan diperkuat oleh hukum agama," ujarnya.

⁠Penulis: Jodhi Yudono ⁠ ⁠Editor: Jodhi Yudono ⁠ ⁠Sumber : ANT

http://m.kompas.com/news/read/data/2011.03.31.0944325

Wassalam
Nofend/34+ CKRS

Sent from Bus AKAP®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke