Merdeka sodaraku jang muliah saja menuliskan diboekoe bapa' ini dengan toelisan 
boeroek ini tak dapat lagi saja bitjarakan sama bapa' ini kerna sedih hati saja 
melihat bapa' akan pindah lagi. Tjoema sekianlah dari saja Ramonah di Siaur 
negeri Ampalu tinggi gunung randa harapan saja pada sodara terhormat"
==========
Pada waktu PDRI,
"oe" sudah 2 tahun lebih jadi "u".
 
Demikian sekilas info.
Wassalam, Jacky M




--- Pada Sab, 9/4/11, Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com> menulis:


Dari: Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com>
Judul: Re: [R@ntau-Net] Radio AURI Sangat Membantu Perjuangan
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Sabtu, 9 April, 2011, 9:27 AM


Dunsanak di palanta nan ambo hormati.

Iko ambo copaskan baliak kisah cinta seorang perempuan desa kepada seorang 
perwira AURI ketika PDRI di Sumpu Kuduih (pernah ambo lewakan tg. 7 - 2 - 2010, 
dikutip dari buku Pengalaman tak Terlupakan Pejuang Kemerdekaan Sumbar - Riau).

(pengalaman Umar Said Noor, lahir di Banjarnegara 1924)

............ Inilah awal suatu percintaan ala desa yang bersih dari gejolak 
nafsu.
Setelah beberapa hari kemudian, Umar Said dikagetkan dengan datangnya sebuah 
bungkusan yang diantarkan oleh dua orang anak.
"Dari siapa ini ?" tanya Umar . Setelah diam sejurus, anak-anak itu menjawab, " 
Dari uni Monah, Ramonah " Anak-anak itu diam lagi, kemudian katanya, " Untuk 
Bapak Umar!"

Hubungan antara Umar Said dan Ramonah berjalan tenang di tengah suasana 
masyarakat yang tenang pula. Keduanya sering terlihat duduk di tepi kolam dan 
bercerita apa saja yang mampu mempererat hubungan mereka.

Suatu waktu Umar Said dan kawan-kawannya diundang makan malam ke rumah Ramonah. 
Umar mangaku sedikit gugup, sehingga tempat air minum disangkanya tempat cuci 
tangan. Kawan-kawan menyindir, "Habis, kamu mikirkan Monah saja ! "

Selesai makan, Umar Said merasa lega karena pada penutup jamuan tidak ada 
pidato atau permintaan agar dia bersedia menikahi Ramonah. Ramonah sendiri 
dengan sedikit malu-malu mengantarkan Umar Said ke pintu dan berkata,"Hati-hati 
di jalan. Dan maaf, tadi aku menumpahkan air di depan Bapak."

"Ah, tentu saja kumaafkan seribu kali. Ini justru kenangan yang tak mungkin 
kulupakan. Akan kutulis dalam buku kenanganku kemudian hari."

Beberapa hari berikutnya masih terjadi pertemuan di tepi kolam antara kedua 
insan itu, sebelum akhirnya rombongan Umar Said harus pindah ke tempat lain 
dalam rangka tugas. Dan tinggallah Desa Siaua dengan kembang setangkai yang 
cantik, halus dan berbudi.

Pada tahun 1991 Umar Said Noor ikut dengan Kepala Staf TNI-AU Marsekal Udara 
Sibun ke Parak Lubang di mana dahulu Umar dan kawan-kawan pernah bermarkas 
beberapa waktu sebelum masuk kota. Di sanalah Umar Said berjumpa dengan 
beberapa penduduk dari Sumpukuduih. Tentu saja dia tidak lupa menanyakan 
tentang gadis Siaua, Sumpukuduih itu.

"0, gadis yang jatuh cinta pada orang radio di Guguak?" Umar Said Noor langsung 
menjawab, "Orang radio itu adalah saya !"

Seluruh rombongan bersorak, kemudian mereka menceritakan bahwa Ramonah sudah 
menikah, dan... telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Pernyataan itu bagaikan palu keras yang menghantam kepala Umar Said.
Dia terdiam sejenak dan kemudian berdoa semoga Ramonah beristirahat dengan 
tenang, diampuni dosa-dosanya serta mendapat tempat yang mulia di sisi Allah 
sesuai dengan amal ibadahnya.

Kemudian pikirannya melayang ke buku hariannya. Di dalam buku itu Ramonah 
pernah menulis dengan tangannya sendiri kata-kata berikut ini:

"Merdeka sodaraku jang muliah saja menuliskan diboekoe bapa' ini dengan 
toelisan boeroek ini tak dapat lagi saja bitjarakan sama bapa' ini kerna sedih 
hati saja melihat bapa' akan pindah lagi. Tjoema sekianlah dari saja Ramonah di 
Siaur negeri Ampalu tinggi gunung randa harapan saja pada sodara terhormat"

Mengenang semuanya itu, Umar Said meneteskan air mata ... 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke