Dari Haluan, antara lain-lain kita baca:

Haji Waang dan Anggota "PCI"

Sejarawan Taufik Abdullah yang juga tampak hadir bersama lebih dari 500 pelayat 
yang berdatangan ke rumah duka, kepada Haluan mengaku sangat kehilangan 
koleganya di Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI).

"Da Cian adalah anggota MSI karena beliau adalah saksi dan pelaku sejarah," 
ujar Taufik.

Setelah korannya diberangus oleh Presiden Soekarno pada 1961, Rosihan tak 
berhenti menulis. Di sebuah majalah Islam, kata Taufik, ia tetap menulis dengan 
nama samaran yaitu Albaqis.

Tahun 50-an itu juga, Rosihan pergi naik haji ke Mekkah. "Alasan yang 
disampaikannya kepada saya adalah karena sejak usia 18 tahun dia sudah jarang 
salat. Karena itulah dia sering dipanggil dengan "Haji Waang", waang (kamu) 
sudah haji. Alhamdulilah, sepulang dari Mek­kah, beliau banyak menulis tentang 
keislaman ini," kisah Taufik.

Namun di masa peralihan peme­rintah Orde Baru, Rosihan men­dapat anugerah 
sebagai wartawan sejak sebelum Revolusi Indonesia dengan mendapatkan Anugerah 
Bintang Mahaputra III, bersama tokoh pers Jakob Oetama. Sayang­nya rezim Orde 
Baru ini pun menutup Pedoman pada tahun 1974 kurang dari setahun setelah 
Presiden Soeharto mengalungkan bintang itu di leher para penerimanya.

Ia suka bagarah dengan logat Padang, seperti "kanciang", "waang" dan banyak 
lagi.

"Pak Rosihan ini selain seorang sosialis, juga anggota PCI pimpinan almarhum AA 
Navis, yaitu Partai Cemooh Indonesia," jelas Taufik dalam nada bergurau untuk 
menge­sankan Rosihan.
.....
Dimakamkan Secara Militer

Rosihan Anwar dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Nasional 
Kalibata dengan inspektur upacara Menkominfo Tafatul Sembiring. Sebelumnya, di 
rumah duka, jenazah almarhum diserahkan oleh pihak keluarga diwakili Gubernur 
DKI Fauzi Bowo secara resmi kepada pemerintah melalui Tifatus Sembiring.

Upacara penyerahan jenazah pada pukul 15.15 WIB ini juga disaksikan Ketua MPR 
Taufiq Kiemas, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, anggota DPR asal Sumbar 
Nudirman Munir dan ratusan wartawan, seni­man, budayawan dan kerabat ke­luarga 
almarhum.

Sebelumnya, mantan Presiden BJ Habibie, Wakil Presiden Boediono dan sejumlah 
menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta sejumlah tokoh Minang juga datang 
melayat ke rumah duka. (h/sal/wan)

Lengkapnya baca di Haluan:
http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3656:haji-waang-rosihan-anwar-berpulang&catid=4:nasional&Itemid=78

Salam,
-- Sjamsir Sjarif

--- In rantau...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif" <hambociek@...> wrote:
>
> Innalillahi wainna ilaihi raajiuun,
> 
> Kekhawatiran saya waktu mempostkan keadaan beliau sedang dirawat di rumah 
> sakit, rupanya sudah mencapai klimaksnya dengan meninggalnya beliau. Dari 
> Jauh di Seberang Lauatan, kami menyatakan ikut belangsungkawa atas 
> meninggalnya H. Rosihan Anwar, dalam usia 89 tahun. Usia yang mengagumkan.
> 
> Semoga arawh beliau berjalan dengan damai menuju tempat yang telah disediakan 
> Allah Ssubhanahuata'ala di Alam Baqa. Kepada semua ahli waris kami manyatakan 
> simpati yang dalam ikut berdukacita atas kepergian beliau.
> 
> Salam,
> -- Sjamsir Sjarif
> Santa Cruz, California, USA
> 
> --- In rantau...@yahoogroups.com, "Nofend St. Mudo" <nofend@> wrote:
> >
> > Innalillahi wa innailahirajiun....
> > 
> > JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka datang, Kamis (14/4/2011) pagi. Penulis 
> > dan wartawan senior H Rosihan Anwar (89) meninggal dunia setelah sempat 
> > dirawat lebih dari sebulan di Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan.
> > 
> > click to enlarge 
> > 
> > "Innalillahi WIR : Wartawan senior Rosihan Anwar meninggal dunia pagi ini 
> > jam 08.15 WIB di MMC dalam usia 89 tahun," demikian pesan singkat yang 
> > diterima redaksi Kompas.com.
> > 
> > Seperti diberitakan sebelumnya, Rosihan Anwar masuk ruang gawat darurat 
> > (ICU) Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) Jakarta, sejak Senin 
> > (7/3/2011).  Ia dirawat karena gangguan serangan jantung.
> > 
> > Rosihan Anwar selama ini dikenal sebagai wartawan lima zaman. Ia telah 
> > menjadi penulis sejak zaman penjajahan Belanda sampai sekarang. Di usia 
> > senja, ia masih aktif mengirimkan tulisan ke media massa dan menulis buku. 
> > Buku terakhir yang ditulisnya adalah Sejarah Kecil (Petite Histoire) 
> > Indonesia Jilid IV (Penerbit Buku Kompas, November 2010). Ia kini juga 
> > sedang menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri dengan judul 
> > yang sudah disiapkan Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida.
> > 
> > Dengan ini segenap redaksi dan keluarga besar Kompas.com mengucapkan 
> > belasungkawa.
> > 
> > â  Editor: Tri Wahono â   
> > Wassalam
> > Nofend/34+ CKRS


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke