Sanak Zulkarnain Kahar sarato Sanak Sa Palanta 

Alhamdulillah, ternyata ada hikmahnya reply saya ini salah alamat :)
sehingga saya dapat pencerahan.

Kata orang bijak, penampakan Taj Mahal berbeda jika dilihat dari sisi yang
berbeda. Karena itu saya selalu berkeyakinan bahwa perbedaan pendapat itu
Sunatullah belaka, dan fine-fine saja terhadapnya.

Betul apa yang sanak Zulkarnain katakana, Turki relatif homogen walaupun
separuh Turki berada di Asia dan separuh di Eropah. Dalam hal homogenitas,
Turki tidak sendirian di sana. Yunani dan negara-negara Balkan (Serbia,
Albania, Bosnia dll adalah negara berbasis ras juga). Tetapi so far, belum
ada yang seberhasil Turki dalam pembangunan ekonominya. 

Selanjutnya kita tahu perubahan yang dilakukan Erdogan dan partai Adalet ve
Kalkinma Partisi (AKP , Partai Keadilan dan Pembangunan) dalam mengubah
Turki dari negara yang dijuluki 'The Sick Man of Europe' menjadi negara
industri maju, jauh dari mudah, bahkan dapat dikatakan seperti meniti buih;
dengan pedang Damocles di pundak: kudeta para jenderal yang selalu
memosisikan dirinya sebagai penjaga sekularisme ala Kemal Pasha alias
Attaturk. Kita tahu militer Turki berhasil mengudeta pemimpin partai berasas
Islam Refah, Erbakan,  dalam tahun 1997. Tangan para jenderal-jenderal yang
sudah gatal-gatal untuk mengdeta Edorgan seperti mendapat 'momentum' ketika
istri Abdullah Gul--yang dipilih Parlemen menjadi Presidenpascakemenangan AKP
di Pemilu kedua di tahun 2007--tampil berjilbab dalam upacara kenegaraan,
tetapi batal karena AS dan Inggris mengancan tidak akan mendukung.

Perkara adanya buruh murah di Turki kan dulu kan juga ada. Tetapi dengan
produk domestik bruto per-kapita 13.000 dollar AS mereka sekarang pasti
dibayar dengan sangat pantas. Yunani yang posisi geoekomis menyerupai Turki,
tidak saja secara ekonomi tidak berhasil menyamai Turki, malahan sekarang
menjadi 'pasien' IMF seperti kita di tahun 1998 dulu. Dan sebelum lupa,
Turki sampai saat ini belum menjadi anggota MEE. Sudah bertahun-tahun
mengusulkan dirinya, tetapi belum diterima juga.

Eniwe, IMHO, tokoh seperti Erdogan yang berhasil menunjukkan--bahwa keteguhan
beragama justru akan memberi keteduhan bagi semua, prinsip demokrasi, bahwa
setiap orang punya hak yang sama untuk berkontribusi membangun masyarakat,
adalah prinsip dasar Islam yang harus ditegakkan--tidak asing buat kita. Bung
Hatta dan Buya Natsir adalah contoh, contoh par excellence . Contoh
kotempoter: M Jusuf Kalla. Hanya beliau-beliau tersebut belum berkesempatan
memimpin negara ini secara utuh dan penuh.

Siapa tahu contoh berikutnaya bernama Armen Zulkarnaen dan Andiko St
Mancayo. 

Wallahualam bissawab 

Wassalam, HDB St Bandaro Kayo (L, 67+)

 

. 


 
<http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/140737;_ylc=X3oDMTJzZTgwZTZ
mBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzExMjAxMjcEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MzI5NzI5BG1zZ0lkAzE0MDc
zNwRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMzAyMTI0ODI0> Re: [R@ntau-Net] Re:
Bercermin dari Turki, Muslim Itu Bisa! 


Posted by: "Zulkarnain Kahar"
<mailto:zxka...@maninjau.net?Subject=%20Re%3A%20%5BR%40ntau-Net%5D%20Re%3A%2
0Bercermin%20dari%20Turki%2C%20Muslim%20Itu%20Bisa%21> zxka...@maninjau.net 


Wed Apr 6, 2011 2:13 pm (PDT) 


Komentar ambo:
Turki penduduknya homogen.., lebih mudah bagi sang pemimpin mengetahui apa 
maunya sang rakyat dan mudah pula mencari kesepakatan untuk menetapkan Clear

objective tanpa sikut sana sikut sini.

Gubernur Sumbar saja tak tahu "apa maunya sang rakyat" apa lagi sang toke
besar.

Kita jauh lebih komplek dan bervariasi. Untuk keluar dari ketertinggalan
kita 
ada dua pilihan menurut saya:

Perubahan dari Pemimpin tangan besi yang punya visi serta clear objective
dan 
mampu menyiapakan penerusnya agar adanya perubahan berkelanjutan atau
Kesadaran 
dari rakyat badarai untuk berhenti basicadiak surang.

//////


Untuk masalah industri turki, karena lokasinya disekeliling negara maju 
infrastruktur yang bagus pula, dengan upah buruh murah dan politik yang
stabil 
pasti menarik para investor. 

pada saat sony memindahkan pabriknya dari indonesia dan industri pesawat
terbang 
pertama di asia tenggara bubar Air mata saja jatuh berderai...

Mohon maaf kalau tidak berkenan

Wassalam
Zulkarnain Kahar



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke