25/04/2011 - Kategori : Info Media

http://www.kkp.go.id/index.php/archives/c/58/4404/renegosiasi-perdagangan-ik
an-china/

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) didesak merenegosiasi perdagangan
bilateral perikanan dengan China. Pasalnya, China tergolong sebagai mitra
perdagangan yang nakal.

"Ada tiga hal yang harus dilakukan KKP untuk lindungi kehidupan nelayan
lokal. Hal terutama adalah merenegosiasi perdagangan dengan mitra dagang
nakal seperti China," tandas Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk
Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik, kemarin.

Terbongkarnya ikan impor ilegal di Belawan, Medan, menunjukkan bahwa China
merupakan mitra perdagangan nakal. China telah mengirimkan ik.111 yang
diindikasikan hasil curian dari perairan Indonesia. Ditambah lagi, eksportir
asal negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ilu lelah memalsukan
namaproduk. Sebab isi produk ikan kembung, tapi nama produk yang dilaporkan
pasific mackerel atau ikan salem.

Kiara juga menilai ikan-ikan tersebut terindikasi kuat tidak aman untuk
dikonsumsi. Meski sudah ada Peraturan Menteri Nomor 17/2010 untuk menahan
ikan impor, aturan tersebut tidak menyebutkan larangan impor. Akibatnya,
ikan impor ilegal masih sering terjadi.

Selain itu, Riza menilai adanya impor ikan dengan harga lebih murah agar
menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Khususnya untuk menekan biaya produksi
hingga seminimal mungkin. Pemerintah juga wajib memberikan insentif dan
subsidi yang sampai ko tangan para nelayan lukai.

"Biaya produksi saat ini relatif tinggi, yakni pada biaya penangkapan dan
penjualan. Pemerintah harus tekan biaya itu," ujarnya.

Sementara itu, anggota komisi IV DPR RI Markus Nasri menuduh KKP tidak
memiliki niat melindungi nelayan. Hal itu terlihat dari motivasi KKP yani;
melarang impor ikanhanya karena (idak aman bagi konsumen. Sementara itu,
impor yang merugikan nelayan tetap dibiarkan.

"KKP seolah-olah telah mo-laksanakan kebijakan pronelayan melalui l..r.ingan
ik.i impor. Padahal tidak. Buktinya, kehidupan para petani laut tetap
miskin. Bahkan mereka paling miskin di antara petani lainnya." nurn"

Sumber : Media Indonesia 25 April 2011,hal. 14

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke