Soal tanah lokasi bertanam rumput, tentu akan bersinggungan dengan tanah ulayat. biasanya tanah ulayat itu penuh dengan sengketa. Jan sampai sadang tanang bausaho, datang pulo beko nan manggaduah manyabuikkan inyo punyo hak atas tanah ulayat tu. Ciek lai dalam pembagian hasil dima posisi pemilik tanah ulayat tu.
Assalamualaikum wr wb mak Dutamardin sarao angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo muliakan, Alah ambo sampaikan pado threan nan menanggapi pertanyaan dari pak Eri Baheram nan lampau, Mengenai pembagian hasil : 1. Pemilik Sapi & Kandang = 50% 2. Pengelola (masyarakat nagari) = 40% 3. YPRN = 10 % 4. Pemerintahan Nagari bersama Pengelola memperoleh hasil dari kotoran sapi Pabilo dikandangkan bersama, tantu manggunokan tanah ulayat untuk lokasi kandang, baitu pulo untuak lahan nan manjadi lokasi budidaya penanaman rumpuik gajah nan juo adolah tanah ulayat. Lai pulo, dima ado dinagari-nagari di ranah minang nan ko nan indak tanah ulayat? Nan manjadi pengelola adolah anak kemanakan nan mampunyoi ulayat mantun. Dengan perincian 1 orang pengelola minimal mengurus 5 ekor sapi simmental. Apabila dalam 1 unit kandang bersama ada 50 ekor sapi simmental, maka ada 10 pengelola yang bekerja bergantian 2 hari sekali yang terbagi dalam 2 grup. Jadi pada setiap pengelola akan bekerja mengurus sapi-sapi ini selama 15 hari dalam setiap bulannya. Penghasilan pengelola ada 2 macam, yaitu bagi hasil 40 % yang akan dibagi secara merata untuk pemilik ulayat & hasil mingguan dari kotoran sapi yang diproduksi menjadi pupuk organik bersama-sama dengan pemerintahan nagari. Hasil mingguan inilah yang nantinya menjadi pemasukan rutin pemerintahan nagari dimana tidak akan diperoleh apabila tidak dilakukan pengandangan bersama seperti yang diuraikan oleh sanak Noveri Maulana dalam budidaya secara tradisional. 1 ekor sapi simmental jantan akan memproduksi 300 - 500 kg kotoran dalam 1 bulan 50 ekor sapi simental jantan akan meproduksi 9.000 - 15.000 kg kotoran dalam 1 bulan 100 ekor sapi simmental jantan akan memproduksi 18.000 - 30.000 kg kotoran dalam 1 bulan Kotoran sapi sebagai bahan dasar pupuk organik yang sangat dibutuhkan oleh 10 nagari di 3 kecamatan (Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti & Danau Kembar) untuk kebutuhan lahan-lahan holtikultura & padi yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat nagari. Pemilik sapi mendapatkan keuntungan, YPRN bisa mengalirkan modal perantau sebagai unit usaha sosial, Pemilik ulayat mendapatkan pemasukan, masyarakat nagari memperoleh pupuk organik murah, pemerintahan nagari memperoleh pemasukan selain dari DAUN, Tantu sajo pandapek ambo ko masih banyak kelemahan-kelemahan nan paralu ditukuak jo dibilai supayo labiah samparono. wasalam AZ/lk/33th Padang ----- Pesan Diteruskan ---- Dari: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Cc: Eri Baheram Stockholm-Sweden <payakumbuh2...@yahoo.com>; Dutamardin Umar Gasan Gadang <dutamar...@gmail.com>; Afrijon Ponggok Padang Panjang <aafri...@yahoo.co.id> Terkirim: Sel, 26 April, 2011 17:45:07 Judul: Bls: saran dan masukan [R@ntau-Net] YPRN dan Unit Usaha Sosial Assalamualaikum wr wb pak Eri Baheram sarato angku, mamak, bundo jo adi dunsanak sapalanta RN nan ambo muliakan, Tantunyo sebagai urang nan paratamo melewakan mukasuik usaho penggemukan sapi simmental nan ko ambo harus pulo menanggapi apo nan ditanyoakan oleh apak satantang penjajakan usaho nan ko. Sebaiknya dilakukan pengumpulan pihak-pihak perantau yang ingin sato dalam usaho nan ko, dihitung berdasarkan dari jumlah anakan sapi simmental yang ingin disertakan, bisa 1 ekor, 2 ekor, 3 ekor atau lebih. Dari jumlah keseluruhan anakan sapi simmental ini bisa kita perhitungkan besar kandang bersama yang akan dibangun sehingga pengeluaran bisa dihitung secara ekonomis untuk pembuatan kandang bersama. gambar 1. Model kandang sapi simmental sederhana keterangan : lantai di semen dengan kemiringan 150 memudahkan pembersihan kotoran yang selanjutnya dikumpulkan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik. (material : seng, paku, semen, kerikil, pasir, bambu & kayu. Setelah kita mengetahui jumlah perantau yang berminat sato dalam usaha penggemukan sapi ini, YPRN kemudian menghubungi pemerintahan nagari Alahan Panjang sekalian meninjau lokasi kandang & lokasi lahan untuk penanaman rumput gajah sebagai pakan pokok ternak sapi yang dibudidayakan. gambar 2. Budidaya rumput gajah sebagai pakan ternak Sudah sejak lama ada kekhawatiran apabila melakukan kegiatan usaha di nagari-nagari di Sumatera Barat akan banyak menghadapi polemik berkaitan dengan tanah ulayat, seperti sengketa tanah, saling klaim & tindakan kekerasan dari pemuda nagari yang merugikan pengusaha. Saya kira hal ini sebenarnya ini bisa dilakukan apabila melibatkan seluruh elemen masyarakat nagari sehingga konflik tersebut bisa dihindari sejak awal. Ada baiknya YPRN masuk melalui pemerintahan nagari sehingga peemrintahan nagari bisa mampasamoan kegiatan ini dengan seluruh masyarakat di nagari baik niniak mamak, pemuda nagari dan kelompok tani. Berikut bagan yang saya ajukan untuk pemahaman permasalahan ini, sehingga ada perjanjian tertulis yang bisa dipertangggungjawabkan dimasa yang akan datang. gambar 3. Bagan struktur organisasi usaha penggemukan sapi. Mengenai pembagian hasil : 1. Pemilik Sapi & Kandang = 50% 2. Pengelola (masyarakat nagari) = 40% 3. YPRN = 10 % 4. Pemerintahan Nagari bersama Pengelola memperoleh hasil dari kotoran sapi Kewajiban dari Pemilik : 1. Menyediakan anakan sapi simmental 2. Mendirikan kandang bersama 3. Modal awal budidaya rumput gajah 4. Menyediakan bahan material bangunan kandang bersama apabila diperlukan perbaikan 5. Menyediakan bahan vaksinasi ternak & bahan inseminasi (untuk sapi betina dewasa) yang dilakukan berkala oleh dr hewan yang ada di nagari Kewajiban YPRN : 1. Mediasi & penanggungjawab kegiatan usaha penggemukan sapi simmental bersama-sama pemerintahan nagari. Kewajiban Pemerintahan Nagari : 1. Fasilisator kegiatan usaha penggemukan sapi 2. Mengontrol setiap saat usaha penggemukan sapi 3. penanggungjawab kegiatan usaha penggemukan sapi simmental bersama-sama YPRN. Kewajiban Pengelola : 1. Mengurus seluruh kegiatan usaha penggemukan sapi simmental 2. Membudidayakan tanaman pakan ternak 3. Melakukan perawatan kandang bersama & memperbaiki kandang bersama apabila terjadi kerusakan. Demikian yang bisa ambo jelaskan, apabila kegiatan usaha penggemukan sapi ini bisa berjalan dengan baik, akan ada beberapa kandang bersama yang akan menyusul untuk segera dilakukan pengembangan. wasalam AZ/lk/33th Padang Ambo kiro pak Taufiq Rasjid tahu banyak mengenai usaha penggemukan sapi nan ko, insya Allah baliau tantunyo bisa memberikan masukan labiah lanjuik ________________________________ Dari: Eri Baheram <payakumbuh2...@yahoo.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Terkirim: Sen, 25 April, 2011 16:49:05 Judul: saran dan masukan [R@ntau-Net] YPRN dan Unit Usaha Sosial Dengan hormat, setelah ambo membaco aktivitas yprn, tergugah hati ambo, ingin juo berpartisipasi dalam usaha tertera dibawah ini. Adopun usaha yang kami minati adalah katagori BB- sapi simental dan CC- usaha nelayan untuk katagori tsb, mohon kiranya dapatkan keterangan lebih terperinci. atau proposalnya. - apakah dari usaha tsb dikelola oleh para ahlinya? - apa saja sangsi jika pengurusnya nakal ? - Sebaiknya pengurus yang sudah mampu ekonomi dan memiliki ketrampilan di bidang masing2 jika saya ingin anggota dalam usaha tsb apa saja persyaratnya ? Jika mungkin akan saya kirim adik atau orang kepercayaan dari saya untuk mengawasi usaha tsb. Apakah usaha tsb transparan dalam pembagian hasil ? Demikian dulu pertanyaan dari kami, sambil menunggu respon dari pengurus diucapkan terima kasih semoga sukses demi meningkatkan perekonomian daerah sumbar wassalam Eri Baheram (1960) Artistvägen 6 12135 Johanneshov Stockholm-Sweden hp. +46-73-7449990begin_of_the_skype_highlighting +46-73-7449990 end_of_the_skype_highlighting --- On Mon, 4/25/11, ajo duta <ajod...@gmail.com> wrote: >From: ajo duta <ajod...@gmail.com> >Subject: [R@ntau-Net] YPRN dan Unit Usaha Sosial >To: rantaunet@googlegroups.com >Date: Monday, April 25, 2011, 2:52 AM > > >Assalaamu'alaikum sanak ambo nan dirahmati Allah SWT., > >Sambia mananti-nanti kabarangkek ka bandara, ambo tulih saranko ka sanak >kasado >alahe sebagai stake-holder YPRN. Ide/saranko keluar sebagai rangkuman diskusi >salamo >perjalanan Kuliliang Nagari baiak diateh oto 4WD milik Nakan Aprijon, maupun >dari pertemuan >jo walinagari dan dari ota2 kami dilapau sambia maisi lambuang jo kuliner >favorit. > >AA. Wisata Nagari (Homestay Program) > Dek kami baru berkunjung ka Sulik Aie dan bamalam di rumah Dt. Rainal >Rais, mako untuak > sementara kami berkesimpulan bahwa Sulik Aie alah siap menerima turis. >Disampiang tu nagariko > secara geografis berada di tangah Sumbar, sehingga mudah manjangkau >lokasi wisata lain. > Secara kasar kami menghitung berapa biaya perorang yang akan dikenakan >untuk setiap turis sbb: > - Penginapan Rp. 100ribu (sharing bed)/orang > - Kalau makan dirumah Rp. 30ribu/sekali makan/orang > - Mobil/Guide Rp. 500ribu/5 orang/hari > - Service Fee Rp. 50 ribu/orang/hari (Untuk operator, nagari dan YPRN) > Jadi kalau ado 5 orang yang akan ikut paket tur, maka perorang akan >terbiaya Rp. 250ribu/hari > >BB. Penggemukan Sapi Simental di Alahan Panjang > - Dataran tinggi Alahan Panjang cocok untuk jenis sapi ini. > - Lahan tersedia untuk penanaman rumput gajah > - Profit Sharing dengan peternak > - Investasi Rp. 6-8juta/sapi > - Ada bagian keuntungan untuk YPRN dan Nagari > >CC. Pengoperasian Kapal Nelayan di Mandiangin, Katiagan > - Mengajak nelayan lokal dalam mengoperasikan kapal dengan prinsip > profit >sharing > - Memasarkan ikan ke luar daerah > - Memproduksi tepung ikan untuk pakan ternak > >DD. LSM MAPAN (Masyarakat Peduli Anak Nagari) > LSM ini dimaksudkan sebagai CSR Operator dari berbagai perusahaan yang > ada >di Sumbar. > Misinya, bagaimana kehadiran sebuah perusahaan disuatu nagari, bisa >memberi dampak positif > bagi nagari setempat secara fisik dan sumberdaya manusia anak nagari. > Sanak Afrijon Ponggok bersedia menjadi "tunggak gadang" dari bangunan > LSM >ko dengan bantuan > Nakan Armen Zulkarnaen dilapangan. > Sia nan bersedia jadi deklarator MAPAN ko? Kito usahakan 75% dari ranah >25% dari rantau > >Ditunggu tanggapan sanak kasado alahe. > >-- > >Wassalaamu'alaikum >Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), >gelar Bagindo, suku Mandahiliang, >lahir 17 Agustus 1947. >di Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. >rantau: Deli dan Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA >------------------------------------------------------------ >"Kepedulian sanak terhadap anak-anak nagari ditunggu. Mari sisihkan rejeki >kita >Rp.250.000 untuk satu paket baju seragam bagi anak-anak yang tak bersekolah, >hanya karena tak sanggup beli baju seragam" > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/