Mamak2 jo dunsanak sadonyo. Satiok mambaco carito coiko, tagak bulu ghamang dek 
nyo. Ndak tabayang sanang hati ranggaeknyo maliek hasil perjuangan anak. Kajadi 
camin dek ambo, kuaik2lah bausaho..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: alhaqirwalfa...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 May 2011 01:02:04 
To: RantauNet@googlegroups.com<RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: [kbk_fkui_2005] Inspiring story: satu
 lagikisahperjuangan anak bangsa yangmembanggakan

Sanak nan di muliakan

Itulah caro didikan Tuhan

Dengan kesusahan dan penderitaan

Bukan dengan harta melimpah dan kemewahan,

Tapi kito masih berlogika dengan kecukupan maka akan jalanlah pendidikan,

Rupanya salah besar dan kebingungan,

Bila terbaca yang begini baru timbul kesadaran,

Jadi mari kita nikmati kesusahan dan penderitaan,

Yang akan menempa kita dalam membina masa depan

.......


*alhaqirwalfaqir* AnwarDjambak43-Pyk-Kualalumpur-Sent by Maxis from my 
BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: arina_widya_mu...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 May 2011 00:53:55 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: [kbk_fkui_2005] Inspiring story: satu lagi
 kisahperjuangan anak bangsa yangmembanggakan

Sanak salim, jo sanak palanta nan ambo hormati,
Tabik aie mato mambaco kisah si yudi, taruih ado carito co iko satiok tahun 
ajaran baru,
Ibo hati, bilo nagari ko ka barubah, taruih ado se urang nan hiduik susah, 
untuak sakolah se payah.
Antahlah bilo ka barubah...
Mudah2an banyak urang nan sa elok orang tuo angkek yudi ko, sampai tamaik 
handaknyo dibantu, anak sarupo yudi biasonya tau mambaleh guno, mudah2an bisa 
jadi pemimpin di nagari ko
‎​‎​‎​​آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ 

Arina, 41 th, padang..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Rahyussalim" <rahyussalim2...@yahoo.co.id>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 25 May 2011 00:43:07 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Fw: [kbk_fkui_2005] Inspiring story: satu lagi kisah
 perjuangan anak bangsa yangmembanggakan

Iko dapek curito foward dari tetangga. Sanang hati. Ambo iyo bangga jo prestasi 
yudi ko. Dan mangutuk koruptor nan mambanamkan langari ko jadi banyak urang nan 
miskin.

Rahyussalim
------Original Message------
From: dwiana ocviyanti
Sender: kbk_fkui_2...@yahoogroups.com
To: Milis KBK FKUI 2005
ReplyTo: kbk_fkui_2...@yahoogroups.com
Subject: [kbk_fkui_2005] Inspiring story: satu lagi kisah perjuangan anak 
bangsa yangmembanggakan
Sent: May 25, 2011 07:12

  
  Sumber dari koran lokal Padang: 
http://hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=6368 Penjual Kayu 
Bakar itu Diterima di ITB: JARUM jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, Minggu 
(22/11), saat Singgalang bertandang ke rumah sederhana milik keluarga Yudi 
April Nando, 19, anak hebat SMA 1 Pariaman peraih nilai tertinggi UN IPA SMA 
2011. Rumahnya di Korong Buluah Kasok, Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman. 
Rumah itu amat sederhana, sesederhana anak hebat yang tinggal di dalamnya. 
Dinding rumah diplester seadanya. Waktu gempa, rumah ini mengalami kerusakan 
parah. Halaman ditumbuhi gulma panjang sejengkal. Di salah satu sudut tampak 
seonggok biji cokelat (kakao) sedang dijemur. Singgalang mengetok pintu rumah 
sederhana itu. Ingin bertemu si anak hebat yang tinggal di sini. Setelah 
beberapa kali diketok, muncul sosok pemuda tinggi jangkung. Lalu ia bertanya. 
“Cari sia da? “Mancari Yudi April Nando...,” “Ambo Yudi, ado apo da?” Jawab si 
jangkung itu. Setelah memperkenalkan diri, pintu rumah pun dibukakan dan 
dipersilahkan masuk. Melongo saya menyaksikan rumah Yudi. Kontras benar 
kondisinya kalau dibandingkan dengan prestasi di bangku pendidikan. Yudi 
mengantongi nilai UN IPA tertinggi di Sumbar 56,20. Bahkan, dua mata pelajaran, 
matematika dan kimia nilainya 10 pula. Dalam rumah tak ada kursi empuk. Ada 
sebuah almari usang, sebuah bofet dan sebuah meja reot untuk meletakkan makanan 
yang ditempatkan di sudut ruangan. Adik perempuan Yudi, Rini bergegas 
membentangkan tikar pandan dan mempersilahkan duduk. Setelah itu Rini berlalu 
membangunkan bapaknya yang lagi tidur. Kisah pahit Yudi yang dari tadi terlihat 
bingung membuka pembicaraan. Dia bertanya. “Apo yang bisa wak bantu da?” Tanya 
dia. “Ndak do, ambo nio bacurito sae nyo, seputar prestasi Yudi raih di 
sekolah,”. Yudi termangu, matanya menerawang jauh menyiratkan bahagia dan 
galau. Dia pun melepaskan pandangan kepada ayahnya, Ali Ninih, 60. “Apo lo ka 
dimalu an, memang co iko iduik wak. Carito an se lah,” kata Ali Ninih menyuruh 
anaknya. Yudi pun bercerita panjang tentang keluarga dan kelangsungan 
pendidikannya hingga akhirnya bisa meraih nilai tertinggi UN IPA di Sumbar. 
Sesekali matanya terlihat berbinar menahan air mata. “Antah lah da, semangat jo 
keyakinan se nan mambuek wak bisa rajin dan tekun sikola nyo,” tutur Yudi. 
Panjang dan pahit lika-liku hidup yang dijalani anak hebat ini untuk bisa 
sekolah. Tak sedikit tetangga yang mencibir, mencimeehnya. “Sikola yang 
dituruik an, iduik keluarga, untuak makan se payah,” cibir tetangga suatu 
waktu. Tapi cimeeh itu dijadikan semangat oleh Yudi untuk berbuat lebih. Yudi 
ingin membuktikan, kalau cimeeh itu tak selamanya benar. Ayah Yudi, Ali Ninih 
menceritakan, sebenarnya hatinya iba melihat Yudi. Iba tak bisa berbuat banyak 
mendukung biaya sekolah. Kadang-kadang untuk ongkos pergi sekolah Yudi, Ali 
Ninih tak jarang meminjam uang kepada tetangga. Utang kemudian ditutupi dengan 
kayu bakar yang ia cari di hutan. Begitulah setiap hari, gali lubang, tutup 
lubang. Melihat kondisi orangtuanya seperti itu, Yudi sebenarnya tak tega. 
Tapi, di sisi lain, dia ingin juga mengejar cita-citanya menjadi dosen atau 
ahli ilmu teknologi (IT). Demi cita-cita itu pula, Yudi turun tangan membantu 
orangtuanya mencari kayu api ke hutan, atau mengambil upah mengerjakan sawah 
orang. Kayu bakar yang dicari dijual ke sebuah rumah makan di dekat tempat 
tinggalnya Rp4.000 per ikat. Sekali ke hutan, dia dan ayahnya bisa mengumpulkan 
empat hingga lima ikat kayu bakar. Uang penjualan kayu bakar dipakai Yudi untuk 
ongkos dan belanja ke sekolah. Sisanya untuk bayar hutang dan makan. “Kalau lah 
pai we e ka rimbo jo apak mancari kayu, ibo hati apak dek e. Tapi, semangat we 
e yo sabana kuat untuk sikola. Pai ka rimbo, we e mambaok buku juo. Panek 
mengumpua an kayu, inyo mambaco. Kayu takumpua, inyo nan mambaok kayu jo 
garobak pulang. Hampia tiok hari sarupo itu,” kata Ali Ninih. Diterima di ITB 
Buah pahit, kalau yakin bisa jadi obat. Begitu pula dengan Yudi. Pahitnya 
kehidupan yang dijalani ternyata berbuah manis. Sejak SD hingga SMA, Yudi 
selalu meraih rengking 1 di kelas. Kini, dia diundang pula untuk kuliah di ITB. 
Karena prestasinya itu pula, pelbagai beasiswa bisa dia dapat untuk 
kelangsungan pendidikan. Bahkan, karena terenyuh melihat kondisi keluarga dan 
prestasi akademiknya yang luar biasa, seorang pejabat di lingkungan Pemkab 
Padang Pariaman berkenaan jadi donatur. Selama di SMA, Yudi diberi bantuan uang 
tunai tiap bulan oleh pejabat tersebut. Setelah lulus UN, Yudi tercatat salah 
satu dari puluhan siswa SMA 1 Pariaman yang berkesempatan menerima tawaran dari 
pemerintah untuk kuliah di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di 
Indonesia. SNMPTN jalur undangan beda dengan PMDK. SNMPTN jalur undangan, siswa 
penerima dibebaskan memilih PTN favorit. Yudi memilih ITB, kampus yang selama 
ini jadi cita-citanya untuk kuliah. Di ITB dia mengambil Sekolah Teknik 
Elektronika dan Informatika (STEI). Di ITB fakultas atau sekolah, rupanya sama. 
Selama ini dia bercita-cita ingin sekali menjadi dosen atau ahli TI. Kini, 
langkah menuju cita-cita itu sudah di depan mata Yudi. Untuk kuliah di ITB, 
semua sudah ditanggung negara. Untuk keberangkatan ke Bandung mendaftar, telah 
ada pula donatur yang mengupayakan keberangkatan. Rencananya, Yudi dan istri 
pejabat yang jadi donaturnya sejak SMA itu akan berangkat ke Bandung, Jumat 
(27/5). Batas akhir mendaftar di ITB, Selasa (31/5). Kini yang jadi kerisauan 
bagi Yudi, setelah kuliah nanti, ia membutuhkan biaya beli buku dan biaya 
lainnya. Jumlahnya pasti banyak dan tak akan bisa diharapkan kepada keluarga. 
Yudi berharap, ke depan ada orang baik untuk membantunya. Dia sendiri akan 
berusaha mengumpulkan uang dengan bekerja, apapun itu nantinya. Yudi si penjual 
kayu bakar nan hebat itu membuktikan pada dunia, kalau kemiskinan tak bisa 
menghalangi keinginan untuk mengejar cita-cita. Dinding tinggi dan sekat tebal 
itu dia runtuhkan dengan semangat, keyakinan dan ketekunan belajar. Bagi dia, 
uang bukan segala-segalanya dalam mengejar cita-cita. Orang miskin juga bisa 
sukses. (*)__._,_.___ Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | 
Start a new topic Messages in this topic (1) Recent Activity: Visit Your Group 
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use .__,_._,___ 
berbagi meringankan derita bangsa

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke