Petani ikan jala apung atau keramba Danau Maninjau kembali dilanda musibah. 
Ikan budidaya mereka banyak yang mati.

MANINJAU, HALUAN — Ikan budidaya jala apung (keramba) warga Sungai Tampang, 
Nagari Tanjung Sani, sampai ke Muko-Muko, Nagari Koto Malintang, Kecamatan 
Tanjung Raya, Agam, kembali banyak yang mati. Kondisi itu sudah berlangsung 
beberapa hari, seperti disampaikan salah seorang petani jala apung, Arisman 
(48), Senin (11/4).

Ikan yang mati, pada umumnya masih berukuran kecil, dan belum laku dijual. 
Kematian ikan terjadi setelah terik mentari membakar permukaan Danau Maninjau, 
kemu­dian turun hujan. Pada saat itu air Danau Maninjau berwarna hitam. Tidak 
lama kemudian, ikan dalam jala apung warga pada mati.


------------------------------------

Bagaimanakah kondisi Danau sekarang. 
Apakah jumlah keramba masih melebihi daya dukung Danau

Apakah bisa jumlah keramba bisa dikurangi dengan menggunakan keramba secara 
bergantian ???

----TR

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke