Assalamualaikum..

Pak Afrinal... sayangnya tidak ada gambarnya ya.... Biasanya kalau ada produk 
baru dan dijual di pasaran baik di Kota Padang maupun di Bukittingi, banyak 
kaum 
ibu yang berburu kain songket ini. Contoh songket Silungkang, yang harganya 
relatif murah dan ringan di pakai.
Mudahan .. dalam waktu yang tidak lama songket unggan sudah ada di pasaran, 
sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi daerah...

Wassalam

 ~ 3vy Nizhamul~
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)





________________________________
Dari: Afrinaldi Nal <rinal_...@yahoo.co.id>
Kepada: Rantau Net Rang Lapau <rantaunet@googlegroups.com>
Terkirim: Ming, 1 Mei, 2011 23:58:12
Judul: [R@ntau-Net] Songket Unggan


Songket Unggan Digagas  sebagai Pakaian Khas Daerah        
Rabu, 27 April 2011 00:46  
SIJUNJUNG, HALUAN—Me­nyebut nana  Unggan, orang akan ingat dengan kesenian 
tradisional talempong Unggan.  Nagari Ung­gan merupakan satu dari 54 nagari di 
Kabupaten Sijunjung.
Nagari ini berada dalam wilayah Kecamatan Sumpur Kudus.  Letaknya berbatasan 
dengan  Balai Tangah, Lintau, Kabupaten Tanah Datar,  dan Ampalu Kecamatan 
Halaban, Limapuluh Kota. 

Secara geografis Nagari Unggan kurang me­ngun­tung­kan,  karena letaknya  jauh 
dari ibu kabupaten dan terisolasi. Meski jauh dan  terisolasi, keharuman 
namanya 
tak luput dari sebutannya. Sebut saja seni  tradisional Talempong Unggan. Tak 
hanya seni tradisional, Unggan juga  terkenal dengan kerajinan Songket Unggan.
Di nagari ini terdapat 42 kelompok pengrajin songket.  Dari 42 kelompok yang 
aktif secara rutin menggeluti usaha ini hanya 13  kelompok. Untuk 
meng­gairahkan 
kerajinan ru­mah tangga itu, Dewan  Kera­jinan Nasional Daerah (De­kranas­da)  
Sijunjung, ber­sama Dinas  Koperindag ikut me­lakukan pembinaan.
“Kami bersama Dinas Ko­perindag sebulan sekali turun  membina kelompok 
pengrajin 
songket Unggan ini,” kata Ketua Dekranasda  Sijunjung, Ny. En Yuswir  usai 
me­nghadiri penilaian Posyandu Cantik  Manis Nagari Unggan.
Pembinaan diawali dengan membenahi manajemen hingga  peningkatan kualitas 
produk. Hal itu dilakukan agar songket Unggan bisa  menjadi produk unggulan 
Kabupaten Sijunjung yang bisa bersaingan di  pasar regional maupun 
internasional.
Pembinaan yang dilakukan Dekranasda dan Koperindag mulai  menampakkan hasil. 
“Hasilnya sudah lumayan bagus. Saat ikut pameran di  tingkat provinsi beberapa 
waktu lalu, peminat songket Unggan ini cukup  banyak,” ujarnya.
Upaya pengembangan terus dilakukan, seiiring adanya keinginan Pemkab  
menjadikan 
songket Unggan sebagai pa­kaian khas daerah. “Kita senang,  ternyata bupati 
punya perhatian terhadap hasil ke­rajinan masyarakat  yang ada di daerah. 
Bahkan 
beliau sudah memberi sinyal untuk men­jadikan  songket Unggan se­bagai pakaian 
khas daerah,” ucapnya. (h/azn) 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib 
mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke